Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Basuki: Lelang Berguna untuk Promosi Jabatan

Kompas.com - 27/11/2013, 09:46 WIB
Kurnia Sari Aziza

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com — Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama mengatakan, lelang jabatan itu untuk mengetahui kompetensi pegawai negeri sipil (PNS) yang mengikuti tes. Dengan itu, bisa saja kepala puskesmas definitif dipromosikan untuk masuk ke dalam Dinas Kesehatan DKI atau mendapat posisi di rumah sakit umum daerah (RSUD). Sama seperti lelang jabatan lurah dan camat sebelumnya, tak sedikit lurah camat definitif yang mendapatkan hasil baik kemudian dipromosikan menjadi asisten wali kota.

"Jadi kita mau tahu potensinya seperti apa. Dari tes itu bisa saja ada yang lebih cocok ditarik ke dalam Dinas Kesehatan, RSUD, atau menjadi kepala puskesmas. Nah, ini yang mau kita proses," kata Basuki di Balaikota Jakarta, Rabu (27/11/2013).

Pria yang akrab disapa Ahok itu menjelaskan, seleksi terbuka kepala puskesmas juga untuk meningkatkan kualitas pelayanan puskesmas kepada masyarakat. Selain itu, perbaikan sistem kepala puskesmas juga untuk membenahi seluruh puskesmas, mulai dari kebersihan gedung hingga cara antrean para pasien.

Begitu pula cara penanganan pasien, menurut Basuki, perawat di puskesmas harus dapat memastikan pasien ditangani oleh dokter puskesmas dengan ketersediaan alat kesehatan yang ada. Ketika di lapangan, Basuki tak jarang menemukan pasien yang telah mengantre cukup lama, dan tiba gilirannya untuk diperiksa, ternyata sang dokter tidak mampu mengobati karena keterbatasan alat.

"Sehingga, pasien dirujuk ke rumah sakit dan itu harus mengantre lagi. Makanya, kita mau yang daftar antrean itu puskesmas. Jadi pas datang, pasien sudah punya nomor antrean," kata Basuki.

Kepala Dinas Kesehatan DKI Jakarta Dien Emmawati mengatakan, untuk melaksanakan program tersebut, Dinkes DKI telah melakukan sosialisasi kepada seluruh jajaran Dinkes, suku dinas, dan puskesmas kecamatan. Ia meminta kepada kepala puskesmas incumbent juga untuk mengikuti lelang. Sebab, syarat utama dan mutlak untuk dapat menjadi kepala puskesmas hanyalah gelar sarjana kesehatan.

"Jadi, melalui lelang ini lebih terbuka dan kita bisa lihat potensi yang ada di bawah (staf). Sebenarnya kepala puskesmas kita sudah kompeten, tapi kita belum tahu mana saja yang lebih kompeten," ujar Dien.

Adapun syarat formal yang harus dipenuhi untuk mengikuti lelang jabatan kepala puskesmas yakni peserta harus minimal golongan III-C dan sudah bekerja minimal lima tahun di Dinas Kesehatan, rumah sakit umum daerah, atau rumah sakit khusus daerah. Calon peserta minimal lulus S-1 di bidang kesehatan atau keperawatan. Terakhir, usia minimal 52 tahun. Khusus soal syarat usia, tidak berlaku bagi kepala puskesmas definitif yang hendak mengikuti lelang jabatan lagi.

Para peserta lelang kepala puskesmas akan melalui beberapa tahapan. Tahap pertama, yakni verifikasi administrasi calon peserta yang akan dimulai bersamaan dengan pendaftaran, yaitu 26 November 2013 dan ditutup pada 10 Desember 2013. Pada tanggal itu, akan diumumkan berapa yang lolos ke tahap berikut.

Selanjutnya, para peserta itu akan menjalani tes pengetahuan umum yang akan digelar pada 13 hingga 15 Desember 2013. Pada 16 hingga 31 Desember 2013 dilanjutkan dengan tes manajerial. Pada tes ini, Badan Kepegawaian Daerah (BKD) DKI melibatkan pihak ketiga, antara lain Polri, psikiater, serta konsultan. Pada tahap akhir, akan dipilih 44 peserta yang akan dipilih untuk mengisi 44 puskesmas di DKI Jakarta.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Dua Truk TNI Disebut Menerobos CFD Jakarta, Ini Klarifikasi Kapendam Jaya

Dua Truk TNI Disebut Menerobos CFD Jakarta, Ini Klarifikasi Kapendam Jaya

Megapolitan
Diiringi Isak Tangis, 6 Korban Kecelakaan Bus Ciater Dimakamkan di TPU Parung Bingung

Diiringi Isak Tangis, 6 Korban Kecelakaan Bus Ciater Dimakamkan di TPU Parung Bingung

Megapolitan
Titik Terang Kasus Mayat Terbungkus Sarung di Pamulang: Terduga Pelaku Ditangkap, Identitas Korban Diketahui

Titik Terang Kasus Mayat Terbungkus Sarung di Pamulang: Terduga Pelaku Ditangkap, Identitas Korban Diketahui

Megapolitan
3 Pelajar SMK Lingga Kencana Korban Kecelakaan Bus Dishalatkan di Musala Al Kautsar Depok

3 Pelajar SMK Lingga Kencana Korban Kecelakaan Bus Dishalatkan di Musala Al Kautsar Depok

Megapolitan
Isak Tangis Iringi Kedatangan 3 Jenazah Korban Kecelakaan Bus Ciater: Enggak Nyangka, Pulang-pulang Meninggal...

Isak Tangis Iringi Kedatangan 3 Jenazah Korban Kecelakaan Bus Ciater: Enggak Nyangka, Pulang-pulang Meninggal...

Megapolitan
Terduga Pembunuh Pria Dalam Sarung di Pamulang Ditangkap

Terduga Pembunuh Pria Dalam Sarung di Pamulang Ditangkap

Megapolitan
Pemprov DKI Lepas Ratusan Jemaah Haji Kloter Pertama Asal Jakarta

Pemprov DKI Lepas Ratusan Jemaah Haji Kloter Pertama Asal Jakarta

Megapolitan
Pesan Terakhir Guru SMK Lingga Kencana Korban Kecelakaan Bus di Ciater Subang

Pesan Terakhir Guru SMK Lingga Kencana Korban Kecelakaan Bus di Ciater Subang

Megapolitan
Gratis Untuk Anak Pejuang Kanker, Begini Syarat Menginap di 'Rumah Anyo'

Gratis Untuk Anak Pejuang Kanker, Begini Syarat Menginap di 'Rumah Anyo'

Megapolitan
Gelar 'Napak Reformasi', Komnas Perempuan Ajak Masyarakat Mengingat Tragedi 12 Mei 1998

Gelar "Napak Reformasi", Komnas Perempuan Ajak Masyarakat Mengingat Tragedi 12 Mei 1998

Megapolitan
Jatuh Bangun Pinta Mendirikan 'Rumah Anyo' Demi Selamatkan Para Anak Pejuang Kanker

Jatuh Bangun Pinta Mendirikan 'Rumah Anyo' Demi Selamatkan Para Anak Pejuang Kanker

Megapolitan
Saat Epy Kusnandar Ditangkap karena Narkoba, Diam Seribu Bahasa

Saat Epy Kusnandar Ditangkap karena Narkoba, Diam Seribu Bahasa

Megapolitan
Misteri Mayat Pria Terbungkus Sarung di Pamulang, Diduga Dibunuh Lalu Dibuang

Misteri Mayat Pria Terbungkus Sarung di Pamulang, Diduga Dibunuh Lalu Dibuang

Megapolitan
Pelajar SMK Lingga yang Selamat dari Kecelakaan Tiba di Depok, Disambut Tangis Orangtua

Pelajar SMK Lingga yang Selamat dari Kecelakaan Tiba di Depok, Disambut Tangis Orangtua

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Minggu 12 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Minggu 12 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Cerah Berawan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com