Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

750 PNS Berpeluang Ikut Lelang Kepala Puskesmas

Kompas.com - 26/11/2013, 15:49 WIB
Fabian Januarius Kuwado

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com - Pemerintah Provinsi DKI Jakarta menggelar seleksi serta promosi jabatan terbuka atau yang populer disebut lelang jabatan untuk kepala puskesmas di DKI. Lelang jabatan tersebut dimulai bersamaan dengan lelang untuk kepala sekolah, yakni 26 November 2013.

Kepala Badan Kepegawaian Daerah (BKD) DKI Jakarta I Made Karmayoga menjelaskan, tujuan diadakannya lelang jabatan bagi kepala puskesmas tersebut sama seperti lelang jabatan lainnya, yakni mendapatkan sumber daya manusia yang kompeten berintegritas serta bersih dalam mengurusi bidang kesehatan.

"Reformasi birokrasi, itu tujuan kita. Reformasi ini mencakup perombakan sistem aturan, kelembagaan dan sumber dayanya," ujar Made di Balaikota, Jakarta, Selasa (26/11/2013) siang.

Adapun syarat formal yang harus dipenuhi yakni peserta harus minimal golongan IIIC dan sudah bekerja minimal 5 tahun di Dinas Kesehatan, Rumah Sakit Umum Daerah atau Rumah Sakit Khusus Daerah. Calon peserta minimal lulus S1 di bidang kesehatan atau keperawatan. Terakhir, usia minimal 52 tahun.

Khusus soal syarat usia, lanjut Made, tidak berlaku bagi kepala puskesmas definitif yang hendak mengikuti lelang jabatan lagi. "Catatan kita, ada sekitar 750 pegawai negeri sipil di Pemprov DKI yang berpotensi mengikuti lelang ini. Tapi ini terserah mereka mau ikut atau tidak, yang jelas ini peluang kariernya," tuturnya.

Tahap pertama, yakni verifikasi administrasi calon peserta yang akan dimulai bersamaan dengan pendaftaran, yakni 26 November 2013 dan ditutup pada 11 Desember 2013 mendatang. Pada tanggal itu, akan diumumkan berapa yang lolos ke tahap berikut.

Selanjutnya, para peserta itu akan menjalani tes pengetahuan umum yang akan digelar pada 13 hingga 15 Desember 2013. Pada 16 hingga 31 Desember 2013 dilanjutkan dengan tes manajerial.

Pada tes ini, BKD melibatkan pihak ketiga yakni Polri, psikiater serta konsultan. Di tahap akhir, akan dipilih 44 peserta yang akan dipilih untuk mengisi 44 puskesmas DKI. "Semoga pelayanan kesehatan di Jakarta semakin baik," ujarnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Polisi Periksa 10 Saksi Kasus Tewasnya Siswa STIP yang Diduga Dianiaya Senior

Polisi Periksa 10 Saksi Kasus Tewasnya Siswa STIP yang Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Diduga Ngebut, Mobil Tabrak Bikun UI di Hutan Kota

Diduga Ngebut, Mobil Tabrak Bikun UI di Hutan Kota

Megapolitan
Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Tinggalkan Mayat Korban di Kamar Hotel

Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Tinggalkan Mayat Korban di Kamar Hotel

Megapolitan
Siswa STIP Dianiaya Senior di Sekolah, Diduga Sudah Tewas Saat Dibawa ke Klinik

Siswa STIP Dianiaya Senior di Sekolah, Diduga Sudah Tewas Saat Dibawa ke Klinik

Megapolitan
Terdapat Luka Lebam di Sekitar Ulu Hati Mahasiswa STIP yang Tewas Diduga Dianiaya Senior

Terdapat Luka Lebam di Sekitar Ulu Hati Mahasiswa STIP yang Tewas Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Dokter Belum Visum Jenazah Mahasiswa STIP yang Tewas akibat Diduga Dianiaya Senior

Dokter Belum Visum Jenazah Mahasiswa STIP yang Tewas akibat Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Polisi Pastikan RTH Tubagus Angke Sudah Bersih dari Prostitusi

Polisi Pastikan RTH Tubagus Angke Sudah Bersih dari Prostitusi

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Diduga akibat Dianiaya Senior

Mahasiswa STIP Tewas Diduga akibat Dianiaya Senior

Megapolitan
Berbeda Nasib dengan Chandrika Chika, Rio Reifan Tak Akan Dapat Rehabilitasi Narkoba

Berbeda Nasib dengan Chandrika Chika, Rio Reifan Tak Akan Dapat Rehabilitasi Narkoba

Megapolitan
Lansia Korban Hipnotis di Bogor, Emas 1,5 Gram dan Uang Tunai Jutaan Rupiah Raib

Lansia Korban Hipnotis di Bogor, Emas 1,5 Gram dan Uang Tunai Jutaan Rupiah Raib

Megapolitan
Polisi Sebut Keributan Suporter di Stasiun Manggarai Libatkan Jakmania dan Viking

Polisi Sebut Keributan Suporter di Stasiun Manggarai Libatkan Jakmania dan Viking

Megapolitan
Aditya Tak Tahu Koper yang Dibawa Kakaknya Berisi Mayat RM

Aditya Tak Tahu Koper yang Dibawa Kakaknya Berisi Mayat RM

Megapolitan
Kadishub DKI Jakarta Tegaskan Parkir di Minimarket Gratis

Kadishub DKI Jakarta Tegaskan Parkir di Minimarket Gratis

Megapolitan
Koper Pertama Kekecilan, Ahmad Beli Lagi yang Besar untuk Masukkan Jenazah RM

Koper Pertama Kekecilan, Ahmad Beli Lagi yang Besar untuk Masukkan Jenazah RM

Megapolitan
Polisi Masih Buru Pemasok Narkoba ke Rio Reifan

Polisi Masih Buru Pemasok Narkoba ke Rio Reifan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com