"Akses ke sana kita sudah diskusi untuk dikerjakan oleh salah satu pengembang sebagai kewajiban properti fasos fasum (fasilitas sosial dan fasilitas umum)," kata Basuki di Monumen Nasional, Jakarta, Jumat (29/11/2013).
Dengan adanya solusi jalan belakang memutar menuju gedung LVRI, Basuki meyakini para veteran tidak akan memprotes solusi Pemprov DKI. Dahulu, mereka membuka beton, kata pria yang akrab disapa Ahok itu, karena tidak ada solusi dari DKI Jakarta dalam penyediaan jalan alternatif.
Nantinya, kendaraan yang mau masuk ke dalam mal harus memutar melalui Setiabudi atau berbelok di gang samping Hotel Kartika Chandra. Jalan di Karet Semanggi itu akan diperlebar dan akses masuk Plaza Semanggi di Jalan Gatot Subroto akan ditutup secara permanen. Basuki mencurigai, penolakan yang ditunjukkan oleh para veteran LVRI itu dilatarbelakangi penekanan dari pihak mal agar akses tersebut tidak ditutup.
"Ha-ha-ha-ha.... Enggak tahu deh, coba tanya sama veterannya. Memang biang macet titiknya di sana," kata Basuki seraya tertawa.
Sekretaris Jenderal LVRI FX Soejitno mengatakan, penutupan akses masuk ke Plaza Semanggi bukanlah pemecah masalah kemacetan di Jalan Gatot Subroto. Ia pun meminta Basuki untuk mencari solusi lain, sebelum menutup akses itu.
Penutupan jalan memotong ke Plaza Semanggi itu telah dilaksanakan di masa pemerintahan Gubernur DKI Jakarta Fauzi Bowo melalui Dinas Perhubungan DKI Jakarta. Namun, beberapa beton akhirnya dibuka kembali hanya untuk mempermudah akses dari Jalan Gatot Subroto ke dalam mal.
Simpang jalan memontong itu menjadi akses kendaraan dari arah Sudirman yang akan belok ke kanan untuk masuk tol dalam kota. Kemudian, kendaraan dari arah Slipi mau masuk ke kiri, ke dalam pusat perbelanjaan Plaza Semanggi.
Soejitno mengatakan, gedung LVRI merupakan monumen nasional sehingga perlu ada akses masuk. Jika memang Basuki belum bisa menemukan solusi lain dan akan tetap menutup jalan tersebut, maka LVRI akan menuntut.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.