Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Belum Ada Kejelasan, Hibah untuk Daerah Penyangga Jakarta Distop

Kompas.com - 03/12/2013, 15:44 WIB
Fabian Januarius Kuwado

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Kepala Badan Perencanaan dan Pembangunan Daerah DKI Jakarta Sarwo Handayani mengatakan, hibah untuk normalisasi daerah aliran sungai daerah penyangga Jakarta berhenti hingga pada APBD DKI 2013 saja. Hal tersebut terjadi lantaran adanya beberapa kendala di lapangan, termasuk belum ada kejelasan soal lokasi pembuatan waduk.

Ditemui di Balaikota Jakarta, Selasa (3/12/2013) siang, wanita yang akrab disapa Yani itu mengatakan, tahun ini Pemprov DKI menggelontorkan Rp 45 miliar untuk delapan kota dan kabupaten penyangga Ibu Kota. Normalisasi daerah aliran sungai (DAS) dilakukan dengan merobohkan bangunan di kanan-kiri sungai.

Setelah tahun ini memperbaiki kondisi DAS, Pemprov DKI merencanakan pembuatan waduk atau embung di daerah penyangga pada tahun depan. Waduk atau embung berguna mengendalikan debit air dari wilayah hulu ke hilirnya, yakni Jakarta.

"Di APBDP 2013 kan sudah dianggarkan Rp 45 miliar. Tapi di RAPBD 2014 belum diletakkan karena kita belum mengetahui pasti letak waduk atau embung di mana. Daripada menimbulkan silpa (selisih penggunaan anggaran), makanya tahun depan kita tahan," ujar Yani kepada wartawan.

Kendati demikian, Yani mengatakan bahwa Pemprov DKI tetap akan melakukan sejumlah langkah untuk mengantisipasi banjir. Langkah itu meliputi pengoptimalan koordinasi dengan Badan Kerja Sama Pembangunan atau BKSP Jabodetabek. Pemprov DKI juga mendorong Kementerian Pekerjaan Umum (PU) untuk melakukan normalisasi waduk yang telah ada. Hal itu disebabkan kebijakan pembangunan yang melibatkan dua provinsi merupakan wewenang pemerintah pusat.

"Untuk BKSP, kita ada uang koordinasi, sedangkan Kementerian PU itu kita harapkan pusat bantu memelihara situ yang ada," kata Yani.

Pemprov DKI Jakarta menghibahkan dana kepada Pemerintah Kota Tangerang, Kabupaten Tangerang, Kota Tangerang Selatan, Depok, Kota Bekasi, Kabupaten Bekasi, Kota Bogor, dan Kabupaten Bogor. Hibah itu untuk memperbaiki kondisi daerah aliran sungai di wilayah hulu di daerah penyangga tersebut. Dana tersebut antara lain digunakan untuk membeli lahan bangunan yang dibangun di DAS, membongkar bangunan di tepian DAS, dan pembuatan daerah resapan biopori di daerah permukiman, serta lain-lain.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Diduga Bakal Tawuran, 33 Remaja yang Berkumpul di Setu Tangsel Dibawa ke Kantor Polisi

Diduga Bakal Tawuran, 33 Remaja yang Berkumpul di Setu Tangsel Dibawa ke Kantor Polisi

Megapolitan
Rute KA Dharmawangsa, Tarif dan Jadwalnya 2024

Rute KA Dharmawangsa, Tarif dan Jadwalnya 2024

Megapolitan
Menyusuri Jalan yang Dilalui Para Korban Tragedi 12 Mei 1998...

Menyusuri Jalan yang Dilalui Para Korban Tragedi 12 Mei 1998...

Megapolitan
Sosok Dimas Aditya Korban Kecelakaan Bus Ciater Dikenal Tak Mudah Marah

Sosok Dimas Aditya Korban Kecelakaan Bus Ciater Dikenal Tak Mudah Marah

Megapolitan
Dua Truk TNI Disebut Menerobos CFD Jakarta, Ini Klarifikasi Kapendam Jaya

Dua Truk TNI Disebut Menerobos CFD Jakarta, Ini Klarifikasi Kapendam Jaya

Megapolitan
Diiringi Isak Tangis, 6 Korban Kecelakaan Bus Ciater Dimakamkan di TPU Parung Bingung

Diiringi Isak Tangis, 6 Korban Kecelakaan Bus Ciater Dimakamkan di TPU Parung Bingung

Megapolitan
Titik Terang Kasus Mayat Terbungkus Sarung di Pamulang: Terduga Pelaku Ditangkap, Identitas Korban Diketahui

Titik Terang Kasus Mayat Terbungkus Sarung di Pamulang: Terduga Pelaku Ditangkap, Identitas Korban Diketahui

Megapolitan
3 Pelajar SMK Lingga Kencana Korban Kecelakaan Bus Dishalatkan di Musala Al Kautsar Depok

3 Pelajar SMK Lingga Kencana Korban Kecelakaan Bus Dishalatkan di Musala Al Kautsar Depok

Megapolitan
Isak Tangis Iringi Kedatangan 3 Jenazah Korban Kecelakaan Bus Ciater: Enggak Nyangka, Pulang-pulang Meninggal...

Isak Tangis Iringi Kedatangan 3 Jenazah Korban Kecelakaan Bus Ciater: Enggak Nyangka, Pulang-pulang Meninggal...

Megapolitan
Terduga Pembunuh Pria Dalam Sarung di Pamulang Ditangkap

Terduga Pembunuh Pria Dalam Sarung di Pamulang Ditangkap

Megapolitan
Pemprov DKI Lepas Ratusan Jemaah Haji Kloter Pertama Asal Jakarta

Pemprov DKI Lepas Ratusan Jemaah Haji Kloter Pertama Asal Jakarta

Megapolitan
Pesan Terakhir Guru SMK Lingga Kencana Korban Kecelakaan Bus di Ciater Subang

Pesan Terakhir Guru SMK Lingga Kencana Korban Kecelakaan Bus di Ciater Subang

Megapolitan
Gratis Untuk Anak Pejuang Kanker, Begini Syarat Menginap di 'Rumah Anyo'

Gratis Untuk Anak Pejuang Kanker, Begini Syarat Menginap di 'Rumah Anyo'

Megapolitan
Gelar 'Napak Reformasi', Komnas Perempuan Ajak Masyarakat Mengingat Tragedi 12 Mei 1998

Gelar "Napak Reformasi", Komnas Perempuan Ajak Masyarakat Mengingat Tragedi 12 Mei 1998

Megapolitan
Jatuh Bangun Pinta Mendirikan 'Rumah Anyo' Demi Selamatkan Para Anak Pejuang Kanker

Jatuh Bangun Pinta Mendirikan 'Rumah Anyo' Demi Selamatkan Para Anak Pejuang Kanker

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com