JAKARTA, KOMPAS.com — "Minggir-minggir! Jangan ganggu orang kerja!" teriak seorang petugas pemadam kebakaran. Suara keras itu ditujukan kepada kerumunan warga yang menghalanginya mengulur keran untuk memadamkan api. Sudah hampir dua jam mereka bekerja. Namun, api di truk tangki milik Pertamina, yang mengalami tabrakan dengan KRL Serpong-Tanah Abang di Pondok Bentung, Bintaro, Jakarta Selatan, itu belum juga padam.
Wajah yang mulai letih sudah terlihat di wajah-wajah para pemadam kebakaran itu. Truk bermuatan bahan bakar minyak serta cuaca panas membuat api itu sulit dipadamkan. Teriakan lantang para petugas pemadam api itu terpaksa disuarakan karena warga masih saja tidak mau membuka jalan meski telah diperingatkan dengan cara sopan. Beberapa warga memang sempat minggir untuk memberi jalan. Namun, lebih banyak yang ingin menyaksikan kejadian tragis itu. Beberapa di antaranya hanya mengambil gambar berupa foto dan video tanpa memberi pertolongan.
Akhirnya, dengan perjuangan tanpa lelah, petugas pemadam berhasil mematikan api yang sempat berkobar pada truk dan gerbong depan kereta. Namun, perjuangan keras kembali terjadi pada saat evakuasi korban berlangsung. Petugas evakuasi bersusah payah mengangkat dua korban yang terjepit di sela-sela kereta karena tidak sempat melarikan diri.
Kali ini tak hanya petugas pemadam kebakaran, tetapi petugas lain, seperti kepolisian, TNI, Palang Merah Indonesia, hingga dinas sosial juga turut membantu. Namun, petugas lagi-lagi mengalami kesulitan karena warga kembali mengerumuni gerbong wanita. Warga penasaran ingin melihat bagaimana nasib korban dalam gerbong terdepan di kereta itu.
Bisa dikatakan, kali ini kondisinya lebih parah karena warga berkumpul dalam jarak yang lebih dekat. Karena api sudah padam, warga tidak khawatir akan ada sesuatu lagi yang melukai mereka jika berada sangat dekat di lokasi kejadian.
"Tolong yang tidak berkepentingan minggir, ya!" kata seorang tentara dengan nada keras.
Peringatan itu juga dilakukan secara berulang oleh petugas lain. Namun, hanya sedikit warga yang memenuhi perintah itu. Yang lain tetap sibuk menyaksikan para petugas yang sedang bersusah payah mengevakuasi korban. Ada pula warga yang nekat merokok di dekat truk tangki bermuatan bahan bakar yang meledak tersebut.
"Setiap ada kejadian pasti selalu seperti ini. Warga ramai-ramai melihat, jadi kita selalu kesulitan," ujar Pepih (35), salah satu petugas PMI, yang baru saja mengambil jatah istirahatnya setelah hampir satu jam belum berhasil mengevakuasi korban.
Hingga berita ini ditayangkan, belum ada keterangan resmi mengenai jumlah korban meninggal maupun luka-luka akibat kejadian itu. Namun, dapat dipastikan bahwa dua orang meninggal dunia dan puluhan korban luka dirawat di Rumah Sakit dr Sutoyo, Jalan Veteran, Bintaro. Jumlah korban meninggal kemungkinan bertambah.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.