Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ini Penyebab Basuki Marah Besar pada Lelang Jabatan Kepsek

Kompas.com - 17/12/2013, 22:08 WIB
Kurnia Sari Aziza

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com
 — Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama menyesalkan munculnya keluhan tentang dugaan kecurangan dalam proses lelang jabatan kepala sekolah. Ia siap menindak siapa pun yang terlibat di dalam setelah evaluasi atas masalah itu membuktikan kecurangan tersebut.

"Kenapa kita marah besar dalam kasus pendidikan ini? Bayangin aja, seorang guru dan kepala sekolah bermain-main soal, ya enggak heran kalau anak-anak mau ujian dikasih soal dulu supaya bisa lulus," kata Basuki di Balaikota Jakarta, Selasa (17/12/2013).

Basuki mengatakan, guru-guru yang menjadi korban kecurangan itu adalah guru-guru yang telah melaporkan indikasi kecurangan tersebut kepadanya dan Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo. Basuki mengancam akan memidanakan guru atau kepala sekolah yang terlibat dalam kecurangan tersebut.

"Lurah-camat kemarin masih lebih terhormat. Siapa pun jabatan Anda di luar camat bisa menjadi camat dan di luar lurah bisa jadi lurah," kata Basuki.

Pria yang akrab disapa Ahok itu menduga ada gap atau kelompok kepala sekolah yang ingin mempertahankan status mereka sebagai kepala sekolah. Oleh karena itu, saat mengerjakan tes kompetensi bidang, kelompok mereka yang mendapatkan nilai tinggi dan sudah mengetahui contoh soal yang diujikan. Basuki juga akan menindak Kepala Dinas Pendidikan DKI Jakarta Taufik Yudi Mulyanto karena bertanggung jawab atas pelaksanaan proses lelang jabatan kepala sekolah tersebut.

Di luar hal itu, Basuki juga kesal karena anggaran terbesar dalam APBD DKI dipergunakan untuk sektor pendidikan. Menurut Basuki, tak sedikit anggaran pendidikan yang telah disalahgunakan. Maka dari itu, ia mendorong penerapan sistem e-budgeting pada 2014.

"Rata-rata pembangunan sekolah disubkontraktorkan, makanya banyak sekolah roboh karena kualitasnya tidak sama. Saya sudah bilang, kalau mau main-main sama kita, ya sudah, kita lapor jaksa dan polisi saja, ditangkapi," ujar Basuki.

Sejumlah organisasi guru, yang terdiri dari Federasi Serikat Guru Indonesia (FSGI), Persatuan Guru Seluruh Indonesia (PGSI), dan Forum Musyawarah Guru Jakarta (FMGJ) mempermasalahkan keabsahan tes lelang jabatan kepala sekolah. 

Sekjen FSGI Retno Listyarti mengatakan, pihaknya telah menerima berbagai laporan bahwa ada dugaan kecurangan sistemik yang melibatkan Musyawarah Kepala-kepala Sekolah (MKKS), Dinas Pendidikan DKI Jakarta, dan LPMP. Sebelum tes kompetensi bidang, pelatihan telah diselenggarakan di LPMP dengan melibatkan oknum pejabat LPMP untuk membekali dan melatih soal terkait lelang jabatan kepada 180 kepala sekolah yang sedang menjabat. 

Dalam pelatihan itu, Retno menduga para peserta pelatihan (kepala sekolah definitif) telah dibekali dengan jawaban yang benar. Ditengarai pula, soal pelatihan itu sama dengan soal yang diujikan saat tes berlangsung pada 13-14 Desember 2013. Bahkan, Presidium FSGI Guntur Ismail menyatakan bahwa Dinas Pendidikan DKI Jakarta turut mengetahui adanya pelatihan tersebut. 

Dengan adanya kasus ini, ia menuding adanya keberpihakan LPMP DKI Jakarta terhadap para kepala sekolah yang tergabung dalam wadah MKKS DKI Jakarta.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Warga Sebut Suara Mobil di Sekitar Lokasi Penemuan Mayat Dalam Sarung Terdengar Pukul 05.00 WIB

Warga Sebut Suara Mobil di Sekitar Lokasi Penemuan Mayat Dalam Sarung Terdengar Pukul 05.00 WIB

Megapolitan
Pria Dalam Sarung di Pamulang Diduga Belum Lama Tewas Saat Ditemukan

Pria Dalam Sarung di Pamulang Diduga Belum Lama Tewas Saat Ditemukan

Megapolitan
Penampakan Lokasi Penemuan Mayat Pria dalam Sarung di Pamulang Tangsel

Penampakan Lokasi Penemuan Mayat Pria dalam Sarung di Pamulang Tangsel

Megapolitan
Warga Sebut Ada Benda Serupa Jimat pada Mayat Dalam Sarung di Pamulang

Warga Sebut Ada Benda Serupa Jimat pada Mayat Dalam Sarung di Pamulang

Megapolitan
Soal Duet Anies-Ahok di Pilkada DKI, PDI-P: Karakter Keduanya Kuat, Siapa yang Mau Jadi Wakil Gubernur?

Soal Duet Anies-Ahok di Pilkada DKI, PDI-P: Karakter Keduanya Kuat, Siapa yang Mau Jadi Wakil Gubernur?

Megapolitan
Warga Dengar Suara Mobil di Sekitar Lokasi Penemuan Mayat Pria Dalam Sarung di Pamulang

Warga Dengar Suara Mobil di Sekitar Lokasi Penemuan Mayat Pria Dalam Sarung di Pamulang

Megapolitan
Bungkamnya Epy Kusnandar Setelah Ditangkap Polisi karena Narkoba

Bungkamnya Epy Kusnandar Setelah Ditangkap Polisi karena Narkoba

Megapolitan
Polisi Cari Tahu Alasan Epy Kusnandar Konsumsi Narkoba

Polisi Cari Tahu Alasan Epy Kusnandar Konsumsi Narkoba

Megapolitan
Epy Kusnandar Terlihat Linglung Usai Tes Kesehatan, Polisi: Sudah dalam Kondisi Sehat

Epy Kusnandar Terlihat Linglung Usai Tes Kesehatan, Polisi: Sudah dalam Kondisi Sehat

Megapolitan
Usai Tes Kesehatan, Epy Kusnandar Bungkam Saat Dicecar Pertanyaan Awak Media

Usai Tes Kesehatan, Epy Kusnandar Bungkam Saat Dicecar Pertanyaan Awak Media

Megapolitan
Polisi Selidiki Penemuan Mayat Pria Terbungkus Kain di Tangsel

Polisi Selidiki Penemuan Mayat Pria Terbungkus Kain di Tangsel

Megapolitan
Polisi Tes Kesehatan Epy Kusnandar Usai Ditangkap Terkait Kasus Narkoba

Polisi Tes Kesehatan Epy Kusnandar Usai Ditangkap Terkait Kasus Narkoba

Megapolitan
Tersangkut Kasus Narkoba, Epy Kusnandar dan Yogi Gamblez Ditangkap Dalam Kondisi Sadar

Tersangkut Kasus Narkoba, Epy Kusnandar dan Yogi Gamblez Ditangkap Dalam Kondisi Sadar

Megapolitan
Mayat yang Ditemukan Dalam Sarung di Pamulang Berjenis Kelamin Pria dan Berusia Sekitar 40 Tahun

Mayat yang Ditemukan Dalam Sarung di Pamulang Berjenis Kelamin Pria dan Berusia Sekitar 40 Tahun

Megapolitan
Polisi Otopsi Mayat Pria Terbungkus Kain yang Ditemukan di Tangsel

Polisi Otopsi Mayat Pria Terbungkus Kain yang Ditemukan di Tangsel

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com