Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Berbagi Parkiran, Bentuk Toleransi Katedral-Istiqlal

Kompas.com - 24/12/2013, 19:04 WIB
Ummi Hadyah Saleh

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Ribuan jemaat yang melaksanakan misa Natal pada Selasa (24/12/2013) sore, yang membawa kendaraan pribadi, diarahkan ke tempat parkir Masjid Istiqlal.

Menurut Kapolsek Sawah Besar Komisaris Polisi Shinto Silitonga, pengalihan parkir merupakan salah satu wujud toleransi umat beragama karena lokasi gereja yang tidak bisa memuat kapasitas ribuan jemaat.

"Dari pihak Gereja Katedral sudah koordinasi dengan pihak Istiqlal mengenai izin parkiran dan dibolehkan. Ini salah satu bentuk toleransi " ujar Shinto saat ditemui wartawan di Jalan Katedral, Jakarta, Selasa (24/12/2013).

Selain mengarahkan jemaat untuk memarkirkan kendaraannya, Shinto juga mengimbau kepada jemaat yang akan melaksanakan misa bisa memarkirkan kendaraannya di halaman sekolah SMA Santa Ursula, halaman Lapangan Banteng.

Noer Akmal (43), salah satu petugas parkir Masjid Istiqlal, mengatakan, lahan parkir di Istiqlal sudah menjadi tempat parkir tahunan jemaat yang menjalani misa. Menurutnya, ini merupakan toleransi antarumat setiap tahun pada perayaan Natal.

"Dari tahun ke tahun memang parkirnya di sini," ujar Noer yang sudah menjadi petugas parkir sejak tahun 1990.

Selain itu, kata Noer, lahan parkir Masjid Istiqlal yang memuat 4.000 kendaraan, baik motor maupun mobil, sudah dipenuhi umat Katolik yang melakukan misa pertama pada pukul 17.00 WIB.

"Untuk sekali misa saja, kendaraan jemaat sudah mencapai 1.000 di sini," katanya.

Ia juga menambahkan, lokasi parkir dibedakan dengan jemaah masjid. Hal ini untuk memudahkan jemaat untuk melakukan misa di Gereja Katedral.

"Kalau yang jemaat persis di depan Katedral, kalau yang mau shalat di masjid, di belakang persis yang mengarah ke badan masjid," pungkasnya.

Pantauan Kompas.com, ribuan jemaat memarkirkan kendaraan di parkiran Masjid Istiqlal. Selain itu, aparat kepolisan, TNI dan ormas, yakni Pokdar Kamtibma, juga membantu menyeberangkan para jemaat yang hendak melaksanakan misa.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

[POPULER JABODETABEK] Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper | Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

[POPULER JABODETABEK] Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper | Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

Megapolitan
Daftar 73 SD/MI Gratis di Tangerang dan Cara Daftarnya

Daftar 73 SD/MI Gratis di Tangerang dan Cara Daftarnya

Megapolitan
Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi 'Penindakan'

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi "Penindakan"

Megapolitan
Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Megapolitan
Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Megapolitan
Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Megapolitan
Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Megapolitan
Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Megapolitan
Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Megapolitan
Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Megapolitan
Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Megapolitan
Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Megapolitan
Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com