Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Di Polda Metro Jaya, 33 Polisi Dipecat dan Ada Polisi Tolak "Uang Bensin"

Kompas.com - 28/12/2013, 08:48 WIB
Dian Fath Risalah El Anshari

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Selama 2013 di Kepolisian Daerah Metro Jaya ada 33 polisi yang dipecat. Sebaliknya, ada juga polisi yang dinilai berprestasi.

"Diberhentikan secara PTDH selama 2013, terdiri dari 2 perwira menengah, 29 brigadir, dan 2 pegawai negeri sipil," kata Kapolda Metro Jaya Inspektur Jenderal Putut Eko Bayuseno, Jumat (27/12/2013). Ada beragam penyebab pemberhentian dengan tidak hormat itu.

Dalam jumpa pers akhir tahun itu, Putut mengatakan 33 polisi itu diberhentikan karena terlibat pidana. Dia menyebutkan 18 orang diberhentikan karena desersi, 10 orang karena terlibat narkoba, 1 orang terlibat penipuan, 1 orang karena pencurian dengan kekerasan, 1 orang karena pencurian dengan pemberatan, dan 2 orang karena memeras.

Polisi tolak uang bensin

Selain mengumumkan data polisi yang diberhentikan dengan tak hormat, Putut juga menyampaikan bahwa ada sejumlah polisi lain yang mendapat penghargaan sepanjang 2013 karena prestasi dan dedikasinya.

Putut mengatakan jumlah polisi yang berprestasi pada 2013 meningkat dibandingkan pada 2012. Dia menyebutkan tahun lalu ada 179 polisi yang mendapatkan penghargaan dan tahun ini jumlahnya menjadi 479 orang. "Naik 167 persen dibandingkan 2012," kata Putut.

Dalam jumpa pers Putut juga langsung memberikan penghargaan terhadap salah satu anggotanya tersebut, Inspektur Dua (Ipda) Basuki Rahmat. Basuki adalah perwira pertama di Polsek Tanah Abang yang menolak menerima "uang bensin" setelah membantu mencarikan telepon genggam seorang warga yang hilang di wilayah tugasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

KASN Telusuri Status Cuti Supian Suri Saat Datang ke Kantor PAN

KASN Telusuri Status Cuti Supian Suri Saat Datang ke Kantor PAN

Megapolitan
Soal Duet Keponakan Prabowo dan Kaesang di Pilkada DKI, PSI: Untuk Meramaikan Suasana Saja

Soal Duet Keponakan Prabowo dan Kaesang di Pilkada DKI, PSI: Untuk Meramaikan Suasana Saja

Megapolitan
Besi Ribar yang Jatuh di Lintasan MRT Masih Dievakuasi

Besi Ribar yang Jatuh di Lintasan MRT Masih Dievakuasi

Megapolitan
BNNP DKI Jakarta Musnahkan 3.449,7 Gram Barang Bukti Narkotika

BNNP DKI Jakarta Musnahkan 3.449,7 Gram Barang Bukti Narkotika

Megapolitan
Polisi: Besi Ribar yang Jatuh Mengenai Gerbong Kereta MRT

Polisi: Besi Ribar yang Jatuh Mengenai Gerbong Kereta MRT

Megapolitan
Menantu di Jakbar Diduga Aniaya Mertuanya karena Permasalahan Pembayaran Gaji ART

Menantu di Jakbar Diduga Aniaya Mertuanya karena Permasalahan Pembayaran Gaji ART

Megapolitan
Bandar Narkoba di Pondok Aren Diduga Masih Dalam Pengaruh Sabu Sebelum Tewas Dalam Toren Air

Bandar Narkoba di Pondok Aren Diduga Masih Dalam Pengaruh Sabu Sebelum Tewas Dalam Toren Air

Megapolitan
Operasional MRT Jakarta Dihentikan Sementara, Penumpang yang Sudah “Tap In” Bisa Minta Pengembalian Dana

Operasional MRT Jakarta Dihentikan Sementara, Penumpang yang Sudah “Tap In” Bisa Minta Pengembalian Dana

Megapolitan
Fasilitas Publik di Jaktim Sudah Baik, tapi Masih Perlu Pembenahan

Fasilitas Publik di Jaktim Sudah Baik, tapi Masih Perlu Pembenahan

Megapolitan
MRT Jakarta Pastikan Tidak Ada Korban Insiden Jatuhnya Besi Ribar ke Jalur Kereta

MRT Jakarta Pastikan Tidak Ada Korban Insiden Jatuhnya Besi Ribar ke Jalur Kereta

Megapolitan
KPU Tidak Persoalkan Pemasangan Spanduk hingga Baliho Bacawalkot Bogor Sebelum Masuk Masa Kampanye

KPU Tidak Persoalkan Pemasangan Spanduk hingga Baliho Bacawalkot Bogor Sebelum Masuk Masa Kampanye

Megapolitan
Kaesang Digadang Jadi Cawagub Jakarta, Pengamat: Sekelas Ketua Umum dan Anak Presiden Minimal Cagub

Kaesang Digadang Jadi Cawagub Jakarta, Pengamat: Sekelas Ketua Umum dan Anak Presiden Minimal Cagub

Megapolitan
Penahanan Ditangguhkan, Eks Warga Kampung Bayam Kena Wajib Lapor

Penahanan Ditangguhkan, Eks Warga Kampung Bayam Kena Wajib Lapor

Megapolitan
Warga Dengar Suara Dentuman dan Percikan Api Saat Besi Crane Timpa Jalur MRT

Warga Dengar Suara Dentuman dan Percikan Api Saat Besi Crane Timpa Jalur MRT

Megapolitan
Pemprov DKI Bangun Saluran 'Jacking' untuk Atasi Genangan di Jalan Ciledug Raya

Pemprov DKI Bangun Saluran "Jacking" untuk Atasi Genangan di Jalan Ciledug Raya

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com