Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Lorenzo: Jokowi Tidak Terlalu Cepat...

Kompas.com - 17/01/2014, 11:19 WIB
Fabian Januarius Kuwado

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com — Pebalap MotoGP asal Spanyol, Jorge Lorenzo, menilai, Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo tak terlalu cepat dalam bersepeda. Hal itu diungkapkan Lorenzo saat dimintai tanggapan setelah "gowes" bareng Jokowi, Jumat (17/1/2014) pagi.   

"Dia tidak terlalu cepat dan saya tidak terlalu capek, ha-ha-ha," katanya, ketika konferensi pers, Jumat (17/1/2014) pagi.

Meski Jakarta diguyur hujan pagi tadi, juara dua kali kejuaraan dunia Moto GP itu mengaku sangat menikmati bersepeda di Jakarta. Menurutnya, pemandangan kota Jakarta lebih indah.

"Di kilometer-kilometer terakhir langsung turun hujan, kami beruntung sekali. Sangat lucu," lanjutnya.

Sebelumnya, seusai gowes bareng, Jokowi  yakin menang jika adu balap dengan pebalap Moto GP, Jorge Lorenzo. Jokowi dan Lorenzo gowes bareng dari rumah dinasnya di Menteng ke kantor Balaikota, Gambir, Jakarta Pusat.

"Kalau adu balapan sama Lorenzo, menang saya. Wong saya di depan terus. Tadi kan Lorenzo di belakang. Tapi kalau sepedaan ya. He-he-he," seloroh Jokowi, kepada wartawan.

Gubernur DKI Jakarta Jokowi bersama pebalap MotoGP Jorge Lorenzo dan Valentino Rossi usai gowes bersama, Jumat (17/1/2014).

Selain Lorenzo, ada pula Valentino Rossi. Lorenzo dan Rossi yang tidak mengerti apa yang disampaikan Jokowi ikut tertawa saat melihat wartawan dan komunitas Bike to Work yang hadir dalam konferensi pers tersebut tertawa.

Padahal, saat gowes bareng, berdasarkan pantauan Kompas.com, Lorenzo mengayuh sepedanya terlalu cepat sehingga kerap meninggalkan Jokowi. Namun, melihat Jokowi mengayuh dengan santai, Lorenzo memperlambat kayuhan sepedanya. Contohnya, saat rombongan gowes itu bertolak dari rumah dinas Jokowi, tepatnya di Jalan Teuku Umar, Lorenzo tiba-tiba mengayuh pedal sepeda warna birunya kencang-kencang.

"Go, go, go, go," teriak Lorenzo mengajak Jokowi adu balap.

Lorenzo kembali memperlambat kayuhannya setelah menyadari bahwa ia telah jauh meninggalkan Jokowi. Rombongan menempuh jalur Jalan Taman Surapati, lalu melintasi Jalan Teuku Umar, belok kanan melalui depan Masjid Cut Meutia, belok kiri ke Jalan Menteng Raya dan Jalan Medan Merdeka Selatan, dan berakhir di Balaikota Jakarta. Rute tersebut ditempuh selama 15 menit.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Panca Dihantui Rasa Takut dan Bersalah Usai Bunuh Empat Anak Kandungnya di Jagakarsa

Panca Dihantui Rasa Takut dan Bersalah Usai Bunuh Empat Anak Kandungnya di Jagakarsa

Megapolitan
Panca Pembunuh Empat Anak Kandung Tak Pernah Dijenguk Keluarga sejak Dijebloskan ke Penjara

Panca Pembunuh Empat Anak Kandung Tak Pernah Dijenguk Keluarga sejak Dijebloskan ke Penjara

Megapolitan
Banjir Kritik Program Tapera: Gaji Pas-pasan, Dipotong Lagi padahal Tak Berniat Beli Rumah

Banjir Kritik Program Tapera: Gaji Pas-pasan, Dipotong Lagi padahal Tak Berniat Beli Rumah

Megapolitan
Jadwal dan Lokasi Samsat Keliling di Jakarta 30 Mei 2024

Jadwal dan Lokasi Samsat Keliling di Jakarta 30 Mei 2024

Megapolitan
Daftar Lokasi SIM Keliling di Jakarta 30 Mei 2024

Daftar Lokasi SIM Keliling di Jakarta 30 Mei 2024

Megapolitan
Misteri Mayat Dalam Toren Terungkap: Korban adalah Bandar Narkoba yang Bersembunyi dari Polisi

Misteri Mayat Dalam Toren Terungkap: Korban adalah Bandar Narkoba yang Bersembunyi dari Polisi

Megapolitan
BPBD DKI: Jakarta Rugi Rp 2,1 Triliun akibat Banjir

BPBD DKI: Jakarta Rugi Rp 2,1 Triliun akibat Banjir

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Lima Terpidana Sebut Bukan Pegi Pembunuh Vina | Soal Mayat Dalam Toren, Masih Hidup saat Terendam Air

[POPULER JABODETABEK] Lima Terpidana Sebut Bukan Pegi Pembunuh Vina | Soal Mayat Dalam Toren, Masih Hidup saat Terendam Air

Megapolitan
Selama 2019-2023, Jakarta Dilanda 5.170 Bencana Alam akibat Perubahan Iklim

Selama 2019-2023, Jakarta Dilanda 5.170 Bencana Alam akibat Perubahan Iklim

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Kamis 30 Mei 2024, dan Besok : Pagi Ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Kamis 30 Mei 2024, dan Besok : Pagi Ini Cerah Berawan

Megapolitan
Daftar Acara HUT Ke-497 Kota Jakarta, Ada Gratis Masuk Ancol

Daftar Acara HUT Ke-497 Kota Jakarta, Ada Gratis Masuk Ancol

Megapolitan
Ada Pembangunan Saluran Air hingga 30 November, Pengendara Diimbau Hindari Jalan Ciledug Raya

Ada Pembangunan Saluran Air hingga 30 November, Pengendara Diimbau Hindari Jalan Ciledug Raya

Megapolitan
Panca Darmansyah Berupaya Bunuh Diri Usai Bunuh 4 Anak Kandungnya

Panca Darmansyah Berupaya Bunuh Diri Usai Bunuh 4 Anak Kandungnya

Megapolitan
Trauma, Siswi SLB yang Jadi Korban Pemerkosaan di Kalideres Tak Mau Sekolah Lagi

Trauma, Siswi SLB yang Jadi Korban Pemerkosaan di Kalideres Tak Mau Sekolah Lagi

Megapolitan
Dinas SDA DKI Jakarta Bangun Saluran Air di Jalan Ciledug Raya untuk Antisipasi Genangan

Dinas SDA DKI Jakarta Bangun Saluran Air di Jalan Ciledug Raya untuk Antisipasi Genangan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com