Dokter Asri Badarudin dari Ikatan Dokter Indonesia Cabang Jakarta Timur yang menangani korban banjir mengatakan, selain ISPA, dua penyakit lain yang dialami pengungsi yakni gatal-gatal dan diare.
"Dari ketiga itu paling banyak ISPA. Sementara yang (sakit) berat belum ada," kata Asri kepada Kompas.com di posko pengungsian Minggu (19/1/2014) pagi.
Asri mengatakan, rata-rata mereka yang terkena ISPA adalah pengungsi yang berusia lanjut dan juga anak-anak. Dalam satu hari, kunjungan pasien paling banyak terjadi pada pagi dan sore hari.
"Shift pagi dan sore bisa sekitar 200 orang. Kalau malam agak jarang, karena banyak yang sudah tidur. Paling jumlahnya kurang dari shift satu dan dua," ujar Asri.
Tim medis baik dari IDI ataupun Dinas Kesehatan DKI dan Sudin Kesehatan Jaktim, kata Asri, disiapkan untuk melayani sebanyak 3 shift tersebut. Dalam satu hari, lanjutnya, terdapat 6 sampai 7 dokter yang berjaga. Mereka dibantu 5 perawat yang melayani obat dan pengobatan.
Terkait persediaan obat di posko pengungsian, Asri menyatakan hingga kini masih mencukupi. "Kita diminta bantuan sampai tanggal 12 Februari," ujar Asri.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.