Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Usai Sekolah, Anak-anak Ini Bantu Korban Banjir

Kompas.com - 19/01/2014, 00:24 WIB
Robertus Belarminus

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - "Jadi korban banjir itu enggak enak...," ujar Mutia Dwi Pangesti, pelajar kelas X SMK Dinamika Pembangunan II, Jakarta. Mutia adalah salah satu dari beberapa pelajar turun langsung membantu korban banjir Jakarta, di GOR Otista, Jakarta Timur. Di GOR Otista, Mutia dan rekan-rekannya membangun Posko Pramuka Peduli. Mereka menyediakan makanan bagi korban banjir.

Mutia dan rekan-rekannya memulai kegiatan sosial itu pada malam hari ini, sampai dengan Minggu (19/1/2014) pagi. Mereka melakukan berbagai kegiatan, mulai dari mencuci piring, memotong dan membersihkan sayuran, dan memasak nasi.

Menurut Mutia, yang mengaku tinggal di Cipinang, Jakarta Timur, ia membantu korban banjir karena pernah mengalami musibah itu pada 2007. Pengalaman itu juga yang membuat orang tua Mutia mengizinkan anak mereka terjun langsung membantu korban banjir.

"Yang jelas (orang tuaku) bangga, anaknya bisa turun langsung," ujar Mutia.

Rekan Mutia, Mentari Ema Puspita (15) dan Maidi Wulandari (15), tidak punya pengalaman banjir seperti Mutia, tetapi mereka mengaku gembira bisa membantu sesama.

"Dibawa senang saja. Jadi enggak ada rasa capai," ujar Maidi.

Sementara itu, menurut Mentari, para relawan akan tetap berada di GOR Otista untuk membantu korban banjir hingga waktu yang belum ditentukan. Meski begitu, Mentari mengaku tak memikirkan hal itu. Menurutnya, yang penting adalah keberadan dirinya dan rekan-rekannya bermanfaat untuk sesama.

"Aku seneng (bisa bantu mereka)," ujar Mentari.

Sementara itu, koordinator relawan itu, Machmud MS mengatakan, tim relawan itu terdiri dari pelajar SMP, SMA, dan mahasiswa. Menurutnya, para pelajar itu mengikuti kegiatan sosial itu karena keinginan sendiri.

"Kalau yang putri ada di dapur, kalau laki-laki membersihkan barang, lalu mengepel, dan pekerjaan apa pun yang bisa mereka lakukan," ujarnya.

Machmud menjelaskan, kegiatan sosial di GOR Otista menjadi pengalaman pertama menghadapi korban bencana bagi sebagian relawan. Meski begitu, lanjutnya, orang tua mereka tetap menunjukkan dukungan dan bersikap positif.

"Tadi ada orangtua dari Kecamatan Makasar, dia bangga lihat anaknya bisa gendong anak bayi. Bantu evakuasi bayi yang dievakuasi bawa ke sini," tuturnya.

Mengenai pendidikan para relawan, Machmud mengatakan bahwa pelajar SMP dan SMA tetap belajar di sekolah seperti biasa dan sementara mereka bersekolah, kegiatan sosial di GOR Otista ditangani oleh para mahasiswa.

"Kalau mereka sekolah, diganti sama (relawan) yang perguruan tinggi yang sedang tidak kuliah. Jad ada shift-nya," tambah Machmud.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Korban Pelecehan Payudara di Jaksel Trauma, Takut Saat Orang Asing Mendekat

Korban Pelecehan Payudara di Jaksel Trauma, Takut Saat Orang Asing Mendekat

Megapolitan
Dilecehkan Pria di Jakbar, 5 Bocah Laki-laki Tak Berani Lapor Orangtua

Dilecehkan Pria di Jakbar, 5 Bocah Laki-laki Tak Berani Lapor Orangtua

Megapolitan
Rute Transjakarta 12C Waduk Pluit-Penjaringan

Rute Transjakarta 12C Waduk Pluit-Penjaringan

Megapolitan
Rute KA Gumarang, Tarif dan Jadwalnya 2024

Rute KA Gumarang, Tarif dan Jadwalnya 2024

Megapolitan
Kronologi Perempuan di Jaksel Jadi Korban Pelecehan Payudara, Pelaku Diduga Pelajar

Kronologi Perempuan di Jaksel Jadi Korban Pelecehan Payudara, Pelaku Diduga Pelajar

Megapolitan
Masuk Rumah Korban, Pria yang Diduga Lecehkan 5 Bocah Laki-laki di Jakbar Ngaku Salah Rumah

Masuk Rumah Korban, Pria yang Diduga Lecehkan 5 Bocah Laki-laki di Jakbar Ngaku Salah Rumah

Megapolitan
Cegah Penyebaran Penyakit Hewan Kurban, Pemprov DKI Perketat Prosedur dan Vaksinasi

Cegah Penyebaran Penyakit Hewan Kurban, Pemprov DKI Perketat Prosedur dan Vaksinasi

Megapolitan
Viral Video Gibran, Bocah di Bogor Menangis Minta Makan, Lurah Ungkap Kondisi Sebenarnya

Viral Video Gibran, Bocah di Bogor Menangis Minta Makan, Lurah Ungkap Kondisi Sebenarnya

Megapolitan
Kriteria Sosok yang Pantas Pimpin Jakarta bagi Ahok, Mau Buktikan Sumber Harta sampai Menerima Warga di Balai Kota

Kriteria Sosok yang Pantas Pimpin Jakarta bagi Ahok, Mau Buktikan Sumber Harta sampai Menerima Warga di Balai Kota

Megapolitan
Sedang Jalan Kaki, Perempuan di Kebayoran Baru Jadi Korban Pelecehan Payudara

Sedang Jalan Kaki, Perempuan di Kebayoran Baru Jadi Korban Pelecehan Payudara

Megapolitan
Polisi Tangkap Aktor Epy Kusnandar Terkait Penyalahgunaan Narkoba

Polisi Tangkap Aktor Epy Kusnandar Terkait Penyalahgunaan Narkoba

Megapolitan
Pemprov DKI Jakarta Bakal Cek Kesehatan Hewan Kurban Jelang Idul Adha 1445 H

Pemprov DKI Jakarta Bakal Cek Kesehatan Hewan Kurban Jelang Idul Adha 1445 H

Megapolitan
Pekerja yang Jatuh dari Atap Stasiun LRT Kuningan Disebut Sedang Bersihkan Talang Air

Pekerja yang Jatuh dari Atap Stasiun LRT Kuningan Disebut Sedang Bersihkan Talang Air

Megapolitan
Setuju Jukir Ditertibakan, Pelanggan Minimarket: Kalau Enggak Dibayar Suka Marah

Setuju Jukir Ditertibakan, Pelanggan Minimarket: Kalau Enggak Dibayar Suka Marah

Megapolitan
Bercak Darah Masih Terlihat di Lokasi Terjatuhnya Pekerja dari Atap Stasiun LRT Kuningan

Bercak Darah Masih Terlihat di Lokasi Terjatuhnya Pekerja dari Atap Stasiun LRT Kuningan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com