Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Basuki Tertarik Menerapkan Program "Mata-mata" di Jakarta

Kompas.com - 29/01/2014, 20:56 WIB
Fabian Januarius Kuwado

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Wakil Gubernur Jakarta Basuki Tjahaja Purnama tertarik menerapkan program "mata-mata" di Jakarta. Program berbasis online yang dapat memantau seluruh aktivitas masyarakat Jakarta itu bisa menjadi sarana pengaduan yang efektif tentang berbagai aksi pelanggaran di DKI Jakarta.

Ia mengatakan, sistem ini bisa mencakup pemantauan seluruh bidang mulai dari kebersihan, keamanan, penunjuk arah, pemantauan kondisi banjir di Jakarta, pematauan populasi pedagang kaki lima di suatu wilayah, hingga mengenali wajah seseorang. Akses masuk sistem ini bisa melalui jejaring sosial seperti Twitter, Facebook, Instagram, dan lain-lain.

"Asalkan ada orang yang ngelaporin, terus ada fotonya. Maka, bisa dideteksi. Mesin kita bisa langsung kasih tahu di mana lokasi-lokasi yang kita cari," ujarnya di Balaikota, Rabu (29/1/2014).

Ia memberi contoh, jika ada sampah menumpuk di pinggir jalan, masyarakat bisa langsung mengadukannya ke dalam sistem tersebut hanya dengan bermodalkan ponsel pribadi. Petugas operator pun akan menyambungkan ke Dinas Kebersihan DKI untuk segera membereskan tumpukan-tumpukan sampah itu.

Tidak hanya itu, Basuki melanjutkan, bahkan sang operator pada sistem tersebut dapat mengetahui titik lokasi masyarakat yang mengirimkan aduan sekaligus semua aktivitasnya di jejaring sosial.

Basuki mengaku telah mencoba sistem tersebut pada Rabu siang. Ia mencoba memata-matai aktivitas wartawan di Twitter. "Tadi ada wartawan di Balaikota yang nge-tweet, bilang, 'mana sih Ahok, lama banget keluarnya. Belum ada berita nih'," ujar Basuki menirukan tweet seorang wartawan Balaikota sambil tertawa geli.

Meski bermanfaat dan menarik, ia mengaku belum dapat memastikan apakah sistem tersebut akan digunakan atau tidak, mengingat harga peranti lunak program tersebut cukup mahal yakni sekitar 500 ribu dollar AS. Tak hanya itu, setiap tahun ada biaya pemeliharaan sebesar 15 persen dari harga peranti lunak.

"Beberapa negara sudah pakai, jadi bisa kelihatan contohnya ini. Bagaimana kita memantau sebuah kota secara lebih dalam," ujar Basuki.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Masjid Sunda Kelapa Bagikan 4.000 Kantong Daging Kurban, Ada dari Ma'ruf Amin hingga Megawati

Masjid Sunda Kelapa Bagikan 4.000 Kantong Daging Kurban, Ada dari Ma'ruf Amin hingga Megawati

Megapolitan
Anies Baswedan: Lebih Penting 'Ngomongin' Kampung Bayam...

Anies Baswedan: Lebih Penting "Ngomongin" Kampung Bayam...

Megapolitan
Anies Sembelih Sapi Kurban Sendiri: Saya Membayangkan Bagaimana Menjadi Ibrahim

Anies Sembelih Sapi Kurban Sendiri: Saya Membayangkan Bagaimana Menjadi Ibrahim

Megapolitan
Penjual Hewan Kurban di Bekasi Bikin Promo: Beli Sapi Gratis Domba dan Golok

Penjual Hewan Kurban di Bekasi Bikin Promo: Beli Sapi Gratis Domba dan Golok

Megapolitan
Anies Enggan Tanggapi Calon Kompetitor: Lebih Penting Memikirkan Nasib Warga

Anies Enggan Tanggapi Calon Kompetitor: Lebih Penting Memikirkan Nasib Warga

Megapolitan
Heru Budi: Selamat Idul Adha, Selamat Libur Panjang...

Heru Budi: Selamat Idul Adha, Selamat Libur Panjang...

Megapolitan
Gibran Sumbang Sapi 1 Ton untuk Pertama Kalinya ke Masjid Istiqlal

Gibran Sumbang Sapi 1 Ton untuk Pertama Kalinya ke Masjid Istiqlal

Megapolitan
Anies Sekeluarga Jalan Kaki ke Masjid Babul Khoirot untuk Shalat Idul Adha

Anies Sekeluarga Jalan Kaki ke Masjid Babul Khoirot untuk Shalat Idul Adha

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Senin 17 Juni 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Senin 17 Juni 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Megapolitan
Rumah 2 Lantai di Bogor Terbakar, Kerugian Ditaksir Capai Rp 15 Juta

Rumah 2 Lantai di Bogor Terbakar, Kerugian Ditaksir Capai Rp 15 Juta

Megapolitan
Soal Kans Duet dengan Anies di Pilkada Jakarta, Sandiaga: Enggak Ada Ajakan

Soal Kans Duet dengan Anies di Pilkada Jakarta, Sandiaga: Enggak Ada Ajakan

Megapolitan
Rumah Kosong 2 Lantai di Bogor Terbakar, Penyebab Belum Diketahui

Rumah Kosong 2 Lantai di Bogor Terbakar, Penyebab Belum Diketahui

Megapolitan
Dinas KPKP DKI Jakarta Periksa 79.786 Hewan Kurban, Seluruhnya Dinyatakan Sehat

Dinas KPKP DKI Jakarta Periksa 79.786 Hewan Kurban, Seluruhnya Dinyatakan Sehat

Megapolitan
Bisa Cemari Lingkungan, Pengusaha Konfeksi di Tambora Diminta Tak Buang Limbah Sembarangan

Bisa Cemari Lingkungan, Pengusaha Konfeksi di Tambora Diminta Tak Buang Limbah Sembarangan

Megapolitan
Jusuf Kalla Persilakan Anies Maju Pilkada Jakarta 2024

Jusuf Kalla Persilakan Anies Maju Pilkada Jakarta 2024

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com