”Tambal ban, misalnya, jika tidak di trotoar, ya, tidak apa-apa,” katanya.
Membersihkan PKL dari jalan dan trotoar tidak mudah. PKL terus main kucing-kucingan dengan satpol PP. Para PKL lari ketika satpol PP berdatangan. Namun, ketika penertiban usai, PKL muncul lagi.
”Kalau penertiban tak dilakukan, mereka tambah berani,” ucap Yadi Rusmayad, Kepala Satpol PP Jakarta Pusat.
Intensitas penertiban PKL di Tanah Abang tergolong tinggi. Hasilnya pun lumayan. Dalam tiga hari operasi di awal Januari, misalnya, sudah 269 sepeda motor dan 45 mobil yang dicabut pentil bannya. Suku Dinas Perhubungan Jakpus juga menjaring atau mengangkut 26 motor serta 29 kendaraan ditilang dan 2 mobil diderek.
Pemprov DKI mulai galak, tetapi warga senang. Rani (35), warga Kebayoran Baru, berharap gebrakan Pemprov DKI menata trotoar di Jakarta konsisten dilakukan. ”Jangan hanya galak di awal,” katanya. (RWN/PRA)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.