Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Lebarkan Jalan Pramuka, Kios PKL Dibongkar

Kompas.com - 20/12/2013, 15:30 WIB
Ummi Hadyah Saleh

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com — Kemacetan kerap terjadi tepat di depan Pasar Pramuka, Kelurahan Paseban, Jakarta Pusat. Untuk melebarkan jalan dan mengurangi kemacetan, Satpol PP dan petugas Pengawasan Penertiban Bangunan (P2B), membongkar kios PKL.

Wakil Wali Kota Jakarta Pusat Syamsudin Noor mengatakan, ada 32 kios yang akan dialihfungsikan guna pelebaran jalan.

"Ini alternatif tahap pertama untuk mengurai kemacetan dan keselamatan bagi pengguna jalan," ujar Syamsudin saat ditemui wartawan di Jalan Pramuka Pojok, Jakarta Pusat, Jumat (20/12/2013).

Nantinya, kata dia, akan dibuat jalan alternatif menuju Matraman. Hal ini dikarenakan kemacetan yang sering terjadi di kawasan yang terletak di bawah jembatan layang Matraman.

Syamsudin menegaskan, lokasi tersebut akan difungsikan menjadi ruang terbuka hijau. Tidak hanya itu, lokasi seluas 1.193 meter persegi tersebut akan dibuat menjadi taman.

"Nanti ke depannya kita akan negosiasi dengan pihak PD Pasar Jaya," katanya.

Syamsudin menambahkan, kawasan tersebut juga akan dibuat untuk normalisasi air. Oleh karena itu, kawasan tersebut menjadi kawasan nyaman.

Ditemui di tempat yang sama, Camat Senen Lola Lovita mengatakan, sosialisasi pembongkaran kios yang mengganggu tempat pejalan kaki telah dilakukan beberapa bulan sebelumnya. Pembongkaran dilakukan terhadap semua kios yang terlalu menjorok ke depan.

Kepala PD Pasar Jaya Pramuka Pojok Marudut Sihombing mendukung pembongkaran kios yang menjorok ke bahu jalan. "Jadi, (dari) total 120 kios, yang dibongkar hanya 32 kios. Kita setuju karena untuk penataan kota dan membantu program pemerintah," ujarnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Megapolitan
Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Megapolitan
Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Megapolitan
Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Megapolitan
Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Megapolitan
Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Megapolitan
Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program 'Bebenah Kampung'

Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program "Bebenah Kampung"

Megapolitan
Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Megapolitan
Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Megapolitan
Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Megapolitan
Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Megapolitan
2 Pria Rampok Taksi 'Online' di Kembangan untuk Bayar Pinjol

2 Pria Rampok Taksi "Online" di Kembangan untuk Bayar Pinjol

Megapolitan
Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Megapolitan
Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com