Adapun, bantuan berupa pakaian bekas untuk korban banjir, ujar Budi, tidak disalurkan langsung seluruhnya. Hanya sedikit yang disalurkan melalui RT karena sebagian besar digelar di pinggir jalan. "Karena ukuran masing-masing orang untuk pakaian kan berbeda. Kalau dibagi susah, jadi digelar di jalan nanti tinggal memilih sesuai dengan ukuran (badan)," ujar Budi.
Bantuan relawan
Sementara, pendistribusian bantuan dari relawan di Jatinegara, Syofian mengatakan, hanya bantuan yang berada di jajaran pemerintah yang terkoordinasi baik, seperti dari Gubernur DKI, kecamatan, kelurahan, Badan Nasional Penanggulangan Bencana, dinas-dinas terkait, Tagana, PMI, dan dari jajaran pemerintah lainnya. Instansi-instansi tersebut masuk dalam organisasi tanggap bencana. Menurut Syofian, bantuan yang berasal dari ormas atau partai politik diserahkan sendiri.
"Mereka lebih ke organisasi masing-masing. Kami sulit untuk koordinasi," ujar Syofian.
Adapun, di Tebet, Mahludin mengatakan, meski relawan mendirikan posko sendiri, keberadaannya tetap dipantau. Hal ini agar bantuan tidak menyasar orang-orang yang sengaja memanfaatkan kesempatan. Selama ini, ia mengaku memberikan imbauan agar mereka yang ingin membantu korban banjir dapat melapor di posko agar bisa terkoordinasi dengan baik.
"Jadi jangan sampai memberikan sesuatu yang salah dan bukan pada korban banjir," ujar Mahludin.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.