Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hasil Evaluasi Lurah Camat, Jokowi Masih Belum Puas

Kompas.com - 11/02/2014, 20:16 WIB
Fabian Januarius Kuwado

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo menyatakan, lurah dan camat hasil seleksi dan promosi terbuka atau lelang jabatan tahun lalu belum menghasilkan pelayanan sesuai harapannya. Jokowi akan mengumumkan hasil evaluasi itu kepada publik, Rabu (12/2/2014) besok.

"Sudah ada di saya. Ya, besoklah kita kasih tahu," kata Jokowi seusai blusukan di bilangan Jakarta Utara, Selasa (11/2/2014).

Menurut Jokowi, secara umum lurah dan camat belum bisa memenuhi harapannya soal pelayanan masyarakat yang baik dan benar. Meski demikian, ia mengklaim sudah ada peningkatan pelayanan.

"Sampai sekarang belum (puas). Tapi sudah lebih baik dari yang sebelumnya. Nanti deh kita tunjukkan," kata Jokowi.

Ketidakpuasannya atas pelayanan para lurah dan camat, kata Jokowi, bukan berarti lelang jabatan yang dilaksanakannya gagal. Menurutnya, itu hanya menjadi indikator pelayanan yang seharusnya. "Kan memilih pimpinan wilayah bukan karena like and dislike atau kedekatan, semua kan dites. Mesti ada satu-dua yang belum, ya nanti lihat saja," kata Jokowi.

Sebanyak 415 lurah dan camat hasil lelang jabatan telah dilantik pada 27 Juni 2013. Lurah dan camat tersebut terdiri dari 78 orang eselon III dan 337 orang eselon IV. Adapun pejabat yang dilantik sebagai camat atau lurah di luar pejabat definitif sebanyak 17 dan sisanya adalah pejabat definitif atau lurah dan camat lama.

Di sela-sela masa evaluasi, sudah ada beberapa camat dan lurah yang terjerat kasus korupsi penggelapan dana. Mereka adalah Lurah Kayu Putih Rosidah, Lurah Ceger Fanda Fadly Lubis dan Bendahara Lurah Ceger Zaitul Akmam. Jokowi selalu mengatakan, dirinya tak segan-segan mengganti lurah atau camat yang tidak dapat bekerja sesuai dengan ritme kerjanya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Jadwal dan Lokasi Samsat Keliling di Jakarta 13 Mei 2024

Jadwal dan Lokasi Samsat Keliling di Jakarta 13 Mei 2024

Megapolitan
Yayasan SMK Lingga Kencana: Perpisahan di Luar Kota Disepakati Guru dan Siswa

Yayasan SMK Lingga Kencana: Perpisahan di Luar Kota Disepakati Guru dan Siswa

Megapolitan
Tawuran Pecah di Gang Bahari Jakut, 1 Korban Jarinya Nyaris Putus

Tawuran Pecah di Gang Bahari Jakut, 1 Korban Jarinya Nyaris Putus

Megapolitan
Dharma Pongrekun Serahkan Bukti Dukungan Cagub Independen ke KPU Jakarta

Dharma Pongrekun Serahkan Bukti Dukungan Cagub Independen ke KPU Jakarta

Megapolitan
Daftar Lokasi SIM Keliling di Jakarta 13 Mei 2024

Daftar Lokasi SIM Keliling di Jakarta 13 Mei 2024

Megapolitan
Pungli di Masjid Istiqlal Patok Tarif Rp 150.000, Polisi: Video Lama, Pelaku Sudah Ditangkap

Pungli di Masjid Istiqlal Patok Tarif Rp 150.000, Polisi: Video Lama, Pelaku Sudah Ditangkap

Megapolitan
Orangtua Korban Tragedi 1998 Masih Menunggu Anak-anak Pulang Sekolah...

Orangtua Korban Tragedi 1998 Masih Menunggu Anak-anak Pulang Sekolah...

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini, Senin 13 Mei 2024 dan Besok: Tengah Malam ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini, Senin 13 Mei 2024 dan Besok: Tengah Malam ini Cerah Berawan

Megapolitan
Peringati Tragedi Mei 1998, Peserta 'Napak Reformasi' Khusyuk Doa Bersama dan Tabur Bunga

Peringati Tragedi Mei 1998, Peserta "Napak Reformasi" Khusyuk Doa Bersama dan Tabur Bunga

Megapolitan
Diduga Bakal Tawuran, 33 Remaja yang Berkumpul di Setu Tangsel Dibawa ke Kantor Polisi

Diduga Bakal Tawuran, 33 Remaja yang Berkumpul di Setu Tangsel Dibawa ke Kantor Polisi

Megapolitan
Rute KA Dharmawangsa, Tarif dan Jadwalnya 2024

Rute KA Dharmawangsa, Tarif dan Jadwalnya 2024

Megapolitan
Menyusuri Jalan yang Dilalui Para Korban Tragedi 12 Mei 1998...

Menyusuri Jalan yang Dilalui Para Korban Tragedi 12 Mei 1998...

Megapolitan
Sosok Dimas Aditya Korban Kecelakaan Bus Ciater Dikenal Tak Mudah Marah

Sosok Dimas Aditya Korban Kecelakaan Bus Ciater Dikenal Tak Mudah Marah

Megapolitan
Dua Truk TNI Disebut Menerobos CFD Jakarta, Ini Klarifikasi Kapendam Jaya

Dua Truk TNI Disebut Menerobos CFD Jakarta, Ini Klarifikasi Kapendam Jaya

Megapolitan
Diiringi Isak Tangis, 6 Korban Kecelakaan Bus Ciater Dimakamkan di TPU Parung Bingung

Diiringi Isak Tangis, 6 Korban Kecelakaan Bus Ciater Dimakamkan di TPU Parung Bingung

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com