Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pada Era Jokowi, Karier Dua Mantan Camat Ini Melejit

Kompas.com - 13/02/2014, 20:35 WIB
Kurnia Sari Aziza

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Ada dua mantan camat yang mendapatkan promosi jabatan dan dilantik Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo, Rabu (12/2/2014). Dua mantan camat itu adalah Bayu Meghantara dan Isnawa Adji.

Kepala Badan Kepegawaian Daerah (BKD) DKI Jakarta I Made Karmayoga mengatakan, Jokowi sangat puas atas kinerja kedua pegawai negeri sipil yang mendapat nilai terbaik dalam lelang jabatan lurah dan camat itu. "Mereka berdua punya nilai yang sangat memenuhi syarat," kata Made di Balaikota Jakarta, Kamis (13/2/2014).

Isnawa termasuk pejabat yang kariernya melejit dibanding rekan seangkatan. Sebelumnya, dia menjabat Camat Tambora selama 2,5 tahun. Ia kemudian lolos sebagai peserta lelang jabatan terbaik nomor dua pada pertengahan 2013. Tujuh bulan kemudian, Isnawa kembali melejit dan sejajar dengan atasannya dahulu. Bayu, yang juga lulusan terbaik pada lelang jabatan 2013, sebelumnya pernah menempati posisi sebagai Camat Gambir.

Seusai pelaksanaan lelang jabatan, Bayu dipromosikan menjadi Asisten Perekonomian Pemerintah Kota Jakarta Pusat, sementara Isnawa Adji menjadi Asisten Perekonomian Pemerintah Kota Jakarta Barat. Kemarin, Bayu dilantik menjadi Sekretaris Kota Pemerintah Kota Jakarta Pusat, sementara Isnawa Adji dipromosikan menjadi Wakil Kepala Dinas Kebersihan DKI Jakarta. Mereka berdua menerima kenaikan tingkat dari eselon III menjadi eselon II-b. Dari pengumuman hasil lelang jabatan pada Juni 2013 lalu, mereka berdua sudah dua kali dipromosikan. "Dalam hal eselon, sama. Tapi dalam bobot hierarki, lebih tinggi," kata Made.

Menurut alurnya, biasanya PNS akan menjadi kepala bagian di sebuah biro terlebih dahulu untuk kemudian dapat menjadi seorang asisten pemerintah. Setelah menjadi asisten pemerintah, PNS harus melalui beberapa jabatan terlebih dahulu sebelum menjadi sekretaris kota. Namun, Bayu dan Isnawa melalui "jalan pintas".

Made menjelaskan, adanya promosi jabatan yang cepat ini memberi hawa segar bagi pemerintahan di DKI Jakarta. Hal ini menunjukkan pentingnya kaderisasi dan regenerasi. "Sekarang ukurannya kompetensi, transparansi, dan obyektif. Nilai dulu kelayakannya, itu nomor satu," ujar Made.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Heru Budi Janjikan Pekerjaan ke Jukir Liar Minimarket, Pengamat: Jangan Hanya Wacana!

Heru Budi Janjikan Pekerjaan ke Jukir Liar Minimarket, Pengamat: Jangan Hanya Wacana!

Megapolitan
Babak Baru Kasus Taruna STIP Dianiaya Senior hingga Tewas, Muncul 3 Tersangka Baru yang Ikut Terlibat

Babak Baru Kasus Taruna STIP Dianiaya Senior hingga Tewas, Muncul 3 Tersangka Baru yang Ikut Terlibat

Megapolitan
Solidaritas Pelaut Indonesia Minta Senioritas ala Militer di STIP Dihapuskan

Solidaritas Pelaut Indonesia Minta Senioritas ala Militer di STIP Dihapuskan

Megapolitan
Polisi Tangkap Pemalak Sopir Truk yang Parkir di Jalan Daan Mogot

Polisi Tangkap Pemalak Sopir Truk yang Parkir di Jalan Daan Mogot

Megapolitan
Setuju Jukir Liar Minimarket Ditertibkan, Anggota DPRD DKI: Meresahkan

Setuju Jukir Liar Minimarket Ditertibkan, Anggota DPRD DKI: Meresahkan

Megapolitan
'Budaya Kekerasan di STIP Tak Ada Kaitannya dengan Dunia Kerja di Kapal'

"Budaya Kekerasan di STIP Tak Ada Kaitannya dengan Dunia Kerja di Kapal"

Megapolitan
4 Tersangka Kasus Tewasnya Taruna STIP di Tangan Senior Terancam 15 Tahun Penjara

4 Tersangka Kasus Tewasnya Taruna STIP di Tangan Senior Terancam 15 Tahun Penjara

Megapolitan
Pemerataan Air Bersih di Jakarta, Mungkinkah?

Pemerataan Air Bersih di Jakarta, Mungkinkah?

Megapolitan
Begini Peran 3 Tersangka Baru Kasus Tewasnya Taruna STIP di Tangan Senior

Begini Peran 3 Tersangka Baru Kasus Tewasnya Taruna STIP di Tangan Senior

Megapolitan
Bertambah 3, Kini Ada 4 Tersangka Kasus Penganiayaan Taruna STIP hingga Tewas

Bertambah 3, Kini Ada 4 Tersangka Kasus Penganiayaan Taruna STIP hingga Tewas

Megapolitan
Polisi Tak Ingin Gegabah dalam Penyidikan Kasus Tewasnya Taruna STIP di Tangan Senior

Polisi Tak Ingin Gegabah dalam Penyidikan Kasus Tewasnya Taruna STIP di Tangan Senior

Megapolitan
Polisi Bantah Senior Penganiaya Taruna STIP hingga Tewas adalah Anak Pejabat

Polisi Bantah Senior Penganiaya Taruna STIP hingga Tewas adalah Anak Pejabat

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta 9 Mei 2024 dan Besok: Tengah Malam ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta 9 Mei 2024 dan Besok: Tengah Malam ini Cerah Berawan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Cerita Eks Taruna STIP soal Lika-liku Perpeloncoan oleh Senior | Junior di STIP Disebut Wajib Panggil Senior dengan Sebutan “Nior”

[POPULER JABODETABEK] Cerita Eks Taruna STIP soal Lika-liku Perpeloncoan oleh Senior | Junior di STIP Disebut Wajib Panggil Senior dengan Sebutan “Nior”

Megapolitan
Rute Transjakarta 10A Rusun Marunda-Tanjung Priok

Rute Transjakarta 10A Rusun Marunda-Tanjung Priok

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com