Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tingkat Partisipasi Pemilu 2009 Rendah, KPU Jakbar Ajak Warga Memilih

Kompas.com - 25/02/2014, 10:38 WIB
Dani Prabowo

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com
- Ketua Komisi Pemilihan Umum Jakarta Barat Sunardi Sutrisno mengimbau agar warga Jakarta Barat menggunakan hak pilihnya pada saat pemilu legislatif 9 April 2014 mendatang. Menurutnya, kesadaran masyarakat diperlukan untuk menekan angka golput.

Setidaknya, pemilih golput di wilayah Jakarta Barat pada Pemilu 2009 cukup tinggi, yakni mencapai 43 persen. Untuk itu, pada pemilu mendatang diharapkan tidak terulang lagi tingginya angka golput itu.

 

"Karena satu suara akan menentukan 5 tahun ke depan," kata Sunardi saat ditemui di sela-sela kegiatan sosialisasi pemilu di kawasan Bundaran Slipi, Jakarta Barat, Selasa (25/2/2014).

Dalam sosialisasi tersebut, KPU Jakarta Barat membagikan stiker kepada para pengguna jalan yang berisi ajakan untuk menggunakan hak pilih. Selain itu, mereka juga membentangkan spanduk yang mensosialisasikan jenis kertas suara untuk setiap masing-masing caleg, yaitu warna kuning untuk caleg DPR RI, merah untuk caleg DPD RI, dan biru untuk caleg DPRD DKI Jakarta.

Sunardi menambahkan, KPU Jakarta Barat menargetkan partisipasi pemilih di wilayahnya dalam pemilu mendatang mencapai 75 persen. Ia optimistis target tersebut dapat dicapai berdasarkan tingkat partisipasi pemilih pada Pilgub DKI Jakarta 2012 lalu yang mencapai 65 persen.

"Kita berharap kualitas pemilih kita semakin meningkat, sehingga pemilih akan semakin cerdas," katanya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kecelakaan di UI, Saksi Sebut Mobil HRV Berkecepatan Tinggi Tabrak Bus Kuning

Kecelakaan di UI, Saksi Sebut Mobil HRV Berkecepatan Tinggi Tabrak Bus Kuning

Megapolitan
Polisi Periksa 10 Saksi Kasus Tewasnya Siswa STIP yang Diduga Dianiaya Senior

Polisi Periksa 10 Saksi Kasus Tewasnya Siswa STIP yang Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Diduga Ngebut, Mobil Tabrak Bikun UI di Hutan Kota

Diduga Ngebut, Mobil Tabrak Bikun UI di Hutan Kota

Megapolitan
Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Tinggalkan Mayat Korban di Kamar Hotel

Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Tinggalkan Mayat Korban di Kamar Hotel

Megapolitan
Siswa STIP Dianiaya Senior di Sekolah, Diduga Sudah Tewas Saat Dibawa ke Klinik

Siswa STIP Dianiaya Senior di Sekolah, Diduga Sudah Tewas Saat Dibawa ke Klinik

Megapolitan
Terdapat Luka Lebam di Sekitar Ulu Hati Mahasiswa STIP yang Tewas Diduga Dianiaya Senior

Terdapat Luka Lebam di Sekitar Ulu Hati Mahasiswa STIP yang Tewas Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Dokter Belum Visum Jenazah Mahasiswa STIP yang Tewas akibat Diduga Dianiaya Senior

Dokter Belum Visum Jenazah Mahasiswa STIP yang Tewas akibat Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Polisi Pastikan RTH Tubagus Angke Sudah Bersih dari Prostitusi

Polisi Pastikan RTH Tubagus Angke Sudah Bersih dari Prostitusi

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Diduga akibat Dianiaya Senior

Mahasiswa STIP Tewas Diduga akibat Dianiaya Senior

Megapolitan
Berbeda Nasib dengan Chandrika Chika, Rio Reifan Tak Akan Dapat Rehabilitasi Narkoba

Berbeda Nasib dengan Chandrika Chika, Rio Reifan Tak Akan Dapat Rehabilitasi Narkoba

Megapolitan
Lansia Korban Hipnotis di Bogor, Emas 1,5 Gram dan Uang Tunai Jutaan Rupiah Raib

Lansia Korban Hipnotis di Bogor, Emas 1,5 Gram dan Uang Tunai Jutaan Rupiah Raib

Megapolitan
Polisi Sebut Keributan Suporter di Stasiun Manggarai Libatkan Jakmania dan Viking

Polisi Sebut Keributan Suporter di Stasiun Manggarai Libatkan Jakmania dan Viking

Megapolitan
Aditya Tak Tahu Koper yang Dibawa Kakaknya Berisi Mayat RM

Aditya Tak Tahu Koper yang Dibawa Kakaknya Berisi Mayat RM

Megapolitan
Kadishub DKI Jakarta Tegaskan Parkir di Minimarket Gratis

Kadishub DKI Jakarta Tegaskan Parkir di Minimarket Gratis

Megapolitan
Koper Pertama Kekecilan, Ahmad Beli Lagi yang Besar untuk Masukkan Jenazah RM

Koper Pertama Kekecilan, Ahmad Beli Lagi yang Besar untuk Masukkan Jenazah RM

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com