Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Penghuni "Liar" Rusun Pinus Elok Dilaporkan ke Polisi

Kompas.com - 26/02/2014, 13:15 WIB
Robertus Belarminus

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com — Pengelola rusun wilayah III, Jakarta Timur, mengambil langkah hukum terhadap para penghuni "liar" yang menempati rusun A dan B Pinus Elok, Penggilingan, Cakung, Jakarta Timur. Warga yang menghuni tanpa izin ini dipolisikan agar dugaan praktik jual beli rusun yang diduga melibatkan oknum PNS DKI dapat terungkap.

Kepala Seksi Pelayanan Unit Pengelola Rusun DKI Wilayah III Ledy Natalia menyatakan, laporan tersebut sudah dibuat pihaknya di Polsek Cakung.

"Kami sudah laporkan ke polisi, jadi kami melaporkan warga yang menghuni dan memasuki rusun tanpa izin," kata Ledy kepada Kompas.com, Rabu (26/2/2014).

Ledy menyatakan, dari laporan tersebut, pihaknya akan menunggu penyelidikan dari kepolisian terhadap warga yang menempati rusun tanpa izin. Sebab, rusun tersebut diperuntukkan bagi warga terprogram, bukan untuk warga umum.

Pengelola rusun mengetahui adanya warga umum yang menempati unit rusun saat melakukan penyegelan beberapa waktu lalu. Saat itu, ada 44 keluarga yang tidak berhak menghuni unit rusun, tetapi warga korban banjir itu bisa tinggal di rusun.

Pihaknya berharap laporan ke polisi itu dapat mengungkap praktik jual beli rusun yang disebut warga melibatkan oknum PNS DKI di rusun Pinus Elok. "Dari laporan itu akan berkembang, dapat rusun dari siapa dan dia masuk bayar ke siapa," ujar Ledy.

Ledy mengaku pihaknya sudah mengantongi nama oknum PNS yang disebutkan warga. Namun, hal ini masih perlu dibuktikan berdasarkan penyelidikan polisi. Penyelidikan, menurut dia, juga akan dilakukan dari pengelolah rusun terhadap oknum PNS tersebut dan sanksi apa yang akan diberikan.

"Kami sudah serahkan ke proses hukum dan hasilnya akan kami laporkan kepada Kepala Dinas. Yang penting, unit (rusun) kita bisa kembali. Karena kita ingin kasih unit ini untuk warga relokasi. Dinas perumahan hanya berikan kepada mereka yang tidak mampu dan terkena relokasi," ujar Ledy.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Progres Revitalisasi Pasar Jambu Dua Mencapai 90 Persen, Bisa Difungsikan 2 Bulan Lagi

Progres Revitalisasi Pasar Jambu Dua Mencapai 90 Persen, Bisa Difungsikan 2 Bulan Lagi

Megapolitan
Pemerkosa Remaja di Tangsel Mundur dari Staf Kelurahan, Camat: Dia Kena Sanksi Sosial

Pemerkosa Remaja di Tangsel Mundur dari Staf Kelurahan, Camat: Dia Kena Sanksi Sosial

Megapolitan
Tersangka Pembacokan di Cimanggis Depok Pernah Ditahan atas Kepemilikan Sajam

Tersangka Pembacokan di Cimanggis Depok Pernah Ditahan atas Kepemilikan Sajam

Megapolitan
Kasus DBD 2024 di Tangsel Mencapai 461, Dinkes Pastikan Tak Ada Kematian

Kasus DBD 2024 di Tangsel Mencapai 461, Dinkes Pastikan Tak Ada Kematian

Megapolitan
Selebgram Zoe Levana Terobos dan Terjebak di 'Busway', Polisi Masih Selidiki

Selebgram Zoe Levana Terobos dan Terjebak di "Busway", Polisi Masih Selidiki

Megapolitan
Terobos Busway lalu Terjebak, Selebgram Zoe Levana Bakal Diperiksa

Terobos Busway lalu Terjebak, Selebgram Zoe Levana Bakal Diperiksa

Megapolitan
Sulitnya Ungkap Identitas Penusuk Noven di Bogor, Polisi: Pelaku di Bawah Umur, Belum Rekam E-KTP

Sulitnya Ungkap Identitas Penusuk Noven di Bogor, Polisi: Pelaku di Bawah Umur, Belum Rekam E-KTP

Megapolitan
Sendi Sespri Iriana Diminta Jokowi Tingkatkan Popularitas dan Elektabilitas untuk Maju Pilkada Bogor

Sendi Sespri Iriana Diminta Jokowi Tingkatkan Popularitas dan Elektabilitas untuk Maju Pilkada Bogor

Megapolitan
Terlibat Jaringan Gembong Narkoba Johan Gregor Hass, 6 WNI Ditangkap

Terlibat Jaringan Gembong Narkoba Johan Gregor Hass, 6 WNI Ditangkap

Megapolitan
Bikin Surat Perjanjian dengan Jakpro, Warga Sepakat Tinggalkan Rusun Kampung Susun Bayam

Bikin Surat Perjanjian dengan Jakpro, Warga Sepakat Tinggalkan Rusun Kampung Susun Bayam

Megapolitan
Siswi SLB Diduga Dicabuli di Sekolah hingga Hamil, Orangtua Cari Keadilan

Siswi SLB Diduga Dicabuli di Sekolah hingga Hamil, Orangtua Cari Keadilan

Megapolitan
Jadwal dan Lokasi Samsat Keliling di Jakarta 22 Mei 2024

Jadwal dan Lokasi Samsat Keliling di Jakarta 22 Mei 2024

Megapolitan
Warga Lihat Ibunda Furqon Ketua Tani Kampung Susun Bayam Hendak Dibawa Paksa Saat Penggerudukan

Warga Lihat Ibunda Furqon Ketua Tani Kampung Susun Bayam Hendak Dibawa Paksa Saat Penggerudukan

Megapolitan
Daftar Lokasi SIM Keliling di Jakarta 22 Mei 2024

Daftar Lokasi SIM Keliling di Jakarta 22 Mei 2024

Megapolitan
Pengemudi Ojol di Marunda Dibegal dan Motor Dibawa Kabur, Polisi Buru Pelaku

Pengemudi Ojol di Marunda Dibegal dan Motor Dibawa Kabur, Polisi Buru Pelaku

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com