Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sakit Hati dan Cemburu Mengakhiri Hidup Sara

Kompas.com - 08/03/2014, 04:43 WIB
Robertus Belarminus

Penulis

Sakit Hati dan Cemburu

Aksi Hafitd dan Asyifa membunuh Sara, berdasarkan pengakuan mereka kepada penyidik, dipicu sakit hati dan cemburu. Hafitd kecewa Sara yang adalah mantan pacarnya menolak dihubungi apalagi bertemu. "

Padahal pelaku ingin berpacaran lagi dengan korban semetara korban tidak mau," ujar Rikwanto. Sedangkan Asyifa, lanjutnya, ikut melakukan pembunuhan itu karena merasa cemburu. Asyifa, ujar Rikwanto mengutip pengakuan Asyifa, khawatir Hafitd akan kembali berpacaran dengan Sara.

Sara, Hafitd, dan Asyifa, adalah teman satu angkatan di SMAN 36 Rawamangun, Pulogadung, Jakarta Timur. Menurut Nendi, teman mereka dari SMA yang sama, Hafitd dan Sara berpacaran sejak masih duduk di bangku kelas XI jurusan IPA di SMA itu. "Kalau putusnya (Hafitd dan Sara) saya kurang tahu. Hafitd dan Asyifa setahu saya (berpacaran) setelah lulus (SMA)," ujar Nendi, saat ditemui di TPU Pondok Kelapa.

Nasi sudah menjadi bubur. Nyawa Sara tidak bisa dikembalikan. Hafitd dan Asyifa mengaku menyesal. "Mereka menyesal dan menyampaikan permohonan maaf ke keluarga korban," ujar Priyo.

Ibunda Sara, Elisabeth Diana, menyatakan memaafkan dua pelaku yang membunuh anak semata wayangnya itu. Meski demikian, ia berharap keadilan tetap ditegakkan lewat proses hukum. "Saya percaya setelah proses hukum dilaksanakan. Hafitd dan Asyifa jadi anak yang baik. Saya yakin mereka anak baik," ujar Elisabeth.

Menurut Elisabeth, proses hukum diperlukan untuk memberikan pelajaran hidup bahwa setiap perbuatan ada konsekuensi yang harus dipertanggungjawabkan. Dalam kasus ini, Hafitd dan Asyifa dikenakan sangkaan pasal 340 KUHP tentang pembunuhan berencana, dengan ancaman hukuman minimal 20 tahun hingga maksimal hukuman mati.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

[POPULER JABODETABEK] Motif Pembunuhan Wanita Dalam Koper: Korban Ternyata Minta Dinikahi | Misteri Mayat Wanita Dalam Koper Mulai Terkuak

[POPULER JABODETABEK] Motif Pembunuhan Wanita Dalam Koper: Korban Ternyata Minta Dinikahi | Misteri Mayat Wanita Dalam Koper Mulai Terkuak

Megapolitan
Rute Transjakarta 10M Pulo Gadung - Walikota Jakarta Utara via Cakung

Rute Transjakarta 10M Pulo Gadung - Walikota Jakarta Utara via Cakung

Megapolitan
Lokasi dan Jadwal Pencetakan KTP dan KK di Tangerang Selatan

Lokasi dan Jadwal Pencetakan KTP dan KK di Tangerang Selatan

Megapolitan
Kecelakaan di UI, Saksi Sebut Mobil HRV Berkecepatan Tinggi Tabrak Bus Kuning

Kecelakaan di UI, Saksi Sebut Mobil HRV Berkecepatan Tinggi Tabrak Bus Kuning

Megapolitan
Polisi Periksa 10 Saksi Kasus Tewasnya Siswa STIP yang Diduga Dianiaya Senior

Polisi Periksa 10 Saksi Kasus Tewasnya Siswa STIP yang Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Diduga Ngebut, Mobil Tabrak Bikun UI di Hutan Kota

Diduga Ngebut, Mobil Tabrak Bikun UI di Hutan Kota

Megapolitan
Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Tinggalkan Mayat Korban di Kamar Hotel

Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Tinggalkan Mayat Korban di Kamar Hotel

Megapolitan
Siswa STIP Dianiaya Senior di Sekolah, Diduga Sudah Tewas Saat Dibawa ke Klinik

Siswa STIP Dianiaya Senior di Sekolah, Diduga Sudah Tewas Saat Dibawa ke Klinik

Megapolitan
Terdapat Luka Lebam di Sekitar Ulu Hati Mahasiswa STIP yang Tewas Diduga Dianiaya Senior

Terdapat Luka Lebam di Sekitar Ulu Hati Mahasiswa STIP yang Tewas Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Dokter Belum Visum Jenazah Mahasiswa STIP yang Tewas akibat Diduga Dianiaya Senior

Dokter Belum Visum Jenazah Mahasiswa STIP yang Tewas akibat Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Polisi Pastikan RTH Tubagus Angke Sudah Bersih dari Prostitusi

Polisi Pastikan RTH Tubagus Angke Sudah Bersih dari Prostitusi

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Diduga akibat Dianiaya Senior

Mahasiswa STIP Tewas Diduga akibat Dianiaya Senior

Megapolitan
Berbeda Nasib dengan Chandrika Chika, Rio Reifan Tak Akan Dapat Rehabilitasi Narkoba

Berbeda Nasib dengan Chandrika Chika, Rio Reifan Tak Akan Dapat Rehabilitasi Narkoba

Megapolitan
Lansia Korban Hipnotis di Bogor, Emas 1,5 Gram dan Uang Tunai Jutaan Rupiah Raib

Lansia Korban Hipnotis di Bogor, Emas 1,5 Gram dan Uang Tunai Jutaan Rupiah Raib

Megapolitan
Polisi Sebut Keributan Suporter di Stasiun Manggarai Libatkan Jakmania dan Viking

Polisi Sebut Keributan Suporter di Stasiun Manggarai Libatkan Jakmania dan Viking

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com