Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jokowi Mau Bantu Pusat Bangun Jalur Kereta Layang

Kompas.com - 20/03/2014, 13:57 WIB
Fabian Januarius Kuwado

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com - Gubernur Jakarta Joko Widodo ingin agar pembangunan jalur kereta layang atau loopline di DKI Jakarta oleh Kementerian Perhubungan, dipercepat. Sesuai rencana, Pemprov DKI Jakarta akan menggelontorkan anggaran demi mempercepat pembangunan jalur kereta layang tersebut.

"DKI ingin ikut share budget-nya. Kita pingin. Saya bilang ke Pak Kemenhub, kami bisa. Supaya kalau kita ikut, mungkin ini dapat diperpendek lagi," ujarnya di Balaikota, Kamis (20/3/2014).

Dalam perencanaan awal, proyek kereta layang itu diperkirakan rampung pada 2019. Dengan bantuan anggaran Pemrov DKI Jakarta, Jokowi memprediksi proyek itu rampung 2017.

Adapun, dari total anggaran sebesar Rp 9 triliun, Pemprov DKI akan membantu pendanaan sebesar Rp 700 miliar per tahun. "Tapi itu juga tergantung dewan (DPRD) ya, disetujuinya berapa. Karena kan hak budgeting memang ada di mereka, ya," tuturnya.

Jokowi dan Kemenhub belum menetapkan lokasi pembangunan awal. Menurutnya, hingga saat ini, Kemenhub masih melaksanakan kajian desain terlebih dahulu. Namun, Jokowi memastikan supaya pembangunan jalur kereta layang yang telah direncanakan sejak tahun 1992 tersebut, dilaksanakan pada pertengahan 2014 ini.

Pada kesempatan yang sama, Wakil Menteri Perhubungan RI Bambang Susantono mengapresiasi bantuan anggaran Pemprov DKI. Dalam waktu dekat ini, dia dan Jokowi akan meninjau jalur kereta yang akan dirombak menjadi jalur kereta layang tersebut. Soal penentuan titik pembangunan,Bambang melirik Dukuh Atas sebagai lokasi awal pembangunan.

"Kan di sana ada transjakarta, MRT di sana, kereta api bandara, monorel, jadi bagus," ujarnya.

Seperti diberitakan sebelumnya, pertengahan 2014, jalur lingkar kereta di Jakarta akan dibangun menjadi jalur layang. Ini menjadi kelanjutan jalur layang yang menghubungkan Manggarai, Gambir, Jakarta Kota, yang dibangun pada 1992. Pembangunan jalur lingkar layang merupakan proyek patungan antara pemerintah pusat, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta, dan PT Kereta Api Indonesia. Pemerintah pusat bertanggung jawab pada pembangunan fisik rel, Pemprov DKI pada sarana dan prasarana pendukung, dan PT KAI pada pengadaan kereta.

Proyek pembangunan akan menelan biaya hingga Rp 9 triliun untuk seluruh jalur lingkar sepanjang 27 kilometer. Dana 2,5 triliun untuk lintas timur (Kampung Bandan-Senen-Pondok Jati) sejauh 10 kilometer, sedangkan sisanya untuk lintas barat (Manggarai-Tanah Abang-Angke-Kampung Bandan) yang memiliki jarak 17 kilometer.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Polisi Selidiki Dugaan Pengeroyokan Mahasiswa di Tangsel Saat Sedang Ibadah

Polisi Selidiki Dugaan Pengeroyokan Mahasiswa di Tangsel Saat Sedang Ibadah

Megapolitan
Mahasiswa di Tangsel Diduga Dikeroyok saat Beribadah, Korban Disebut Luka dan Trauma

Mahasiswa di Tangsel Diduga Dikeroyok saat Beribadah, Korban Disebut Luka dan Trauma

Megapolitan
Kasus Kekerasan di STIP Terulang, Pengamat: Ada Sistem Pengawasan yang Lemah

Kasus Kekerasan di STIP Terulang, Pengamat: Ada Sistem Pengawasan yang Lemah

Megapolitan
Kasus Penganiayaan Putu Satria oleh Senior, STIP Masih Bungkam

Kasus Penganiayaan Putu Satria oleh Senior, STIP Masih Bungkam

Megapolitan
Beredar Video Sekelompok Mahasiswa di Tangsel yang Sedang Beribadah Diduga Dianiaya Warga

Beredar Video Sekelompok Mahasiswa di Tangsel yang Sedang Beribadah Diduga Dianiaya Warga

Megapolitan
Tegar Tertunduk Dalam Saat Dibawa Kembali ke TKP Pembunuhan Juniornya di STIP...

Tegar Tertunduk Dalam Saat Dibawa Kembali ke TKP Pembunuhan Juniornya di STIP...

Megapolitan
Rumah Warga di Bogor Tiba-tiba Ambruk Saat Penghuninya Sedang Nonton TV

Rumah Warga di Bogor Tiba-tiba Ambruk Saat Penghuninya Sedang Nonton TV

Megapolitan
Jadwal Pendaftaran PPDB Kota Bogor 2024 untuk SD dan SMP

Jadwal Pendaftaran PPDB Kota Bogor 2024 untuk SD dan SMP

Megapolitan
Sejumlah Warga Setujui Usulan Heru Budi Bangun 'Jogging Track' di RTH Tubagus Angke untuk Cegah Prostitusi

Sejumlah Warga Setujui Usulan Heru Budi Bangun "Jogging Track" di RTH Tubagus Angke untuk Cegah Prostitusi

Megapolitan
Taruna Tingkat 1 STIP Dipulangkan Usai Kasus Penganiayaan oleh Senior

Taruna Tingkat 1 STIP Dipulangkan Usai Kasus Penganiayaan oleh Senior

Megapolitan
Ketika Ahok Bicara Solusi Masalah Jakarta hingga Dianggap Sinyal Maju Cagub DKI...

Ketika Ahok Bicara Solusi Masalah Jakarta hingga Dianggap Sinyal Maju Cagub DKI...

Megapolitan
Kelakuan Pria di Tanah Abang, Kerap Makan di Warteg tapi Bayar Sesukanya Berujung Ditangkap Polisi

Kelakuan Pria di Tanah Abang, Kerap Makan di Warteg tapi Bayar Sesukanya Berujung Ditangkap Polisi

Megapolitan
Viral Video Maling Motor Babak Belur Dihajar Massa di Tebet, Polisi Masih Buru Satu Pelaku Lain

Viral Video Maling Motor Babak Belur Dihajar Massa di Tebet, Polisi Masih Buru Satu Pelaku Lain

Megapolitan
Personel Gabungan TNI-Polri-Satpol PP-PPSU Diterjunkan Awasi RTH Tubagus Angke dari Prostitusi

Personel Gabungan TNI-Polri-Satpol PP-PPSU Diterjunkan Awasi RTH Tubagus Angke dari Prostitusi

Megapolitan
Tumpahan Oli di Jalan Juanda Depok Rampung Ditangani, Lalu Lintas Kembali Lancar

Tumpahan Oli di Jalan Juanda Depok Rampung Ditangani, Lalu Lintas Kembali Lancar

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com