Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tarif "Cabe-cabean" di Jakarta Rp 30 Juta

Kompas.com - 01/04/2014, 09:37 WIB
JAKARTA, KOMPAS.com — Remaja laki-laki berusia sekitar 16 tahun langsung bersemangat begitu melihat ada sebuah mobil berhenti, Jumat (28/3/2014) malam. "Mencari 'cabe-cabean', Om?" tanyanya kepada seorang pengendara mobil.

Waktu sudah menunjukkan hampir lewat tengah malam di kawasan Kembangan, Jakarta Barat, tak jauh dari Kantor Wali Kota Jakarta Barat. Remaja itu tak sendiri. Dia berlima dengan rekannya, masing-masing membawa sepeda motor.

Dari lima remaja itu, empat di antaranya mengaku masih duduk di kelas X SMK. Seorang lagi sudah putus sekolah sejak SMP. Mereka punya bisnis "cabe-cabean", tetapi baru dalam tahap merintis.

Salah satu remaja itu meminta dipanggil Chito (bukan nama sebenarnya). Di antara rekan-rekannya, baru dia yang punya stok "cabe-cabean". "Saya punya dua stok 'cabe' yang siap diantar apabila ada yang memesan jasanya," katanya terus terang.

Satu "cabe" masih gadis. Usianya baru 16 tahun dan masih duduk di kelas X SMA. Ia mengatakan bahwa orang yang dimaksud cantik, berkulit putih, dan berambut panjang. Namanya Sasya (bukan nama sebenarnya). "Ia dijamin masih gadis. Harganya Rp 20 juta," ujar remaja ini sebagaimana dilansir Warta Kota.

Kemudian, satu "cabe" lainnya jauh lebih murah karena bukan gadis lagi. Sama seperti Sasya, dia masih duduk di kelas X SMA. Namanya Dini (bukan nama sebenarnya). Sekali melayani tamu, tarifnya Rp 500.000. "Satu kali saja, Mas, dan tinggal mencari hotel saja," kata remaja itu.

Namun, Dini tak bisa melayani tamu di atas pukul 22.00 lantaran harus pulang ke rumah pada jam itu, kecuali pada akhir pekan. Sementara Sasya hanya bisa sampai pukul 17.00 karena orangtuanya mengharuskan Sasya harus sudah pulang.

Dini dan Sasya punya perbedaan. Dini tadinya "cabe" di arena balapan liar. Saat duduk di kelas II SMP, Dini sudah melepas kegadisannya senilai Rp 15 juta. Chito mengaku mengenal Dini dari arena balap liar.

Sementara Sasya, kata Chito, dikenalnya di sebuah pusat perbelanjaan. Setelah keduanya sering kontak dan jalan bareng, Sasya meminta Chito menjual kegadisannya.

Chito mengaku, menjual Dini lebih mudah ketimbang menjual Sasya. "Kalau Sasya harus bos-bos soalnya. Kalau Mas punya bos mau, kabari saja, atau tawarin saja sekalian, naikkan tarifnya. Nanti kelebihannya untuk Mas," kata Chito.

Di Jakarta, pasaran "cabe" gadis paling mahal Rp 30 juta. Transaksi ini pernah terjadi di kawasan Kemayoran. "Makanya, nanti Sasya mau saya coba tawarkan di Kemayoran. Bisa lebih tinggi di sana," kata Chito.

Selanjutnya, baca juga:
Lika-Liku Bisnis Cabe-cabean di Jakarta ...
Mengenal "Cabe-cabean" di Jakarta

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Perjuangkan Peningkatan Upah Buruh, Lia dan Teman-temannya Rela ke Jakarta dari Cimahi

Perjuangkan Peningkatan Upah Buruh, Lia dan Teman-temannya Rela ke Jakarta dari Cimahi

Megapolitan
Cerita Suratno, Buruh yang Khawatir Uang Pensiunnya Berkurang karena UU Cipta Kerja

Cerita Suratno, Buruh yang Khawatir Uang Pensiunnya Berkurang karena UU Cipta Kerja

Megapolitan
Pembunuh Perempuan Dalam Koper Tak Melawan Saat Ditangkap Polisi di Palembang

Pembunuh Perempuan Dalam Koper Tak Melawan Saat Ditangkap Polisi di Palembang

Megapolitan
Said Iqbal Minta Prabowo Hapus UU Cipta Kerja Klaster Ketenagakerjaan

Said Iqbal Minta Prabowo Hapus UU Cipta Kerja Klaster Ketenagakerjaan

Megapolitan
Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Ajak Korban Masuk ke Kamar Hotel di Bandung

Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Ajak Korban Masuk ke Kamar Hotel di Bandung

Megapolitan
Said Iqbal: Upah Buruh di Jakarta yang Ideal Rp 7 Juta Per Bulan

Said Iqbal: Upah Buruh di Jakarta yang Ideal Rp 7 Juta Per Bulan

Megapolitan
Ikut Demo May Day 2024, Buruh Wanita Rela Panas-panasan demi Memperjuangkan Upah yang Layak

Ikut Demo May Day 2024, Buruh Wanita Rela Panas-panasan demi Memperjuangkan Upah yang Layak

Megapolitan
Dua Orang Terluka Imbas Kecelakaan di Tol Jakarta-Cikampek

Dua Orang Terluka Imbas Kecelakaan di Tol Jakarta-Cikampek

Megapolitan
Korban Kedua yang Tenggelam di Sungai Ciliwung Ditemukan Tewas 1,2 Kilometer dari Lokasi Kejadian

Korban Kedua yang Tenggelam di Sungai Ciliwung Ditemukan Tewas 1,2 Kilometer dari Lokasi Kejadian

Megapolitan
Rayakan 'May Day Fiesta', Massa Buruh Mulai Padati Stadion Madya GBK

Rayakan "May Day Fiesta", Massa Buruh Mulai Padati Stadion Madya GBK

Megapolitan
Fahira Idris: Gerakan Buruh Terdepan dalam Perjuangkan Isu Lintas Sektoral

Fahira Idris: Gerakan Buruh Terdepan dalam Perjuangkan Isu Lintas Sektoral

Megapolitan
Polisi Tangkap Pembunuh Wanita Dalam Koper di Bekasi

Polisi Tangkap Pembunuh Wanita Dalam Koper di Bekasi

Megapolitan
Hadiri 'May Day Fiesta', Massa Buruh Mulai Bergerak Menuju GBK

Hadiri "May Day Fiesta", Massa Buruh Mulai Bergerak Menuju GBK

Megapolitan
Pakai Caping Saat Aksi 'May Day', Pedemo: Buruh seperti Petani, Semua Pasti Butuh Kami...

Pakai Caping Saat Aksi "May Day", Pedemo: Buruh seperti Petani, Semua Pasti Butuh Kami...

Megapolitan
Penyebab Mobil Terbakar di Tol Japek: Pecah Ban lalu Ditabrak Pikap

Penyebab Mobil Terbakar di Tol Japek: Pecah Ban lalu Ditabrak Pikap

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com