Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

KPU DKI Buka TPS di Tanah Bermasalah

Kompas.com - 07/04/2014, 16:06 WIB
Kurnia Sari Aziza

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com -- Komisi Pemilihan Umum (KPU) DKI Jakarta akan mengakomodasi hak pilih para warga yang menetap di daerah bermasalah (grey area). Ketua KPU DKI Sumarno memastikan bahwa warga itu dapat menggunakan hak pilih saat pemilihan legislatif (pileg) pada Rabu (9/4/2014) serta pada pemilihan presiden (9/7/2014) mendatang.

"Agar tidak ada gejolak, di grey area juga akan dibangun tempat pemungutan suara (TPS)," kata Sumarno, saat dihubungi wartawan, di Jakarta, Senin (7/4/2014).

Sumarno menjelaskan, ada ribuan penduduk yang tercatat menetap di daerah bermasalah tersebut. Di Jakarta Utara, misalnya, terdapat sekitar 44.000 warga. Mereka berada di Tanah Merah, Kelurahan Rawa Badak Selatan, Kelapa Gading Barat Tugu Selatan, Kampung Beting Remaja Kelurahan Tugu Utara, Kampung Sawah Kelurahan Semper, serta di Taman BMW.

Sementara di Jakarta Timur, grey area berada di Tanah Galian. "Mereka sudah didata dan tetap bisa menggunakan hak pilihnya saat pileg maupun pilpres mendatang. Jadi tidak perlu khawatir lagi," katanya.

KPU DKI juga berkoordinasi dengan Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil (Dukcapil) DKI dalam hal pendataan. Bahkan, beberapa lokasi di grey area itu telah dibuatkan RT dan RW sesuai instruksi dan persetujuan Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo.

Sementara untuk persiapan pemilihan legislatif mendatang, KPU DKI telah menyebar undangan pemilih. Logistik dan kebutuhan pemilu telah didistribusikan hingga tingkat kelurahan, dan akan disebar hingga TPS pada H-1 atau Selasa (8/4/2014) besok.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ibu Hamil Jadi Korban Tabrak Lari di Gambir, Kandungannya Keguguran

Ibu Hamil Jadi Korban Tabrak Lari di Gambir, Kandungannya Keguguran

Megapolitan
Jawab Kritikan Ahok Soal Penonaktifan NIK KTP, Heru Budi: Pemprov DKI Hanya Menegakkan Aturan

Jawab Kritikan Ahok Soal Penonaktifan NIK KTP, Heru Budi: Pemprov DKI Hanya Menegakkan Aturan

Megapolitan
Paus Fransiskus ke Indonesia September 2024, KWI: Bawa Pesan Persaudaraan Umat Manusia

Paus Fransiskus ke Indonesia September 2024, KWI: Bawa Pesan Persaudaraan Umat Manusia

Megapolitan
Diterima Jadi Polisi, Casis Bintara Korban Begal: Awalnya Berpikir Saya Gagal

Diterima Jadi Polisi, Casis Bintara Korban Begal: Awalnya Berpikir Saya Gagal

Megapolitan
Polisi Kantongi Identitas Pengemudi Fortuner yang Halangi Laju Ambulans di Depok

Polisi Kantongi Identitas Pengemudi Fortuner yang Halangi Laju Ambulans di Depok

Megapolitan
Dapat Ganti Untung Normalisasi Ciliwung, Warga Rawajati Langsung Beli Rumah Baru

Dapat Ganti Untung Normalisasi Ciliwung, Warga Rawajati Langsung Beli Rumah Baru

Megapolitan
Tak Gentarnya Jukir Liar di Minimarket, Masih Nekat Beroperasi meski Baru Ditertibkan

Tak Gentarnya Jukir Liar di Minimarket, Masih Nekat Beroperasi meski Baru Ditertibkan

Megapolitan
Kilas Balik Kasus Pembunuhan Vina Cirebon, Kronologi hingga Rekayasa Kematian

Kilas Balik Kasus Pembunuhan Vina Cirebon, Kronologi hingga Rekayasa Kematian

Megapolitan
Dikritik Ahok soal Penonaktifan NIK KTP Warga Jakarta, Heru Budi Buka Suara

Dikritik Ahok soal Penonaktifan NIK KTP Warga Jakarta, Heru Budi Buka Suara

Megapolitan
Walkot Depok Terbitkan Aturan Soal 'Study Tour', Minta Kegiatan Dilaksanakan di Dalam Kota

Walkot Depok Terbitkan Aturan Soal "Study Tour", Minta Kegiatan Dilaksanakan di Dalam Kota

Megapolitan
Rumahnya Digusur Imbas Normalisasi Kali Ciliwung, Warga: Kita Ikut Aturan Pemerintah Saja

Rumahnya Digusur Imbas Normalisasi Kali Ciliwung, Warga: Kita Ikut Aturan Pemerintah Saja

Megapolitan
KPU Kota Bogor Lantik 30 Anggota PPK untuk Kawal Pilkada 2024

KPU Kota Bogor Lantik 30 Anggota PPK untuk Kawal Pilkada 2024

Megapolitan
Mau Bikin 'Pulau Sampah', Heru Budi: Sampah Sudah Enggak Bisa Dikelola di Lahan Daratan

Mau Bikin "Pulau Sampah", Heru Budi: Sampah Sudah Enggak Bisa Dikelola di Lahan Daratan

Megapolitan
Polri Gerebek Gudang Penyelundupan 91.246 Benih Bening Lobster di Bogor

Polri Gerebek Gudang Penyelundupan 91.246 Benih Bening Lobster di Bogor

Megapolitan
Walkot Jaksel: Warga Rawajati yang Terdampak Normalisasi Ciliwung Tidak Ada yang Protes

Walkot Jaksel: Warga Rawajati yang Terdampak Normalisasi Ciliwung Tidak Ada yang Protes

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com