Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Basuki Janji Akan Segera Benahi KJP

Kompas.com - 10/04/2014, 17:34 WIB
Alsadad Rudi

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama mengakui bahwa pelaksanaan pemberian Kartu Jakarta Pintar (KJP) sudah tidak tepat sasaran. Ia menilai, hal tersebut disebabkan rendahnya tingkat pengawasan guru terhadap murid penerima KJP, serta orangtua murid yang tidak jujur dalam memberikan laporan penggunaan dana KJP yang mereka terima.

"Harusnya kepala sekolah memutuskan siapa yang lebih laik. Dananya cukup kan. Kalau sudah tahu yang layak, kita bisa tahu sudah bantu siapa saja," kata Basuki di Balaikota Jakarta, Kamis (10/4/2014).

Karena itu, kata Basuki, ke depannya dalam upaya perbaikan tersebut, Pemprov DKI akan memberikan batasan terhadap transfer dana KJP ke rekening siswa penerima KJP. Hal ini akan dikirim setiap satu bulan sekali, dan tidak menggelontoran dana setiap tiga bulan atau enam bulan sekali.

Kemudian, lanjutnya, siswa atau orangtua penerima KJP perlu membuat laporan penggunaan dana program tersebut. Dan bila terjadi penipuan atau penyelewangan dana KJP, maka Pemprov DKI akan mempidanakan para pelakunya.

Selain itu, Basuki menegaskan bahwa kepala sekolah harus melakukan pengawasan ketat terhadap penggunaan dana KJP. "Kalau ada penipuan KJP kita pidanakan. Nah, itu lagi kita perbaiki. Kita harap Pak Lasro (Kepala Dinas Pendidikan DKI Lasro Marbun) bisa membersihkan orang-orang yang bermain dalam KJP," tukas pria yang akrab disapa Ahok itu.

Seperti diberitakan, sebelumnya pada Kamis pagi, Basuki kedatangan perwakilan dari Indonesian Corruption Watch (ICW) yang melaporkan sejumlah kesalahan dalam penerapan KJP, yang kemudian berujung pada salah sasarannya pemberian bantuan program tersebut.

Hal pertama yang dikritisi oleh ICW adalah penerapan sistem kuota. Menurut mereka, sistem tersebut membuat semua sekolah memiliki kuota jumlah penerima KJP yang sama. Padahal tidak semua sekolah memiliki jumlah siswa miskin yang sama.

Selain itu, penyaluran KJP yang berbentuk uang tunai sering disalahgunakan oleh orangtua siswa untuk membeli kebutuhan yang lain, selain peralatan sekolah.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Masjid Sunda Kelapa Bagikan 4.000 Kantong Daging Kurban, Ada dari Ma'ruf Amin hingga Megawati

Masjid Sunda Kelapa Bagikan 4.000 Kantong Daging Kurban, Ada dari Ma'ruf Amin hingga Megawati

Megapolitan
Anies Baswedan: Lebih Penting 'Ngomongin' Kampung Bayam...

Anies Baswedan: Lebih Penting "Ngomongin" Kampung Bayam...

Megapolitan
Anies Sembelih Sapi Kurban Sendiri: Saya Membayangkan Bagaimana Menjadi Ibrahim

Anies Sembelih Sapi Kurban Sendiri: Saya Membayangkan Bagaimana Menjadi Ibrahim

Megapolitan
Penjual Hewan Kurban di Bekasi Bikin Promo: Beli Sapi Gratis Domba dan Golok

Penjual Hewan Kurban di Bekasi Bikin Promo: Beli Sapi Gratis Domba dan Golok

Megapolitan
Anies Enggan Tanggapi Calon Kompetitor: Lebih Penting Memikirkan Nasib Warga

Anies Enggan Tanggapi Calon Kompetitor: Lebih Penting Memikirkan Nasib Warga

Megapolitan
Heru Budi: Selamat Idul Adha, Selamat Libur Panjang...

Heru Budi: Selamat Idul Adha, Selamat Libur Panjang...

Megapolitan
Gibran Sumbang Sapi 1 Ton untuk Pertama Kalinya ke Masjid Istiqlal

Gibran Sumbang Sapi 1 Ton untuk Pertama Kalinya ke Masjid Istiqlal

Megapolitan
Anies Sekeluarga Jalan Kaki ke Masjid Babul Khoirot untuk Shalat Idul Adha

Anies Sekeluarga Jalan Kaki ke Masjid Babul Khoirot untuk Shalat Idul Adha

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Senin 17 Juni 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Senin 17 Juni 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Megapolitan
Rumah 2 Lantai di Bogor Terbakar, Kerugian Ditaksir Capai Rp 15 Juta

Rumah 2 Lantai di Bogor Terbakar, Kerugian Ditaksir Capai Rp 15 Juta

Megapolitan
Soal Kans Duet dengan Anies di Pilkada Jakarta, Sandiaga: Enggak Ada Ajakan

Soal Kans Duet dengan Anies di Pilkada Jakarta, Sandiaga: Enggak Ada Ajakan

Megapolitan
Rumah Kosong 2 Lantai di Bogor Terbakar, Penyebab Belum Diketahui

Rumah Kosong 2 Lantai di Bogor Terbakar, Penyebab Belum Diketahui

Megapolitan
Dinas KPKP DKI Jakarta Periksa 79.786 Hewan Kurban, Seluruhnya Dinyatakan Sehat

Dinas KPKP DKI Jakarta Periksa 79.786 Hewan Kurban, Seluruhnya Dinyatakan Sehat

Megapolitan
Bisa Cemari Lingkungan, Pengusaha Konfeksi di Tambora Diminta Tak Buang Limbah Sembarangan

Bisa Cemari Lingkungan, Pengusaha Konfeksi di Tambora Diminta Tak Buang Limbah Sembarangan

Megapolitan
Jusuf Kalla Persilakan Anies Maju Pilkada Jakarta 2024

Jusuf Kalla Persilakan Anies Maju Pilkada Jakarta 2024

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com