Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pengundian Kunci Kios di Lokbin Lorong Blok B Ricuh

Kompas.com - 15/04/2014, 14:30 WIB
Dian Fath Risalah El Anshari

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com - Pengundian kios Lokasi Binaan (Lokbin) Lorong 103 Blok B, Koja, Jakarta Utara, Selasa (15/4/2014), berlangsung ricuh. Sebagian pedagang tidak terima dengan adanya kuota jatah kios kepada para pedagang prioritas yang mendapatkan unit kios di lantai dasar.

Sebanyak 89 PKL menjadi pedagang prioritas karena mereka sudah ada sejak lokbin berdiri. Sejak tahun 1980-an, mereka tak pernah pindah.

Pedagang yang tidak menjadi prioritas merasa tidak puas akan hal tersebut. Salah satu perwakilan pedagang Heni mengatakan, sebenarnya dirinya tidak mau berhadapan dengan cara berhadapan otot dengan 89 pedagang prioritas. Namun, ia merasa tidak adil dengan adanya pembedaan seperti itu.

"Kita enggak curiga dan nuduh mereka main uang, kita cuma pengen mending semua dikocok bareng jadi enggak usah ada prioritas kalau memang pengurus tidak bisa mengurus," ujar Heni di Lokbin Lorong 103 Koja, Jakarta Utara, Selasa (15/4/2014).

Heni mengatakan, masih ada pedagang yang belum menerima unit kios. Ia berharap agar para pedagang bisa mendapatkan unit kios Blok C yang nantinya juga akan dibangun dengan cara diundi dan tidak ada prioritas.

Heni mengaku orangtuanya sudah berjualan pakaian sejak tahun 1990 di lokasi tersebut. Bila memang ada prioritas, dia tidak bisa membedakan mana yang pedagang dan mana yang bukan pedagang.

Hal senada diungkapkan Khaerul Usman. Dia juga menginginkan adanya keadilan dalam pembagian unit kios. Ia menduga adanya kecurangan yang dilakukan 89 pedagang prioritas.

Menanggapi itu, Kepala Unit Pengelola Teknis (UPT) Lokasi Binaan, Waradah Sinurat, mengatakan, saat ini masih dalam pembahasan bagaimana penyelesaian terbaik. Sampai saat ini, lima orang perwakilan pedagang, pihak UPT Lokbin, camat dan pihak kepolisian masih melakukan musyawarah mengenai penyelesaian masalah tersebut.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Gelar Jakarta Water Hero 2024, PAM Jaya Beri Apresiasi untuk Pahlawan Pelestari Air di Jakarta

Gelar Jakarta Water Hero 2024, PAM Jaya Beri Apresiasi untuk Pahlawan Pelestari Air di Jakarta

Megapolitan
Polisi Pegang Identitas Pelaku Penggelapan Mobil Bos Rental Korban Penganiayaan di Pati

Polisi Pegang Identitas Pelaku Penggelapan Mobil Bos Rental Korban Penganiayaan di Pati

Megapolitan
Polisi Terbitkan DPO Pelaku Penggelapan Mobil Bos Rental Korban Penganiayaan di Pati

Polisi Terbitkan DPO Pelaku Penggelapan Mobil Bos Rental Korban Penganiayaan di Pati

Megapolitan
Polisi Rekayasa Arus Lalu Lintas saat Acara HUT Bhayangkara di Monas

Polisi Rekayasa Arus Lalu Lintas saat Acara HUT Bhayangkara di Monas

Megapolitan
Pemkot Bogor Bakal Sanksi Tegas ASN yang Terlibat Judi 'Online'

Pemkot Bogor Bakal Sanksi Tegas ASN yang Terlibat Judi "Online"

Megapolitan
182.000 Peserta Bakal Hadir pada HUT Bhayangkara di Monas, Masyarakat Diminta Hindari Kepadatan Lalu Lintas

182.000 Peserta Bakal Hadir pada HUT Bhayangkara di Monas, Masyarakat Diminta Hindari Kepadatan Lalu Lintas

Megapolitan
Bocah yang Diduga Diculik Ternyata Dibawa Ibu Kandung, Kasus Berakhir Damai

Bocah yang Diduga Diculik Ternyata Dibawa Ibu Kandung, Kasus Berakhir Damai

Megapolitan
Bocah 4 Tahun Diduga Diculik di Jakpus, Ternyata Dibawa Ibu Kandungnya

Bocah 4 Tahun Diduga Diculik di Jakpus, Ternyata Dibawa Ibu Kandungnya

Megapolitan
Pemkot Bogor Keluarkan Larangan Judi Konvensional dan 'Online'

Pemkot Bogor Keluarkan Larangan Judi Konvensional dan "Online"

Megapolitan
Truk Trailer Tabrak Pembatas Jalan di Tol JORR, Sopir Tewas di Tempat

Truk Trailer Tabrak Pembatas Jalan di Tol JORR, Sopir Tewas di Tempat

Megapolitan
'Debt Collector' Keroyok Tukang Mi Ayam di Tangerang, Berawal dari Teriakan 'Maling'

"Debt Collector" Keroyok Tukang Mi Ayam di Tangerang, Berawal dari Teriakan "Maling"

Megapolitan
Fahira Idris: Calon Gubernur Jakarta Harus Prioritaskan Solusi Polusi Udara

Fahira Idris: Calon Gubernur Jakarta Harus Prioritaskan Solusi Polusi Udara

Megapolitan
Pria Paruh Baya Ditemukan Tewas di Aliran Sungai Cidepit Bogor

Pria Paruh Baya Ditemukan Tewas di Aliran Sungai Cidepit Bogor

Megapolitan
Hanyut di Selokan Saat Banjir, Jasad Bocah di Bekasi Ditemukan 1,5 Km dari Lokasi Kejadian

Hanyut di Selokan Saat Banjir, Jasad Bocah di Bekasi Ditemukan 1,5 Km dari Lokasi Kejadian

Megapolitan
Bocah yang Terseret Arus Selokan di Bekasi Ditemukan Tewas

Bocah yang Terseret Arus Selokan di Bekasi Ditemukan Tewas

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com