Basuki menilai, sistem JIT yang tidak menggunakan mesin pompa air, melainkan sistem bejana otomatis, merupakan sistem yang masuk akal dalam upaya pengelolaan banjir di Jakarta.
"Masuk akal kan dengan konsep bejana ini. Kalau pakai pompa, mau pompa kapasitas berapa? Nah kalau konsep bejana ini kan lebih masuk akal," katanya di Balaikota Jakarta, Jumat (25/4/2014).
Menurut Basuki, Pemprov DKI telah meminta PT Antaredja Mulia Jaya untuk melakukan studi kelayakan. Namun, kata dia, Pemprov DKI tidak akan mengeluarkan biaya untuk hal tersebut. "Kami bilang OK, tapi untuk studi kelayakan ya pakai uang mereka sendiri, jangan pakai uang DKI," ujar pria yang akrab disapa Ahok.
Dari rancangan milik PT Antaredja, JIT rencananya akan dibangun di dua lokasi, yaitu yang menghubungkan Ulujami-Tanah Abang, dan Manggarai-Pasar Minggu. JIT Ulujami-Tanah Abang dimaksudkan untuk menampung luapan Sungai Pesanggrahan, sementara JIT Manggarai-Pasar Minggu menampung luapan Sungai Ciliwung.
Rencananya, JIT akan dibangun dalam dua ruas jalur dengan panjang 12 kilometer, kedalaman 5-15 meter dari permukaan tanah, dan diameter 11 meter. JIT akan terdiri atas dua tingkat terowongan. Terowongan paling bawah akan digunakan sebagai saluran air, sedangkan saluran di atasnya untuk jalan kendaraan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.