Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Masih Ada Warga "Ngotot" soal Taman BMW

Kompas.com - 09/05/2014, 13:26 WIB
Fabian Januarius Kuwado

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com — Meskipun masih ada warga yang "ngotot" soal kepemilikan tanah, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta terus melanjutkan pembangunan stadion internasional di Taman Bersih, Manusiawi, Berwibawa (BMW) di Sunter, Jakarta Utara.

Wali Kota Jakarta Utara Heru Budi Hartono mengungkapkan, warga yang masih mengklaim bahwa tanah itu milik mereka dipersilakan maju ke pengadilan. Warga itu, lanjut Heru, tidak boleh mempermasalahkan hal tersebut ke Pemprov DKI.

"Masih ada warga, LSM, yang klaim tanah itu. Ya kalau begitu, silakan saja ke pengadilan, jangan ke kita. Nanti pengadilan yang putuskan siapa yang menang, baru deh diikuti," ujar Heru di Balaikota, Jakarta Pusat, Jumat (9/5/2014) siang.

Heru mengatakan, warga menggunakan eigendom verponding atau tanah pemberian dari negara Barat untuk dijadikan dasar kepemilikan. Sementara itu, menurut Heru, sejak tahun 1995 lalu pihaknya telah melakukan pembebasan lahan. Namun, lantaran tak dikerjakan konstruksinya, warga ilegal pun menyerobotnya.

"Kalau mereka pakai dasar eigendom verponding, saya juga bisa bilang Istana Negara milik saya, kalau dasarnya itu," lanjut Heru.

Dari total 30,5 hektar lahan, 12 hektar di antaranya telah dibebaskan dari warga ilegal. Heru  memastikan, begitu Dinas Pemuda dan Olahraga DKI Jakarta selesai dengan lelang di Unit Layanan Pengadaan Barang dan Jasa Daerah (ULP), pembangunan fisik awal akan langsung dimulai pada 2014.

"Terakhir, sudah ada warga yang bersedia pindah. Mobil-mobil rongsok dan lapak-lapak kayu sudah dibongkar. Kita mengimbau supaya warga segera pindahlah," lanjut Heru.

Rencananya, di kawasan ini akan dibangun stadion sepak bola bertaraf internasional dengan standar FIFA, ruang publik, hutan kota, dan resapan air. Dari 66,6 hektar lahan milik Pemprov DKI, total peruntukan lahan Taman BMW adalah 30,7 hektar berupa danau, 2,5 hektar berupa taman, dan 7,2 hektar hutan kota.

Penataan taman kompleks olahraga yang menelan anggaran sebesar Rp 1,2 triliun tersebut akan selesai dalam 2 tahun. Targetnya, keseluruhan proyek selesai pada tahun 2016. Taman BMW merupakan lahan yang didonasikan oleh enam perusahaan pengembang swasta yang dikoordinasikan Agung Podomoro kepada Pemprov DKI. Lahan seluas 66 hektar itu berperan penting karena menjadi ruang terbuka hijau di Jakarta Utara.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Trotoar Matraman Kini, Lebih Banyak Digunakan Pengendara Motor dibanding Pejalan Kaki

Trotoar Matraman Kini, Lebih Banyak Digunakan Pengendara Motor dibanding Pejalan Kaki

Megapolitan
Harga Lelang Rubicon Mario Dandy Dikorting Rp 100 Juta karena Tak Laku-laku

Harga Lelang Rubicon Mario Dandy Dikorting Rp 100 Juta karena Tak Laku-laku

Megapolitan
Berkaca dari Pilpres, Bawaslu DKI Evaluasi Perekrutan Panwascam Pilkada 2024

Berkaca dari Pilpres, Bawaslu DKI Evaluasi Perekrutan Panwascam Pilkada 2024

Megapolitan
Tanjung Priok Macet Total Imbas Kebakaran di Terminal Kontainer Cilincing

Tanjung Priok Macet Total Imbas Kebakaran di Terminal Kontainer Cilincing

Megapolitan
Nasib Tukang Tambal Ban yang Diduga Tebar Ranjau, Digeruduk Ojol lalu Diusir Warga

Nasib Tukang Tambal Ban yang Diduga Tebar Ranjau, Digeruduk Ojol lalu Diusir Warga

Megapolitan
Wacana Heru Budi Beri Pekerjaan ke Jukir Liar Minimarket yang Ditertibkan, Mungkinkah Terwujud?

Wacana Heru Budi Beri Pekerjaan ke Jukir Liar Minimarket yang Ditertibkan, Mungkinkah Terwujud?

Megapolitan
Bawaslu DKI Mulai Rekrut Anggota Panwascam untuk Pilkada DKI 2024

Bawaslu DKI Mulai Rekrut Anggota Panwascam untuk Pilkada DKI 2024

Megapolitan
Menggantungkan Hidup dari Recehan Pengunjung Minimarket...

Menggantungkan Hidup dari Recehan Pengunjung Minimarket...

Megapolitan
Membaca Kans Ahok Maju Pilkada 2024 hingga Dianggap Patut Diperhitungkan Lawan

Membaca Kans Ahok Maju Pilkada 2024 hingga Dianggap Patut Diperhitungkan Lawan

Megapolitan
PDI-P Usung Sekda Supian Suri Jadi Bakal Calon Wali Kota Depok

PDI-P Usung Sekda Supian Suri Jadi Bakal Calon Wali Kota Depok

Megapolitan
Antisipasi Kebakaran Meluas, Wali Kota Jaksel Imbau Warga Punya APAR di Rumah

Antisipasi Kebakaran Meluas, Wali Kota Jaksel Imbau Warga Punya APAR di Rumah

Megapolitan
Warga Temukan Granat Aktif Tertutup Coran Semen di Area Pemancingan Dekat Ancol

Warga Temukan Granat Aktif Tertutup Coran Semen di Area Pemancingan Dekat Ancol

Megapolitan
Truk Trailer Tabrak Pengendara Motor di Koja, Korban Terluka di Paha

Truk Trailer Tabrak Pengendara Motor di Koja, Korban Terluka di Paha

Megapolitan
Tak Ada Bukti dan Korban, Tukang Tambal Ban yang Digeruduk Ojol Tak Diusut Polisi

Tak Ada Bukti dan Korban, Tukang Tambal Ban yang Digeruduk Ojol Tak Diusut Polisi

Megapolitan
Atasi Masalah Sampah, Pemkot Jaksel Bakal Bangun TPS 3R di Lokbin Pasar Minggu

Atasi Masalah Sampah, Pemkot Jaksel Bakal Bangun TPS 3R di Lokbin Pasar Minggu

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com