Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sebelas Warga DKI Diduga Terkena Gejala MERS

Kompas.com - 09/05/2014, 15:02 WIB
Kurnia Sari Aziza

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com — Kepala Dinas Kesehatan DKI Jakarta Dien Emmawati mengatakan, hingga Jumat (9/5/2014) ini, terdapat 11 warga DKI yang terduga terkena virus korona Middle East Respiratory Syndrome (MERS). Namun, setelah diperiksa lebih lanjut, hasilnya negatif flu Arab. 

"Mereka, 11 warga itu baru tergejala dan hasilnya negatif," kata Dien, saat ditemui wartawan, di RS Tarakan, Jakarta, Jumat ini. 

Menurut Dien, pihak Bandara Soekarno-Hatta telah memasang alat pemindai tubuh, thermoscan, untuk mendeteksi penumpang pesawat yang terindikasi tertular MERS. Alat canggih itu dipasang di pintu kedatangan terminal 2D dan E.

Apabila ada gejala batuk dan panas, maka warga itu langsung dibawa ke Rumah Sakit Penyakit Infeksi Sulianti Saroso, Jakarta. Rumah sakit tersebut memang ditunjuk Kementerian Kesehatan untuk menangani jemaah yang pulang umrah atau haji. 

Dien juga mengatakan, Dinas Kesehatan DKI telah menyosialisasikan penyebaran penyakit MERS, sejak 2-3 hari lalu. Pihaknya telah berkoordinasi dengan kepala suku dinas, dirut rumah sakit, dan kepala puskesmas terkait pencegahan, antisipasi, serta pengobatan penyakit MERS.

Sosialisasi itu dilakukan bersama Rumah Sakit Persahabatan dan Kementerian Kesehatan.  Sementara itu, untuk biro perjalanan dan travel, pihaknya memberi sosialisasi pencegahan untuk disampaikan kepada jemaah. Salah satunya, mengingatkan agar jemaah bisa hidup sehat dengan rajin mencuci tangan. Biro perjalanan juga diimbau untuk tidak membawa jemaahnya berwisata ke peternakan unta.

"Jangan dekat-dekat unta karena MERS virusnya banyak di unta muda. Jemaah juga jangan diajak wisata dan minum susu mentah unta," kata Dien.

Terakhir, pihaknya juga telah menyebar leaflet informasi virus korona MERS ke puskesmas-puskesmas. 

Sejak ditemukan pertama kali di Arab Saudi pada 2012, hingga saat ini, MERS telah merenggut lebih dari 100 nyawa. Virus korona penyebab MERS ganas dan mematikan. Berbeda dengan penyakit pernapasan umumnya yang disebabkan bakteri, perkembangan MERS jauh lebih cepat. Dalam hitungan jam, virus ini bisa menyebabkan kerusakan pada paru-paru. Bila peradangan sudah meluas, maka fungsi paru-paru akan menurun.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Motor dan STNK Mayat di Kali Sodong Raib, Keluarga Duga Dijebak Seseorang

Motor dan STNK Mayat di Kali Sodong Raib, Keluarga Duga Dijebak Seseorang

Megapolitan
Terganggu Pembangunan Gedung, Warga Bentrok dengan Pengawas Proyek di Mampang Prapatan

Terganggu Pembangunan Gedung, Warga Bentrok dengan Pengawas Proyek di Mampang Prapatan

Megapolitan
Ponsel Milik Mayat di Kali Sodong Hilang, Hasil Lacak Tunjukkan Posisi Masih di Jakarta

Ponsel Milik Mayat di Kali Sodong Hilang, Hasil Lacak Tunjukkan Posisi Masih di Jakarta

Megapolitan
Pakai Seragam Parkir Dishub, Jukir di Duri Kosambi Bingung Tetap Diamankan Petugas

Pakai Seragam Parkir Dishub, Jukir di Duri Kosambi Bingung Tetap Diamankan Petugas

Megapolitan
Sekolah di Tangerang Selatan Disarankan Buat Kegiatan Sosial daripada 'Study Tour' ke Luar Kota

Sekolah di Tangerang Selatan Disarankan Buat Kegiatan Sosial daripada "Study Tour" ke Luar Kota

Megapolitan
RS Bhayangkara Brimob Beri Trauma Healing untuk Korban Kecelakaan Bus SMK Lingga Kencana

RS Bhayangkara Brimob Beri Trauma Healing untuk Korban Kecelakaan Bus SMK Lingga Kencana

Megapolitan
KPU Kota Bogor Tegaskan Caleg Terpilih Harus Mundur jika Mencalonkan Diri di Pilkada 2024

KPU Kota Bogor Tegaskan Caleg Terpilih Harus Mundur jika Mencalonkan Diri di Pilkada 2024

Megapolitan
Pemilik Mobil yang Dilakban Warga gara-gara Parkir Sembarangan Mengaku Ketiduran di Rumah Saudara

Pemilik Mobil yang Dilakban Warga gara-gara Parkir Sembarangan Mengaku Ketiduran di Rumah Saudara

Megapolitan
Sebelum Ditemukan Tak Bernyawa di Kali Sodong, Efendy Pamit Beli Bensin ke Keluarga

Sebelum Ditemukan Tak Bernyawa di Kali Sodong, Efendy Pamit Beli Bensin ke Keluarga

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Prioritaskan Warga Jakarta dalam Rekrutmen PJLP dan Tenaga Ahli

Pemprov DKI Diminta Prioritaskan Warga Jakarta dalam Rekrutmen PJLP dan Tenaga Ahli

Megapolitan
Polisi Kesulitan Identifikasi Pelat Motor Begal Casis Bintara di Jakbar

Polisi Kesulitan Identifikasi Pelat Motor Begal Casis Bintara di Jakbar

Megapolitan
Parkir Sembarangan Depan Toko, Sebuah Mobil Dilakban Warga di Koja

Parkir Sembarangan Depan Toko, Sebuah Mobil Dilakban Warga di Koja

Megapolitan
Terminal Bogor Tidak Berfungsi Lagi, Lahannya Jadi Lapak Pedagang Sayur

Terminal Bogor Tidak Berfungsi Lagi, Lahannya Jadi Lapak Pedagang Sayur

Megapolitan
Duga Ada Tindak Pidana, Kuasa Hukum Keluarga Mayat di Kali Sodong Datangi Kantor Polisi

Duga Ada Tindak Pidana, Kuasa Hukum Keluarga Mayat di Kali Sodong Datangi Kantor Polisi

Megapolitan
Dijenguk Polisi, Casis Bintara yang Dibegal di Jakbar 'Video Call' Bareng Aipda Ambarita

Dijenguk Polisi, Casis Bintara yang Dibegal di Jakbar "Video Call" Bareng Aipda Ambarita

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com