Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Infrastruktur Transjakarta Pulogadung-Bekasi Selesai Minggu Ini

Kompas.com - 19/05/2014, 15:56 WIB
Jessi Carina

Penulis


BEKASI, KOMPAS.com — Kepala Dinas Perhubungan Bekasi Sopandi Budiman menjelaskan, ada sejumlah kendala yang dihadapi soal beroperasinya bus transjakarta jurusan Pulogadung-Bekasi hari ini. Salah satunya karena infrastruktur pendukung seperti halte, rambu, dan marka jalan yang belum siap sepenuhnya.

"Infrastruktur pendukung seperti halte, rambu, dan marka jalan baru siap 90 persen, makanya belum bisa beroperasi sampai halte Bekasi Harapan Indah," ujar Sopandi Budiman kepada Kompas.com, Senin (19/5/2014).

Sopandi mengatakan, Pemerintah Bekasi menyiapkan empat halte transjakarta. Keempat halte tersebut dibangun di Perumahan Harapan Indah. Dua halte terletak di gerbang Harapan Indah. Dua halte lagi berada di kawasan Pasar Family. Halte tersebut dibiayai oleh pengembang kompleks. Dishub Bekasi mengusahakan infrastruktur tersebut selesai minggu ini.

"Diusahakan agar selesai minggu ini, agar cepat masuk Bekasi," ujarnya.

Tak hanya kendala infrastruktur, Sopandi juga mengatakan adanya kendala dengan pengusaha angkutan lain. Dishub belum berkoordinasi dengan mereka sebab sebelumnya juga sudah ada angkutan umum dengan rute Pulogadung-Bekasi. Sopandi khawatir akan terjadi gejolak di kalangan pengusaha umum dengan adanya rute baru transjakarta ini.

"Sebenarnya trayek angkutan Bekasi-Pulogadung kan sudah ada, makanya nanti kita koordinasikan dulu, jangan sampai saat beroperasi ada gejolak dari pengadaan transjakarta ini," ujarnya.

Seperti diberitakan, panjang rute trayek transjakarta koridor II ditambah, dari sebelumnya Harmoni-Pulogadung, menjadi Harmoni-Bekasi. Ini untuk kali pertama layanan bus transjakarta hingga ke luar Jakarta.

Ada penambahan sekitar delapan halte baru terkait dengan perpanjangan trayek koridor II hingga ke Bekasi. Tambahan halte itu meliputi halte KIP, Tipar Cakung, Cakung United Tractors, Pasar Cakung, Cakung Cilincing, Bekasi Pulo Gebang, Ujung Menteng, dan Harapan Indah.

Perpanjangan rute dilakukan dalam rangka peningkatan pelayanan bus transjakarta untuk masyarakat. Ini sebab, dari kota-kota penyangga seperti Bekasi banyak sekali warga yang menuju Jakarta. Jam operasional bus yakni pukul 05.00 hingga pukul 22.00 dengan harga tiket pukul 05.00-07.00 sebesar Rp 2.000 dan pukul 07.00-22.00 sebesar Rp 3.500.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Satpol PP Minta Pihak Keluarga Jemput dan Rawat Ibu Pengemis Viral Usai Dirawat di RSJ

Satpol PP Minta Pihak Keluarga Jemput dan Rawat Ibu Pengemis Viral Usai Dirawat di RSJ

Megapolitan
Mulai Hari Ini, KPU DKI Jakarta Buka Pendaftaran Cagub Independen

Mulai Hari Ini, KPU DKI Jakarta Buka Pendaftaran Cagub Independen

Megapolitan
Kala Senioritas dan Arogansi Hilangkan Nyawa Taruna STIP...

Kala Senioritas dan Arogansi Hilangkan Nyawa Taruna STIP...

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper | Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

[POPULER JABODETABEK] Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper | Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

Megapolitan
Daftar 73 SD/MI Gratis di Tangerang dan Cara Daftarnya

Daftar 73 SD/MI Gratis di Tangerang dan Cara Daftarnya

Megapolitan
Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi 'Penindakan'

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi "Penindakan"

Megapolitan
Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Megapolitan
Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Megapolitan
Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Megapolitan
Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Megapolitan
Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Megapolitan
Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Megapolitan
Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Megapolitan
Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com