Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Di Bekasi, Nilai UN SMA Tertinggi Kembali Disabet Swasta

Kompas.com - 21/05/2014, 07:44 WIB
Jessi Carina

Penulis

BEKASI, KOMPAS.com - Pemerintah Bekasi menyangkal ketika disebut gagal dalam membina SMA Negeri di Kota Bekasi. Walaupun, siswa peraih nilai UN tertinggi di Kota Bekasi tahun ini kembali berasal dari sekolah swasta.

"Ini baru bicara secara individu, potensi individualnya. Belum rata-rata dan kinerja sekolah. Hasil itu baru kita akan ketahui dua minggu lagi," ujar Kepala Bina Program Dinas Pendidikan Kota Bekasi Agus Enaf kepada Kompas.com, Rabu (21/05/2014).

Agus mengatakan, nilai UN SMA tertinggi di Bekasi memang diraih oleh sekolah swasta. Namun, hal ini belum menjadi patokan sekolah tersebut juga meraih rata-rata UN tertinggi di Bekasi. Sehingga, mendapat nilai UN tertinggi belum menjadi indikasi keberhasilan sekolah.

Menurutnya, siswa yang mendapat nilai UN tertinggi merupakan sebuah keberhasilan individu. Belum keberhasilan sekolah. Keberhasilan sebuah sekolah dapat diukur melalui rata-rata UN yang diraih siswanya.

"Bisa saja siswa itu memang punya kompentensi khusus yang membuat dia unggul dari yang lain. Tapi, tingkat keberhasilan sekolah dapat diukur dari rata-ratanya. Nah, ini. Sekolah yang meraih rata-rata tertinggi di Bekasi itu yang terbaik. Untuk hal itu baru dapat kita ketahui dua minggu lagi," ujarnya.

Siswa dengan nilai UN tertinggi di Kota Bekasi datang dari SMA Marsudirini. Siswa yang bernama Johanes Ary tersebut mendapatkan NEM sebesar 55,70 dan memiliki rata-rata 9,2. Johanes Ary adalah siswa jurusan Ilmu Pengetahuan Alam (IPA).

"Johanes Ary memang siswa kami yang memiliki nilai paling tinggi di sekolah. Sebelumnya, dia juga selalu meraih peringkat tiga besar sejak kelas 1. Kami biasanya akan memberikan penghargaan tersendiri kepada siswa kami yang meraih prestasi semacam itu," ujar Wakil Kurikulum SMA Marsudirini Hubertus Nugroho.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Rute KA Argo Cheribon, Tarif dan Jadwalnya 2024

Rute KA Argo Cheribon, Tarif dan Jadwalnya 2024

Megapolitan
Polisi Grebek Laboratorium Narkoba di Perumahan Elite Kawasan Sentul Bogor

Polisi Grebek Laboratorium Narkoba di Perumahan Elite Kawasan Sentul Bogor

Megapolitan
Bau Sampah Terasa Menyengat di Lokbin Pasar Minggu

Bau Sampah Terasa Menyengat di Lokbin Pasar Minggu

Megapolitan
Ini Tujuan Benyamin Ikut Penjaringan Bakal Cawalkot Tangsel di Tiga Partai Rival

Ini Tujuan Benyamin Ikut Penjaringan Bakal Cawalkot Tangsel di Tiga Partai Rival

Megapolitan
Usaha Dinsos Bogor Akhiri Perjalanan Mengemis Rosmini dengan Telusuri Keberadaan Keluarga

Usaha Dinsos Bogor Akhiri Perjalanan Mengemis Rosmini dengan Telusuri Keberadaan Keluarga

Megapolitan
Pembunuh Perempuan Dalam Koper Sempat Tinggalkan Jasad Korban di Hotel

Pembunuh Perempuan Dalam Koper Sempat Tinggalkan Jasad Korban di Hotel

Megapolitan
Dipecat karena Dituduh Gelapkan Uang, Ketua RW di Kalideres: Buat Apa Saya Korupsi Kalau Datanya Lengkap

Dipecat karena Dituduh Gelapkan Uang, Ketua RW di Kalideres: Buat Apa Saya Korupsi Kalau Datanya Lengkap

Megapolitan
Sudah Sepi Pembeli, Uang Retribusi di Lokbin Pasar Minggu Naik 2 Kali Lipat

Sudah Sepi Pembeli, Uang Retribusi di Lokbin Pasar Minggu Naik 2 Kali Lipat

Megapolitan
Benyamin-Pilar Kembalikan Berkas Penjaringan Pilkada Tangsel, Demokrat Sambut dengan Nasi Kebuli

Benyamin-Pilar Kembalikan Berkas Penjaringan Pilkada Tangsel, Demokrat Sambut dengan Nasi Kebuli

Megapolitan
Sehari Berlalu, Remaja yang Tenggelam di Kali Ciliwung Belum Ditemukan

Sehari Berlalu, Remaja yang Tenggelam di Kali Ciliwung Belum Ditemukan

Megapolitan
Polisi Masih Observasi Kondisi Kejiwaan Anak yang Bacok Ibu di Cengkareng

Polisi Masih Observasi Kondisi Kejiwaan Anak yang Bacok Ibu di Cengkareng

Megapolitan
Pedagang Sebut Lokbin Pasar Minggu Sepi karena Lokasi Tak Strategis

Pedagang Sebut Lokbin Pasar Minggu Sepi karena Lokasi Tak Strategis

Megapolitan
Ini Kantong Parkir Penonton Nobar Timnas Indonesia U-23 Vs Irak U-23 di Monas

Ini Kantong Parkir Penonton Nobar Timnas Indonesia U-23 Vs Irak U-23 di Monas

Megapolitan
Golkar Depok Ajukan Ririn Farabi Arafiq untuk Maju Pilkada 2024

Golkar Depok Ajukan Ririn Farabi Arafiq untuk Maju Pilkada 2024

Megapolitan
Jasad Bayi Tergeletak di Pinggir Tol Jaksel

Jasad Bayi Tergeletak di Pinggir Tol Jaksel

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com