Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ajukan Izin TK, JIS Bawa Surat dari Tahun 1978

Kompas.com - 25/05/2014, 14:45 WIB
Fitri Prawitasari

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com — Pihak Jakarta International School bermaksud untuk mengajukan izin penyelenggaraan taman kanak-kanak (TK). Dalam pengajuan perizinan, JIS datang ke Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan dengan membawa surat izin yang dikeluarkan dari tahun 1978.

Namun, Dirjen Pendidikan Anak Usia Dini, Nonformal, dan Informal (PAUDNI) Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Lydia Freyani Hawadi mengatakan, ternyata yang dibawa pihak JIS adalah surat izin untuk Gandhi International School.

"Dalam surat tersebut disebutkan bahwa perizinan yang diterima sekolah Gandhi dari Depdikbud tersebut termasuk untuk jenjang pra-sekolah. Menggunakan analogi tersebut, yayasan JIS implisit mengatakan bahwa berarti mereka memiliki izin untuk TK," ujar Lydia, Minggu.

Adapun alasan JIS membawa surat izin Gandhi International School lantaran keduanya masih berada dalam satu lingkup sekolah bertaraf internasional sejenis. Menurut Lydia, hal itu tidak tepat.

"Karena TK JIS baru berdiri tahun 1993. Sedangkan surat yang dikeluarkan Depdikbud untuk Sekolah Gandhi adalah respons dari adanya surat Yayasan Gandhi yang menanyakan untuk mengurus izin TK. Dan hal ini terus dilakukan Sekolah Gandhi yang rajin mengurus perizinannya dari tahun ke tahun sampai sekarang," ujar Lydia.

Hal ini berbeda dengan JIS yang sama sekali tidak memiliki data untuk penyelenggaraan kegiatan ajar mengajar di TK. Lydia mengatakan, JIS datang ke kantor Kemendikbud pada Jumat (23/5/2014) lalu.

Hal itu menyusul ditutupnya kegiatan ajar mengajar di JIS sejak April 2014 lalu. JIS dilarang menerima murid pada tahun ajaran baru. Di dalam sekolah JIS, diketahui telah terjadi kekerasan seksual yang menimpa salah satu siswa, AK (6).

Dalam penyelidikan kepolisian, telah ditetapkan enam orang sebagai tersangka. Mereka adalah petugas kebersihan alih daya sekolah. Kelima tersangka telah ditahan di Polda Metro Jaya. Namun, satu orang lainnya meninggal ketika tengah menjalani pemeriksaan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Polda Metro Sebut Judi 'Online' Kejahatan Luar Biasa, Pemberantasannya Harus Luar Biasa

Polda Metro Sebut Judi "Online" Kejahatan Luar Biasa, Pemberantasannya Harus Luar Biasa

Megapolitan
Polisi Deteksi 3 Pelaku Lain di Balik Akun Facebook Icha Shakila, Dalang Kasus Ibu Cabuli Anak

Polisi Deteksi 3 Pelaku Lain di Balik Akun Facebook Icha Shakila, Dalang Kasus Ibu Cabuli Anak

Megapolitan
Rombongan 3 Mobil Tak Bayar Usai Makan di Depok, Pemilik Restoran Rugi Rp 829.000

Rombongan 3 Mobil Tak Bayar Usai Makan di Depok, Pemilik Restoran Rugi Rp 829.000

Megapolitan
Kapolri Rombak Perwira di Polda Metro, Salah Satunya Posisi Wakapolda

Kapolri Rombak Perwira di Polda Metro, Salah Satunya Posisi Wakapolda

Megapolitan
Modus Preman Palak Bus Wisata di Gambir: Mengadang di Pintu Stasiun, Janjikan Lahan Parkir

Modus Preman Palak Bus Wisata di Gambir: Mengadang di Pintu Stasiun, Janjikan Lahan Parkir

Megapolitan
Kapolda Metro: Judi 'Online' Cuma Untungkan Bandar, Pemain Dibuat Rugi

Kapolda Metro: Judi "Online" Cuma Untungkan Bandar, Pemain Dibuat Rugi

Megapolitan
Bocah Tewas Terjatuh dari Lantai 8 Rusunawa Cakung, Polisi: Jendela untuk Bersandar Tidak Kokoh

Bocah Tewas Terjatuh dari Lantai 8 Rusunawa Cakung, Polisi: Jendela untuk Bersandar Tidak Kokoh

Megapolitan
Sejak 2023, 7 Selebgram Bogor Ditangkap karena Promosi Situs Judi 'Online'

Sejak 2023, 7 Selebgram Bogor Ditangkap karena Promosi Situs Judi "Online"

Megapolitan
Momen Haru Risma Peluk Pelajar di Tanimbar yang Bipolar dan Dibesarkan Orangtua Tunggal

Momen Haru Risma Peluk Pelajar di Tanimbar yang Bipolar dan Dibesarkan Orangtua Tunggal

Megapolitan
Kapolda Metro Perintahkan Kapolres-Kapolsek Razia Ponsel Anggota untuk Cegah Judi “Online”

Kapolda Metro Perintahkan Kapolres-Kapolsek Razia Ponsel Anggota untuk Cegah Judi “Online”

Megapolitan
Bocah yang Jatuh dari Lantai 8 Rusunawa di Cakung Ternyata Ditinggal Orangtunya Bekerja

Bocah yang Jatuh dari Lantai 8 Rusunawa di Cakung Ternyata Ditinggal Orangtunya Bekerja

Megapolitan
Bawaslu DKI Mengaku Kekurangan Personel Jelang Pilkada 2024

Bawaslu DKI Mengaku Kekurangan Personel Jelang Pilkada 2024

Megapolitan
Polisi Bakal Mediasi Kasus Ojol yang Tendang Motor Warga di Depok

Polisi Bakal Mediasi Kasus Ojol yang Tendang Motor Warga di Depok

Megapolitan
Polda Metro Buka Peluang Kembali Periksa Firli Bahuri di Kasus Dugaan Pemerasan SYL

Polda Metro Buka Peluang Kembali Periksa Firli Bahuri di Kasus Dugaan Pemerasan SYL

Megapolitan
 Selebgram Bogor Ditangkap karena Promosikan Judi Online, Polisi : Baru Terima Gaji Rp 3 juta

Selebgram Bogor Ditangkap karena Promosikan Judi Online, Polisi : Baru Terima Gaji Rp 3 juta

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com