Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Desi Dikunjungi Pria "Misterius" Sebelum Ditemukan Tewas

Kompas.com - 05/06/2014, 16:52 WIB
Robertus Belarminus

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com — Sebelum pembunuhan terjadi terhadap Desi Sukiman (20), mahasiswi kebidanan yang tewas di dalam kamar kosnya di Gang Takwa, Kelapa Dua Wetan, Ciracas, Jakarta Timur, seorang pria terlihat berada di depan kos.

Ketua RW 08 Sularto mengatakan, kesaksian beberapa warga menunjukkan bahwa seorang pria sempat mengunjungi Desi sebelum ditemukan tewas pada Selasa (3/6/2014).

"Pagi jam setengah sepuluh, ada orang yang duduk di depan. Jadi yang menyaksikan ada ibu warga sini, satu orang," kata Sularto kepada Kompas.com, saat ditemui di kediamannya, Kamis (5/6/2014).

Sularto mengatakan, pada pukul 10.30, warga kembali melihat Desi sedang berbincang di depan lorong rumah kosnya bersama pria tersebut. Desi dan pria itu, lanjutnya, berbincang di luar pagar kos, dekat motor sewaan miliknya yang digunakan untuk magang.

"Yang ngobrol baju kaus kecoklatan. Itu menurut para saksi, dan itulah yang kita sampaikan ke penyidik saat itu," ujar Sularto.

Sularto mengatakan, Desi kala itu masih mengenakan baju putih seragam dinas kebidanan. Menurut dia, Desi kemungkinan belum berganti seragam setelah pulang dari dinas malam di puskesmas.

"Dia dinas malam, sudah PKL di Puskesmas Makasar," ujar Sularto.

Setelah itu, lanjut Sularto, sebelum pukul 12.00, Desi sudah terlihat berganti baju. Namun, lewat dari jam tersebut, Sularto mengaku tidak mengetahui lagi keberadaan keduanya.

"Selepas pukul 12.00, sudah enggak ada yang menyaksikan lagi," ujarnya.

Akan tetapi, ada saksi warga yang melihat pria tersebut berjalan di lingkungan perumahan itu sekitar pukul 16.30. "Sekitar jam setengah lima sore, dia keluar dan berjalan. Saksi melihat dia berjalan dengan keringat dan ada luka di bagian muka," ujar Sularto.

Menurut dia, keterangan tersebut berasal dari kesaksian sepuluh warga setempat yang dikumpulkan. "Semua sudah di polisi," ujarnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Masyarakat Diminta Tak Tergoda Tawaran Sewa Bus Murah yang Tak Menjamin Keselamatan

Masyarakat Diminta Tak Tergoda Tawaran Sewa Bus Murah yang Tak Menjamin Keselamatan

Megapolitan
SMK Lingga Kencana Depok Berencana Beri Santunan ke Keluarga Siswa Korban Kecelakaan

SMK Lingga Kencana Depok Berencana Beri Santunan ke Keluarga Siswa Korban Kecelakaan

Megapolitan
Tukang Tambal Ban yang Digeruduk Ojol Sudah 6 Tahun Mangkal di MT Haryono

Tukang Tambal Ban yang Digeruduk Ojol Sudah 6 Tahun Mangkal di MT Haryono

Megapolitan
Pembunuh Pria Dalam Sarung di Pamulang Ternyata Keponakannya Sendiri

Pembunuh Pria Dalam Sarung di Pamulang Ternyata Keponakannya Sendiri

Megapolitan
Terungkap, Jasad Pria Dalam Sarung di Pamulang Ternyata Pemilik Warung Kelontong

Terungkap, Jasad Pria Dalam Sarung di Pamulang Ternyata Pemilik Warung Kelontong

Megapolitan
Kronologi Tukang Tambal Ban di Jalan MT Haryono Digeruduk Ojol

Kronologi Tukang Tambal Ban di Jalan MT Haryono Digeruduk Ojol

Megapolitan
Pemkot Depok Akan Evaluasi Seluruh Kegiatan di Luar Sekolah Imbas Kecelakaan Bus SMK Lingga Kencana

Pemkot Depok Akan Evaluasi Seluruh Kegiatan di Luar Sekolah Imbas Kecelakaan Bus SMK Lingga Kencana

Megapolitan
Namanya Masuk Bursa Cagub DKI, Heru Budi: Biar Alam Semesta yang Jawab

Namanya Masuk Bursa Cagub DKI, Heru Budi: Biar Alam Semesta yang Jawab

Megapolitan
Polisi Usul Kantong Parkir Depan Masjid Istiqlal Dilegalkan Saat Acara Keagamaan

Polisi Usul Kantong Parkir Depan Masjid Istiqlal Dilegalkan Saat Acara Keagamaan

Megapolitan
Kepsek SMK Lingga Kencana: Kami Pernah Pakai Bus Trans Putra Fajar Tahun Lalu dan Hasilnya Memuaskan

Kepsek SMK Lingga Kencana: Kami Pernah Pakai Bus Trans Putra Fajar Tahun Lalu dan Hasilnya Memuaskan

Megapolitan
Polisi Terima Laporan Komunitas Tuli Berkait Konten Komika Gerall yang Diduga Rendahkan Bahasa Isyarat

Polisi Terima Laporan Komunitas Tuli Berkait Konten Komika Gerall yang Diduga Rendahkan Bahasa Isyarat

Megapolitan
Soal Tepati Janji Beri Pekerjaan ke Jukir, Heru Budi: Nanti Dipikirkan

Soal Tepati Janji Beri Pekerjaan ke Jukir, Heru Budi: Nanti Dipikirkan

Megapolitan
Polisi Selidiki Pihak yang Bekingi Parkir Liar di Depan Masjid Istiqlal

Polisi Selidiki Pihak yang Bekingi Parkir Liar di Depan Masjid Istiqlal

Megapolitan
Bawaslu Kirim Surat ke Heru Budi, Ingatkan untuk Tak Rotasi Pejabat DKI Jelang Pilkada 2024

Bawaslu Kirim Surat ke Heru Budi, Ingatkan untuk Tak Rotasi Pejabat DKI Jelang Pilkada 2024

Megapolitan
Polisi Tangkap 2 Pengoplos Elpiji 3 Kg ke Tabung 12 Kg di Bogor

Polisi Tangkap 2 Pengoplos Elpiji 3 Kg ke Tabung 12 Kg di Bogor

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com