Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bawa Kabur Uang Rp 6 Miliar, Kantor Pemberangkatan Haji Diamuk

Kompas.com - 10/06/2014, 13:10 WIB
Robertus Belarminus

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com - Sejumlah penyalur jemaah haji mengamuk di Kantor Koperasi Simpan Pinjam (KSP) Multi Niaga, yang berlokasi di Jalan Matraman Raya, Gunung Antang, Matraman, Jakarta Timur, Selasa (10/6/2014) pagi. Kantor pemberangkatan haji ini membawa lari uang ratusan jemaah dengan total Rp 6,1 milar lebih.

Selain mengamuk, para penyalur jemaat juga menyegel kantor pemberangkatan haji tersebut sambil menuntut pengembalian uang jemaat yang telah dibayarkan.

Salah satu penyalur jemaat haji dari Ciputat, Diastuti (57), mengatakan, dirinya telah merekrut 35 jemaat haji asal Ciputat yang dijanjikan akan diberangkat ke Tanah Suci pada 2012 lalu. Uang 35 jemaat haji yang telah direkrutnya senilai Rp 854 juta sudah disetorkan. Namun, hingga kini, puluhan jemaatnya itu tidak pernah diberangkatkan ke Tanah Suci.

"Saya mendaftarkan jemaah saya sejak Mei 2011, yang dijanjikan berangkat pada September 2012. Tapi ternyata tidak diberangkatkan," kata Diastuti, saat ditemui di lokasi, Selasa siang.

Menurut Diastuti, kejadian ini juga menimpa para penyalur jemaat haji lainnya dari daerah Padang, Jambi, Lampung, Semarang, Sidoarjo, dan Pasuruan. Dari jemaat berbagai daerah itu, hanya calon jemaat asal Cibubur dan BSD, Tangerang, yang telah mendapatkan pengembalian uang sekitar Rp 2,2 miliar.

"Total ada 228 jemaat yang belum dikembalikan uangnya, jumlahnya Rp 6 miliar lebih," ujarnya.

Kasus ini, menurutnya, telah dilaporkan ke Polda Metro Jaya pada Mei 2013 kemarin. Terlapor, yakni dua petinggi PT Safarna Niaga Utama Tour and Travel, Mubyl Handaling selaku Komisaris Utama dan Ridwan Suhaedy yang menjabat sebagai Direktur.

Setio (57), penyalur jemaat haji asal Pasuruan Jawa Timur mengatakan, hingga kini polisi belum menyentuh dua terlapor tersebut. Dalam Surat Pemberitahuan Perkembangan Hasil Penyidikan (SP2HP) dari Polda Metro Jaya, polisi menetapkan Ridwan sebagai buronan. Sementara Mubly, lanjut Setio, tidak tercantum namannya dalam SP2HP tersebut.

Ia mengatakan, sebanyak 25 jemaat yang telah direkrutnya menyetor total Rp 875 juta untuk menjadi calon haji. Ia berharap polisi dapat menindaklanjuti permasalahan ini. Pasalnya, para jemaah yang direkrutnya menuntut agar dia mengembalikan uang mereka. Jemaah juga menyita rumah Setio di Pasuruan sebagai jaminan.

"Saya selama 7 bulan ditampung di yayasan. Rumah saya di Pasuruan disita jemaat," ujarnya.

Pantauan Kompas.com, para penyalur itu sempat masuk ke dalam kantor haji tersebut. Mereka sempat mengamuk sambil berteriak menyebut nama dua petinggi PT Safarina Niaga Utama Tour and Travel. Aksi ini mendapat pengawalan dari petugas Polsek Matraman. Para penyalur menyegel bangunan ruko yang menjadi kantor agen pemberangkatan haji itu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Gara-gara Buang Air Kecil Sembarangan, Pemuda di Pondok Aren Dikeroyok Sampai Babak Belur

Gara-gara Buang Air Kecil Sembarangan, Pemuda di Pondok Aren Dikeroyok Sampai Babak Belur

Megapolitan
Pariwisata Jakarta Terus Digenjot Guna Wujudkan Kota Global

Pariwisata Jakarta Terus Digenjot Guna Wujudkan Kota Global

Megapolitan
Warga Duga Rumah Subsidi Proyek Jokowi di Cikarang Tak Tepat Sasaran, Pembeli Hanya Mau Investasi

Warga Duga Rumah Subsidi Proyek Jokowi di Cikarang Tak Tepat Sasaran, Pembeli Hanya Mau Investasi

Megapolitan
Viral Video Pria Curi Tabung Gas 3 Kg di Warung Kelontong di Bogor

Viral Video Pria Curi Tabung Gas 3 Kg di Warung Kelontong di Bogor

Megapolitan
Beli Rumah Subsidi Proyek Jokowi di Cikarang, Warga Tergiur DP dan Cicilan Murah

Beli Rumah Subsidi Proyek Jokowi di Cikarang, Warga Tergiur DP dan Cicilan Murah

Megapolitan
Wanita di Citayam Dibegal Setelah Antar Suami ke Stasiun

Wanita di Citayam Dibegal Setelah Antar Suami ke Stasiun

Megapolitan
Aksi Nekat Pengendara Motor, Tak Pakai Helm Melintas di Jalan Tol MBZ Berujung Ditilang

Aksi Nekat Pengendara Motor, Tak Pakai Helm Melintas di Jalan Tol MBZ Berujung Ditilang

Megapolitan
Seorang Ibu di Bogor Mengalami Kerusakan Otak usai Operasi Caesar

Seorang Ibu di Bogor Mengalami Kerusakan Otak usai Operasi Caesar

Megapolitan
Kronologi Pengendara Motor Tak Pakai Helm Lawan Arah di Jalan Layang Tol MBZ

Kronologi Pengendara Motor Tak Pakai Helm Lawan Arah di Jalan Layang Tol MBZ

Megapolitan
Warga Keluhkan Air di Perumahan Subsidi Jokowi Kerap Kotor dan Berbau

Warga Keluhkan Air di Perumahan Subsidi Jokowi Kerap Kotor dan Berbau

Megapolitan
Aset di 500 Unit Rusunawa Marunda Dijarah, Eks Pengelola: Jangan Asal Lapor

Aset di 500 Unit Rusunawa Marunda Dijarah, Eks Pengelola: Jangan Asal Lapor

Megapolitan
Pakai Identitas Palsu, Polisi Kesulitan Cari Pelaku Penggelapan Mobil Bos Rental

Pakai Identitas Palsu, Polisi Kesulitan Cari Pelaku Penggelapan Mobil Bos Rental

Megapolitan
Ubin Rumah Subsidi Proyek Jokowi Retak-retak, Penghuni: Mungkin Urukan Belum Padat Sudah Dibangun

Ubin Rumah Subsidi Proyek Jokowi Retak-retak, Penghuni: Mungkin Urukan Belum Padat Sudah Dibangun

Megapolitan
6 Event Liburan Sekolah di Mal Tangerang

6 Event Liburan Sekolah di Mal Tangerang

Megapolitan
Niat Bubarkan Tawuran, Pria di Kalideres Pukul Remaja Pakai Balok Hingga Tewas

Niat Bubarkan Tawuran, Pria di Kalideres Pukul Remaja Pakai Balok Hingga Tewas

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com