Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ibu Ini Minta Ahok Kuliahkan Anak-anaknya

Kompas.com - 14/07/2014, 22:25 WIB
Kurnia Sari Aziza

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Pada saat Safari Ramadhan ke Jakarta Islamic Center (JIC), ada seorang wanita paruh baya yang mendatangi Pelaksana Tugas (Plt) Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama. Ibu tiga anak itu meminta Basuki untuk membiayai kuliah anaknya.

"Pak, rumah saya di Semper Barat sudah sering ambruk. Anak saya laki-laki semua pengin kuliah, tidak ada uang," kata ibu bernama Rumina itu kepada Basuki, Senin (14/7/2014) malam.

Wanita berusia 69 tahun itu pun menceritakan keadaannya kepada Basuki. Rumahnya di Semper Barat RT 07/06, Jakarta Utara, sering ambruk dan bocor ketika hujan. Rumina adalah seorang janda atlet tunanetra.

Selama 20 tahun menjanda, Rumina mengaku tidak pernah mendapat perhatian khusus dari Pemprov DKI dan pemerintah pusat. Padahal, menurut dia, almarhum suaminya, Abdul Adi Nasution, kerap menjuarai cabang olahraga atletik di luar negeri.

"Saya minta tolong kepada siapa saja, saya sudah tidak punya apa-apa," kata wanita asal Purwokerto tersebut.

Rumina mengaku sudah 21 tahun hidup di Jakarta dan bertumpu pada belas kasihan warga sekitar.

"Sehari-harinya saya minta-minta saja di Semper atau dapat makanan dari tetangga yang baik-baik," kata wanita penyandang disabilitas itu.

Mendengar curahan hati Rumina, Basuki pun langsung meminta anak-anak Rumina menulis sebuah surat kepadanya. Surat itu berisi niat dan keinginan mereka untuk melanjutkan sekolah ke jenjang yang lebih tinggi.

"Nanti anak-anak ibu kirim surat ke saya ya, saya urus semuanya nanti," janji Basuki. Pengawal pribadi Basuki pun langsung memberi kartu nama dan mencatat identitas Rumina.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Dijenguk Adik di RSJ Bogor, Pengemis Rosmini Disebut Tenang dan Tak Banyak Bicara

Dijenguk Adik di RSJ Bogor, Pengemis Rosmini Disebut Tenang dan Tak Banyak Bicara

Megapolitan
Senior yang Aniaya Taruna STIP Panik saat Korban Tumbang, Polisi: Dia Berusaha Bantu, tapi Fatal

Senior yang Aniaya Taruna STIP Panik saat Korban Tumbang, Polisi: Dia Berusaha Bantu, tapi Fatal

Megapolitan
Pengemis yang Suka Marah-marah Dijenguk Adiknya di RSJ, Disebut Tenang saat Mengobrol

Pengemis yang Suka Marah-marah Dijenguk Adiknya di RSJ, Disebut Tenang saat Mengobrol

Megapolitan
BOY STORY Bawakan Lagu 'Dekat di Hati' Milik RAN dan Joget Pargoy

BOY STORY Bawakan Lagu "Dekat di Hati" Milik RAN dan Joget Pargoy

Megapolitan
Lepas Rindu 'My Day', DAY6 Bawakan 10 Lagu di Saranghaeyo Indonesia 2024

Lepas Rindu "My Day", DAY6 Bawakan 10 Lagu di Saranghaeyo Indonesia 2024

Megapolitan
Jelang Pilkada 2024, 8 Nama Daftar Jadi Calon Wali Kota Bogor Melalui PKB

Jelang Pilkada 2024, 8 Nama Daftar Jadi Calon Wali Kota Bogor Melalui PKB

Megapolitan
Satpol PP Minta Pihak Keluarga Jemput dan Rawat Ibu Pengemis Viral Usai Dirawat di RSJ

Satpol PP Minta Pihak Keluarga Jemput dan Rawat Ibu Pengemis Viral Usai Dirawat di RSJ

Megapolitan
Mulai Hari Ini, KPU DKI Jakarta Buka Pendaftaran Cagub Independen

Mulai Hari Ini, KPU DKI Jakarta Buka Pendaftaran Cagub Independen

Megapolitan
Kala Senioritas dan Arogansi Hilangkan Nyawa Taruna STIP...

Kala Senioritas dan Arogansi Hilangkan Nyawa Taruna STIP...

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper | Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

[POPULER JABODETABEK] Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper | Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

Megapolitan
Daftar 73 SD/MI Gratis di Tangerang dan Cara Daftarnya

Daftar 73 SD/MI Gratis di Tangerang dan Cara Daftarnya

Megapolitan
Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi 'Penindakan'

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi "Penindakan"

Megapolitan
Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Megapolitan
Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com