Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pria Ini Tikam Kenalannya karena Beda Pilihan Capres

Kompas.com - 20/07/2014, 15:52 WIB
Robertus Belarminus

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com - Seorang warga, Syarifudin terluka ditusuk senjata tajam oleh kenalannya, Gondrong di sebuah gubuk di pinggir rel kereta api Manggarai, Kecamatan Tebet, Jakarta Selatan, Sabtu (19/7/2014). Syarifudin ditusuk Gondrong karena berbeda pilihan calon presiden.

Kepala Kepolisan Sektor Tebet I Ketut Sudarma mengungkapkan, peristiwa bermula pada Sabtu sekitar pukul 19.00, Gondrong yang tengah menenggak minuman keras di gubuk pinggiran rel, mengajak korban untuk mabuk. Namun, ajakan Gondrong ditolak Syarifudin.

Lalu keduanya yang sama-sama merupakan tunawisma ini mengobrol biasa. Di sela mengobrol, korban menanyakan kepada pelaku, siapa dari dua calon presiden saat ini yang bakal terpilih memimpin negeri.

"Korban mencetuskan kalimat siapa yang jadi presiden, dijawab sendiri oleh pelaku, Prabowo, tetapi korban menjawab Jokowi sambil mengatakan salam dua jari dan meninggalkan tempat," ujar Sudarma kepada Kompas.com, Minggu (20/7/2014).

Rupanya pelaku mengikuti korban. Saat ada kesempatan, Gondorng langsung menikam Syarifudin dengan pisau yang dimiliki pelaku.

"Pelaku langsung menusuk korban dari belakang menggunakan pisau lipat pada bagian pinggang sebelah kiri," ujar Sudarma.

Setelah melukai kenalannya, lanjut Kapolsek, pelaku melarikan diri. Petugas yang mendapati laporan langsung mengamankan lokasi dan membawa korban ke RSCM guna mendapatkan pertolongan. Beruntung korban selamat dalam kejadian ini. Petugas masih menyelidiki motif, termasuk memburu pelaku penusukan tersebut.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

10 Nama Usulan DPD PDI-P untuk Pilkada Jakarta: Anies, Ahok, dan Andika Perkasa

10 Nama Usulan DPD PDI-P untuk Pilkada Jakarta: Anies, Ahok, dan Andika Perkasa

Megapolitan
Video Viral Bule Hina IKN Ternyata Direkam di Bogor

Video Viral Bule Hina IKN Ternyata Direkam di Bogor

Megapolitan
Lurah: Separuh Penduduk Kali Anyar Buruh Konfeksi dari Perantauan

Lurah: Separuh Penduduk Kali Anyar Buruh Konfeksi dari Perantauan

Megapolitan
Optimistis Seniman Jalanan Karyanya Dihargai meski Sering Lukisannya Terpaksa Dibakar...

Optimistis Seniman Jalanan Karyanya Dihargai meski Sering Lukisannya Terpaksa Dibakar...

Megapolitan
Kampung Konfeksi di Tambora Terbentuk sejak Zaman Kolonial, Dibuat untuk Seragam Pemerintahan

Kampung Konfeksi di Tambora Terbentuk sejak Zaman Kolonial, Dibuat untuk Seragam Pemerintahan

Megapolitan
Razia Dua Warung Kelontong di Bogor, Polisi Sita 28 Miras Campuran

Razia Dua Warung Kelontong di Bogor, Polisi Sita 28 Miras Campuran

Megapolitan
Tanda Tanya Kasus Kematian Akseyna yang Hingga Kini Belum Terungkap

Tanda Tanya Kasus Kematian Akseyna yang Hingga Kini Belum Terungkap

Megapolitan
Pedagang di Sekitar JIExpo Bilang Dapat Untung 50 Persen Lebih Besar Berkat Jakarta Fair

Pedagang di Sekitar JIExpo Bilang Dapat Untung 50 Persen Lebih Besar Berkat Jakarta Fair

Megapolitan
Beginilah Kondisi Terkini Jakarta Fair Kemayoran 2024...

Beginilah Kondisi Terkini Jakarta Fair Kemayoran 2024...

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Akhir Pelarian Perampok 18 Jam Tangan Mewah di PIK 2 | Masjid Agung Al-Azhar Gelar Shalat Idul Adha Hari Minggu

[POPULER JABODETABEK] Akhir Pelarian Perampok 18 Jam Tangan Mewah di PIK 2 | Masjid Agung Al-Azhar Gelar Shalat Idul Adha Hari Minggu

Megapolitan
Diduga Joging Pakai 'Headset', Seorang Pria Tewas Tertabrak Kereta di Grogol

Diduga Joging Pakai "Headset", Seorang Pria Tewas Tertabrak Kereta di Grogol

Megapolitan
Pemeras Ria Ricis Gunakan Rekening Teman untuk Tampung Uang Hasil Pemerasan

Pemeras Ria Ricis Gunakan Rekening Teman untuk Tampung Uang Hasil Pemerasan

Megapolitan
Anies Bakal 'Kembalikan Jakarta ke Relnya', Pengamat: Secara Tak Langsung Singgung Heru Budi

Anies Bakal "Kembalikan Jakarta ke Relnya", Pengamat: Secara Tak Langsung Singgung Heru Budi

Megapolitan
Pedagang Kerak Telor di PRJ Mengeluh Sepi Pembeli: Dulu Habis 50 Telor, Kemarin Cuma 10

Pedagang Kerak Telor di PRJ Mengeluh Sepi Pembeli: Dulu Habis 50 Telor, Kemarin Cuma 10

Megapolitan
Keluarga Akseyna Minta Polisi Dalami Penulis Lain dalam Surat Wasiat sesuai Analisis Grafolog

Keluarga Akseyna Minta Polisi Dalami Penulis Lain dalam Surat Wasiat sesuai Analisis Grafolog

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com