Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ini Beberapa Faktor Penyebab Keterlambatan Kereta Api

Kompas.com - 24/07/2014, 08:20 WIB
Adysta Pravitra Restu

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com
 — Kepala Humas PT KAI Daerah Operasional (Daop) I Agus Komarudin mengatakan, ada beberapa faktor yang menyebabkan keterlambatan kereta api selama melayani arus mudik.

"Banyak faktornya. Keterlambatan itu bisa ada gangguan di jalan atau ya persilangan," kata Agus kepada wartawan, Rabu (23/7/2014).

Agus mengungkapkan, ada faktor karena masalah parkir kereta yang membuat rangkaian kereta harus mengantre untuk masuk stasiun. Ada pula keterlambatan yang terjadi karena ada kereta yang datang terlambat.

Agus menuturkan, banyaknya pelintasan di area Jakarta pun membuat pihaknya khawatir akan perjalanan kereta. Terlebih lagi, kata Agus, kekhawatiran muncul untuk pintu-pintu pelintasan tanpa pengamanan dan liar.

Untuk menghindari tingkat keterlambatan dan kecelakaan kereta, beberapa personel kepolisian ditugaskan untuk mengamankan lokasi. Agus pun menuturkan, titik-titik rawan di pelintasan menjadi bagian penting untuk diperhatikan.

Pelintasan liar atau tak sebidang, ungkap Agus, memang kerap menjadi akses jalan para pemudik sehingga perlu diperhatikan pula keselamatannya.

Dari pelintasan Daop I hingga Cikampek, ada beberapa titik rawan Daop I yang menjadi perhatian khusus, antara lain, jembatan kawasan Bekasi, Cikarang, dan Cikampek.

"Kami sudah menempatkan alat-alat penyelamatan di lokasi itu. Salah satunya juga titik pelintasan," kata Agus.

Selain itu, dalam pengawasan 24 jam, PT KAI akan mengawasi pelintasan KA yang menjadi titik-titik rawan bencana alam, seperti karena pohon tumbang atau banjir.

Titik itu banyak. Ada yang dari Merak Km 59. Adapun lokomotifnya ialah di daerah Rangkasbitung untuk perjalanan kereta api ke Krakatau.

"Wilayah kita kan sampai Cikampek ya, mudah-mudahan tidak akan terjadilah (kecelakaan)," ucap Agus.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Motor Melintas Harus Bayar Rp 5.000, Warga Keluhkan Dugaan Pungli di Samping Kalijodo

Motor Melintas Harus Bayar Rp 5.000, Warga Keluhkan Dugaan Pungli di Samping Kalijodo

Megapolitan
Virgoun: Saya Mohon Maaf Atas Tindakan Saya dalam Penyalahgunaan Narkoba...

Virgoun: Saya Mohon Maaf Atas Tindakan Saya dalam Penyalahgunaan Narkoba...

Megapolitan
Pengelola Revo Mall dan Polisi Akan Investigasi Penyebab Kebakaran yang Hanguskan 4 Lantai

Pengelola Revo Mall dan Polisi Akan Investigasi Penyebab Kebakaran yang Hanguskan 4 Lantai

Megapolitan
1.141 Kios dan Los Siap Tampung Pedagang di Gedung Baru Pasar Jambu Dua Bogor

1.141 Kios dan Los Siap Tampung Pedagang di Gedung Baru Pasar Jambu Dua Bogor

Megapolitan
Virgoun Pakai Sabu untuk Turunkan Berat Badan

Virgoun Pakai Sabu untuk Turunkan Berat Badan

Megapolitan
Kasus Ojol Ribut dengan Bocah di Jalur Sepeda Berakhir Damai, Pemotor Minta Maaf

Kasus Ojol Ribut dengan Bocah di Jalur Sepeda Berakhir Damai, Pemotor Minta Maaf

Megapolitan
Momen Virgoun Pakai Baju Tahanan dan Tangan Diborgol, Diekspos Saat Konpers di Kantor Polisi

Momen Virgoun Pakai Baju Tahanan dan Tangan Diborgol, Diekspos Saat Konpers di Kantor Polisi

Megapolitan
Polisi: Bentrokan di Cawang Dipicu Selisih Paham Penggunaan Gereja

Polisi: Bentrokan di Cawang Dipicu Selisih Paham Penggunaan Gereja

Megapolitan
Calon Pengantin di Bogor Kena Tipu WO,  Dekor Apa Adanya dan 'Catering' Tak Kunjung Datang

Calon Pengantin di Bogor Kena Tipu WO, Dekor Apa Adanya dan "Catering" Tak Kunjung Datang

Megapolitan
PPDB Jalur Zonasi di Jakarta Dibuka, Prioritaskan Siswa yang 1 RT dengan Sekolah

PPDB Jalur Zonasi di Jakarta Dibuka, Prioritaskan Siswa yang 1 RT dengan Sekolah

Megapolitan
Sempat Bantah Cabuli Cucunya Sendiri, Kakek di Depok Diringkus Polisi

Sempat Bantah Cabuli Cucunya Sendiri, Kakek di Depok Diringkus Polisi

Megapolitan
Aksi Nekat Jambret di Jakut, Beraksi Seorang Diri Gasak iPhone Pejalan Kaki Dekat Kantor Polisi

Aksi Nekat Jambret di Jakut, Beraksi Seorang Diri Gasak iPhone Pejalan Kaki Dekat Kantor Polisi

Megapolitan
Calon Pengantin di Bogor Ditipu WO, Catering dan Dekorasi Tidak Ada Saat Resepsi

Calon Pengantin di Bogor Ditipu WO, Catering dan Dekorasi Tidak Ada Saat Resepsi

Megapolitan
Pembangunan Masjid Agung Batal, Nasib SDN Pondok Cina 1 Belum Temukan Titik Terang

Pembangunan Masjid Agung Batal, Nasib SDN Pondok Cina 1 Belum Temukan Titik Terang

Megapolitan
Penjarahan Rusunawa Marunda Disebut Terjadi karena Masalah Revitalisasi Berlarut-larut

Penjarahan Rusunawa Marunda Disebut Terjadi karena Masalah Revitalisasi Berlarut-larut

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com