Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kendaraan Bergerak ke Luar Jakarta

Kompas.com - 26/07/2014, 01:15 WIB

KARAWANG, KOMPAS.com — Pemudik yang ke luar Jakarta hari ini memadati sejumlah ruas di luar kota. Di Pintu Tol Cikopo, Cikampek, Karawang, Jawa Barat, antrean kendaraan sempat berhenti beberapa saat. Polisi menutup pergerakan kendaraan ke jalur pantai utara dan mengalihkan ke selatan lewat Subang. Arus kendaraan di Simpang Jomin sudah melebihi kapasitas jalan.

Pengalihan tersebut terjadi pada pukul 13.00 ketika volume kendaraan makin tinggi. Kepadatan kendaraan tersebut terjadi sejak dini hari sampai menjelang sore.

Sementara itu, jalur non-tol sama parahnya. Di ruas Johar- Ciranggon-Telaga Sari-Wadas-Cilamaya-Cikalong, arus lalu lintas padat merayap. Pengguna sepeda motor dan mobil memadati ruas jalan. Kecepatan kendaraan maksimal 10 kilometer per jam. Sesekali, kendaraan berhenti karena harus antre.

Wakil Menteri Perhubungan Bambang Susantono mengatakan, hari ini memang puncak mudik seperti perkiraan sebelumnya. Pagi tadi, Bambang meninjau sejumlah simpul menggunakan helikopter.

Pemantauan diarahkan ke ruas Jalan Tol Cikampek, Jomin, menyusuri pantura, lalu bergerak ke selatan, ke Nagreg, Gentong, menyusuri Jalan Tol Cipularang, sampai Bandung. Dari udara terlihat pergerakan kendaraan yang mengarah ke luar kota.

Kali ini, beban jalan di ruas utara ataupun selatan lebih berat karena masalah di Comal, Pemalang, dan jembatan Sungai Cibaruyan, Ciamis. Lantaran persoalan di dua simpul tersebut, kepadatan terjadi di jalur alternatif yang tidak ideal dilalui kendaraan besar.

Selatan Jabar

Semua titik jalan di jalur selatan Jawa Barat (Jabar) disesaki kendaraan umum dan pribadi yang mengangkut pemudik dari arah Bandung menuju Jawa Tengah dan Jawa Timur. Pengguna kendaraan membutuhkan waktu 4-5 jam lebih lama dibandingkan hari biasa.

Berdasarkan pantauan Kompas, tidak ada satu pun jalur mudik dari arah Bandung-Jawa Tengah yang lengang.

Di jalur utama selatan Gentong-Tasikmalaya, kepadatan terjadi sejak pagi hingga malam hari. Berdasarkan pantauan di Pos Dinas Perhubungan Jabar di Gentong, jumlah kendaraan tercatat 1.000-1.500 unit per jam.

Untuk memecah membeludaknya jumlah kendaraan, polisi mengalihkan kendaraan ke beberapa jalur alternatif. Namun, hal itu tidak banyak mengurangi kemacetan. Lama perjalanan Gentong-Tasikmalaya, yang biasanya ditempuh setengah jam menggunakan sepeda motor, melonjak hingga dua jam.

Santoso (35), pemudik asal Jakarta tujuan Surabaya, mengatakan harus menempuh perjalanan selama 14 jam. Padahal, pada hari biasa, Jakarta-Tasikmalaya hanya membutuhkan waktu tempuh 5-6 jam menggunakan mobil berukuran sedang.

Kondisi di jalur alternatif Garut-Singaparna-Tasikmalaya pun serupa. Pengalihan arus lalu lintas, yang dilakukan oleh polisi sejak di kawasan Nagreg, membuat jalur alternatif ini padat. Bahkan, pengemudi kendaraan sempat terjebak semrawutnya arus lalu lintas di sekitar Pasar Singaparna, Tasikmalaya.

”Kami sempat tidak jalan memasuki Singaparna. Di sekitar Pasar Singaparna, jalannya menyempit dan sangat ramai,” kata Wilda (35), pemudik dari Bandung menuju Banjarnegara, Jawa Tengah.

Tidak hanya itu, jalur alternatif Pamoyanan-Panjalu-Ciamis, yang biasanya sepi, juga mendadak ramai. Banyak kendaraan berpelat nomor Jakarta dan Bandung beriringan melewati jalur itu. Perjalanan memakan jarak yang lebih jauh, jalan lebih sempit, dan rusak di beberapa bagian sehingga pemudik tidak bisa berharap banyak.

Kepala Kepolisian Daerah Jabar Inspektur Jenderal Mochamad Iriawan mengatakan, ambrolnya Jembatan Cibaruyan memperbesar kepadatan arus lalu lintas di jalur selatan. (RON/DRA/NDY/DMU)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Senin 1 Juli 2024, dan Besok : Tengah Malam lni Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Senin 1 Juli 2024, dan Besok : Tengah Malam lni Berawan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Siasat Kakak Beradik Rekrut Selebgram untuk Promosikan Judi Online | 'Debt Collector' Keroyok Tukang Mi Ayam di Tangerang

[POPULER JABODETABEK] Siasat Kakak Beradik Rekrut Selebgram untuk Promosikan Judi Online | "Debt Collector" Keroyok Tukang Mi Ayam di Tangerang

Megapolitan
Gelar Jakarta Water Hero 2024, PAM Jaya Beri Apresiasi untuk Pahlawan Pelestari Air di Jakarta

Gelar Jakarta Water Hero 2024, PAM Jaya Beri Apresiasi untuk Pahlawan Pelestari Air di Jakarta

Megapolitan
Polisi Pegang Identitas Pelaku Penggelapan Mobil Bos Rental Korban Penganiayaan di Pati

Polisi Pegang Identitas Pelaku Penggelapan Mobil Bos Rental Korban Penganiayaan di Pati

Megapolitan
Polisi Terbitkan DPO Pelaku Penggelapan Mobil Bos Rental Korban Penganiayaan di Pati

Polisi Terbitkan DPO Pelaku Penggelapan Mobil Bos Rental Korban Penganiayaan di Pati

Megapolitan
Polisi Rekayasa Arus Lalu Lintas saat Acara HUT Bhayangkara di Monas

Polisi Rekayasa Arus Lalu Lintas saat Acara HUT Bhayangkara di Monas

Megapolitan
Pemkot Bogor Bakal Sanksi Tegas ASN yang Terlibat Judi 'Online'

Pemkot Bogor Bakal Sanksi Tegas ASN yang Terlibat Judi "Online"

Megapolitan
182.000 Peserta Bakal Hadir pada HUT Bhayangkara di Monas, Masyarakat Diminta Hindari Kepadatan Lalu Lintas

182.000 Peserta Bakal Hadir pada HUT Bhayangkara di Monas, Masyarakat Diminta Hindari Kepadatan Lalu Lintas

Megapolitan
Bocah yang Diduga Diculik Ternyata Dibawa Ibu Kandung, Kasus Berakhir Damai

Bocah yang Diduga Diculik Ternyata Dibawa Ibu Kandung, Kasus Berakhir Damai

Megapolitan
Bocah 4 Tahun Diduga Diculik di Jakpus, Ternyata Dibawa Ibu Kandungnya

Bocah 4 Tahun Diduga Diculik di Jakpus, Ternyata Dibawa Ibu Kandungnya

Megapolitan
Pemkot Bogor Keluarkan Larangan Judi Konvensional dan 'Online'

Pemkot Bogor Keluarkan Larangan Judi Konvensional dan "Online"

Megapolitan
Truk Trailer Tabrak Pembatas Jalan di Tol JORR, Sopir Tewas di Tempat

Truk Trailer Tabrak Pembatas Jalan di Tol JORR, Sopir Tewas di Tempat

Megapolitan
'Debt Collector' Keroyok Tukang Mi Ayam di Tangerang, Berawal dari Teriakan 'Maling'

"Debt Collector" Keroyok Tukang Mi Ayam di Tangerang, Berawal dari Teriakan "Maling"

Megapolitan
Fahira Idris: Calon Gubernur Jakarta Harus Prioritaskan Solusi Polusi Udara

Fahira Idris: Calon Gubernur Jakarta Harus Prioritaskan Solusi Polusi Udara

Megapolitan
Pria Paruh Baya Ditemukan Tewas di Aliran Sungai Cidepit Bogor

Pria Paruh Baya Ditemukan Tewas di Aliran Sungai Cidepit Bogor

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com