Mereka mengaku sulit bila harus ke SPBU di wilayah lain untuk mengisi BBM.
"Susahlah. Kami rutenya kan lewat sini (Jakarta Pusat). Bisa aja isi di tempat lain, tetapi kalau habis banget bagaimana? Nanti mogok, penumpang ngoceh," kata Ula, sopir Kopaja P16 jurusan Tanah Abang-Ciledug, Jumat (1/8/2014).
Mungkin saja sewaktu-waktu Ula mengisi tangki bus dengan solar nonsubsidi dan pertamina dex. Kalau itu dilakukan berkali-kali, katanya, bisa saja angkutan umum menaikkan tarif dari Rp 3.000 menjadi Rp 5.000 per penumpang.
Ia juga menyatakan, penerapan yang diawali di Jakarta Pusat ini tentu akan merambah ke wilayah lain. Dengan begitu, pasokan solar bersubsidi dihapus merata dan ia harus menggunakan solar nonsubsidi ataupun pertamina dex.
Untuk diketahui, harga solar nonsubsidi Rp 12.800 per liter, sedangkan pertamina dex Rp 13.150 per liter. Sementara itu, harga solar subsidi Rp 5.500.
Hal senada juga dikatakan sopir bus Kopaja S602 jurusan Ragunan-Monas, Er, yang mengaku akan kesulitan mendapatkan solar saat sudah tiba di Jakarta Pusat.
"Ya tahu sendiri kan daerah Ragunan mau ke Monas macet terus. Kalau pas mau isi solar, harus bayar tiga kali lipat, ya kami tekor juga," ucap Er.
Ia pun meminta pemerintah memikirkan kembali kebijakan itu. Sebab, jika semua SPBU tidak menyediakan solar bersubsidi, maka ia berniat menaikkan tarif.
"Lah kalau naik juga kami pikirin. Mau nggak, penumpang naik. Penumpang nggak naik, kami nggak nyetor, mau makan apa?" katanya.
Sementara itu, Ketua Regu SPBU 31.103.3 Cikini Rahmad Novizar mengatakan, dalam sehari, SPBU Cikini dapat menghabiskan 5 kiloliter-6 kiloliter untuk bahan bakar minyak jenis solar.
Solar tersebut biasa dibeli oleh kopaja dan mobil pribadi. "Lebih banyak (kendaraan) pribadi isi solar di sini daripada angkutan umum. Ada Kopaja P20, S502 yang lewat jalur sini. Kalau mobil pribadi biasanya Fortuner, Panther, dan lain-lain," ujar Rahmad.
Menurut dia, tangki SPBU untuk solar bersubsidi diisi sebanyak 31.000 kiloliter dengan estimasi habis dalam waktu tiga pekan, sementara pertamina dex sebanyak 16.000 kiloliter dengan estimasi habis lebih kurang dalam satu bulan.
Baca juga: Hindari Solar Nonsubsidi, Pengendara Rela Ganti Mobil
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.