Perjanjian damai atau islah di antara dua suporter klub tersebut dilaksanakan di Polres Bogor Kabupaten, Jumat (11/4/2014) lalu. "Memang pernah ada deklarasi yang difasilitasi oleh Polda Metro dan Polda Jabar, tetapi dalam praktiknya, tidak berjalan," kata Rikwanto, Kamis (7/8/2014).
Sebab, dia melanjutkan, kerusuhan di antara kedua suporter terjadi pasca-deklarasi tersebut, ketika pertandingan antara Persija dan Persib berlangsung di Bandung, Jawa Barat.
"Kejadian berikutnya waktu Jakmania ke Bandung. Terjadi keributan, termasuk ada yang terluka dan perusakan kendaraan. Setelah itu, diketahui bahwa di antara dua kubu yang akan bertanding memang belum solid betul," ujarnya.
Namun, pemberian sanksi lantaran tidak menepati perjanjian damai, kata Rikwanto, seharusnya dijatuhkan oleh Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia. Adapun kepolisian hanya menindak apabila tindak pidana terjadi di antara keduanya.
Islah kedua suporter disaksikan langsung oleh Wakapolda Jawa Barat Brigadir Jenderal (Pol) Rycko Almeza Dahniel dan Wakapolda Metro Jaya Brigadir Jenderal (Pol) Sudjarno; serta perwakilan dari manajemen tim Persib, Kuswara S Taryono; Manajer Persija Asher Siregar; Ketua Umum Jakmania Larico Ranggamone; dan Ketua Umum Viking Persib Fans Club Heru Joko.
Islah yang mencakup enam poin pernyataan damai disepakati dengan ditandatangani oleh kedua pihak.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanSegera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.