Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ini Jalur Alternatif Hindari Arus Lalu Lintas di Depan Gedung MK

Kompas.com - 08/08/2014, 12:48 WIB
Fitri Prawitasari

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com — Sidang lanjutan gugatan Pilpres 2014 kembali dilaksanakan di Gedung Mahkamah Konstitusi, Jumat (8/8/2014). Namun, pengalihan arus lalu lintas tidak berlaku di sekitar Jalan Medan Merdeka Barat tersebut.

Meski demikian, Kepala Bagian Operasional Ditlantas Polda Metro Jaya AKBP Budiyanto menyarankan  masyarakat untuk menghindari ruas jalur tersebut. Masyarakat bisa melalui beberapa ruas jalan alternatif di sekitar kawasan.

Budiyanto mengatakan, pengendara yang hendak menuju kawasan Harmoni, bila datang dari arah MH Thamrin, bisa memilih jalur alternatif melalui Jalan Budi Kemuliaan atau Jalan Medan Merdeka Timur.

"Bila melalui Jalan Budi Kemuliaan, dari Patung Kuda bisa belok ke kiri, kemudian melalui Jalan Abdul Muis untuk menuju ke arah Harmoni," kata dia, Jumat.

Selanjutnya, bila memilih melalui Jalan Medan Merdeka Timur, pengendara dari Patung Kuda bisa belok ke arah kanan kemudian melalui Jalan Perwira Tugu Adi Pura, Jalan Veteran, hingga menuju Harmoni.

Bila datang dari arah Harmoni dan hendak menuju ke arah Thamrin, Budiyanto menuturkan, pengendara memang dapat langsung melalui Jalan Medan Merdeka Barat, tetapi dengan sedikit melalui kepadatan arus lalu lintas.

Jalur alternatif lainnya adalah dengan sedikit berputar melalui Pasar Baru, Lapangan Banteng, Medan Merdeka Timur, Tugu Tani, Kebon Sirih, hingga menuju Thamrin.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kecelakaan di UI, Saksi Sebut Mobil HRV Berkecepatan Tinggi Tabrak Bus Kuning

Kecelakaan di UI, Saksi Sebut Mobil HRV Berkecepatan Tinggi Tabrak Bus Kuning

Megapolitan
Polisi Periksa 10 Saksi Kasus Tewasnya Siswa STIP yang Diduga Dianiaya Senior

Polisi Periksa 10 Saksi Kasus Tewasnya Siswa STIP yang Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Diduga Ngebut, Mobil Tabrak Bikun UI di Hutan Kota

Diduga Ngebut, Mobil Tabrak Bikun UI di Hutan Kota

Megapolitan
Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Tinggalkan Mayat Korban di Kamar Hotel

Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Tinggalkan Mayat Korban di Kamar Hotel

Megapolitan
Siswa STIP Dianiaya Senior di Sekolah, Diduga Sudah Tewas Saat Dibawa ke Klinik

Siswa STIP Dianiaya Senior di Sekolah, Diduga Sudah Tewas Saat Dibawa ke Klinik

Megapolitan
Terdapat Luka Lebam di Sekitar Ulu Hati Mahasiswa STIP yang Tewas Diduga Dianiaya Senior

Terdapat Luka Lebam di Sekitar Ulu Hati Mahasiswa STIP yang Tewas Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Dokter Belum Visum Jenazah Mahasiswa STIP yang Tewas akibat Diduga Dianiaya Senior

Dokter Belum Visum Jenazah Mahasiswa STIP yang Tewas akibat Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Polisi Pastikan RTH Tubagus Angke Sudah Bersih dari Prostitusi

Polisi Pastikan RTH Tubagus Angke Sudah Bersih dari Prostitusi

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Diduga akibat Dianiaya Senior

Mahasiswa STIP Tewas Diduga akibat Dianiaya Senior

Megapolitan
Berbeda Nasib dengan Chandrika Chika, Rio Reifan Tak Akan Dapat Rehabilitasi Narkoba

Berbeda Nasib dengan Chandrika Chika, Rio Reifan Tak Akan Dapat Rehabilitasi Narkoba

Megapolitan
Lansia Korban Hipnotis di Bogor, Emas 1,5 Gram dan Uang Tunai Jutaan Rupiah Raib

Lansia Korban Hipnotis di Bogor, Emas 1,5 Gram dan Uang Tunai Jutaan Rupiah Raib

Megapolitan
Polisi Sebut Keributan Suporter di Stasiun Manggarai Libatkan Jakmania dan Viking

Polisi Sebut Keributan Suporter di Stasiun Manggarai Libatkan Jakmania dan Viking

Megapolitan
Aditya Tak Tahu Koper yang Dibawa Kakaknya Berisi Mayat RM

Aditya Tak Tahu Koper yang Dibawa Kakaknya Berisi Mayat RM

Megapolitan
Kadishub DKI Jakarta Tegaskan Parkir di Minimarket Gratis

Kadishub DKI Jakarta Tegaskan Parkir di Minimarket Gratis

Megapolitan
Koper Pertama Kekecilan, Ahmad Beli Lagi yang Besar untuk Masukkan Jenazah RM

Koper Pertama Kekecilan, Ahmad Beli Lagi yang Besar untuk Masukkan Jenazah RM

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com