Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Akhir Tahun, Masuk Kawasan Monas Pakai Tiket Elektronik

Kompas.com - 11/08/2014, 18:53 WIB
Alsadad Rudi

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Unit Pengelola (UP) Monumen Nasional, Jakarta Pusat, mengaku akan menerapkan sistem tiket elektronik. Rencananya akan ada enam gerbang elektronik dengan model pintu putar yang akan dipasang di kawasan yang berada di ring satu itu.

Kepala UP Kawasan Monas Rini Hariyani, mengatakan keenam lokasi gerbang elektronik tersebut berada di depan Indosat; Lapangan IRTI, Stasiun Gambir, depan Kantor Pertamina, Istana, dan di depan Museum Nasional.

Ditargetkan pada akhir tahun rencana tersebut sudah dapat terwujud. Pembenahan pagar memang merupakan target utama pada tahap awal pembenahan kawasan Monas.

"Kami pengen seperti apa yang disampaikan Pak Wagub bahwa kami akan menerapkan sistem tiket loket di pagar depan. Monas kan ikon yang berbeda dengan taman terbuka lainnya. Karena hal itu maka kita berupaya dengan adanya sistem tiket yang nantinya dengan sistem computerize, e-ticketing. Jadi pengunjung tidak ada transaksi uang," kata Rini, di Balaikota Jakarta, Senin (11/8/2014).

Tak hanya itu, dia menjelaskan bahwa ke depannya akan ada pengaturan jam operasional di kawasan Monas. Nantinya operasional kawasan Monas akan dibatasi sampai pukul 20.00.

"Sampai jam 20.00 karena kami kan harus melihat bahwa kawasan ini kan ring satu. Karena itu harus benar-benar menjaga. Untuk keamanan juga. Sehingga kita meminimalisir preman yang selama ini ada," ujarnya.

Menurut Rini, nantinya kawasan Monas akan ditutup untuk umum setiap hari Senin. Karena setiap Senin akan digunakan untuk perawatan.

"Di mana-mana museum itu ada waktu liburnya di hari Senin. Selama ini kan adanya Senin terakhir itu tutup kunjungan untuk Tugu Monas. Tapi nantinya kami buat setiap hari Senin kawasan dan tugunya tutup untuk perawatan. Untuk yang olahraga kami fasilitasi. Dibuka dari 04.00 pagi sampai 09.00 pagi," ujarnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi 'Penindakan'

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi "Penindakan"

Megapolitan
Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Megapolitan
Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Megapolitan
Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Megapolitan
Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Megapolitan
Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Megapolitan
Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Megapolitan
Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Megapolitan
Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Megapolitan
Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Megapolitan
Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Usul Heru Budi Bangun “Jogging Track” di RTH Tubagus Angke Dinilai Tak Tepat dan Buang Anggaran

Usul Heru Budi Bangun “Jogging Track” di RTH Tubagus Angke Dinilai Tak Tepat dan Buang Anggaran

Megapolitan
Polisi Sebut Pembunuh Wanita Dalam Koper Tak Berniat Ambil Uang Kantor yang Dibawa Korban

Polisi Sebut Pembunuh Wanita Dalam Koper Tak Berniat Ambil Uang Kantor yang Dibawa Korban

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com