Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mau Direlokasi Jokowi pada Akhir Tahun Ini, Apa Kata Warga Kampung Pulo?

Kompas.com - 13/08/2014, 06:22 WIB
Robertus Belarminus

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo berencana merelokasi warga Kampung Pulo, di Jatinegara, Jakarta Timur, dari bantaran Sungai Ciliwung pada akhir tahun ini. Menurut Jokowi, relokasi dilakukan setelah rumah susun Kampung Melayu, Jakarta Timur, rampung dibangun. Apa kata warga Kampung Pulo soal rencana ini?

"Ya kalau warga, yang penting ada penggantian saja sesuai yang diharapkan warga. Kami siap-siap saja. Justru yang penting minta diselesaikan dulu itu," kata Ketua RT 04 RW 03 Kampung Pulo, Usep, kepada Kompas.com, saat ditemui di Kampung Pulo, Selasa (12/8/2014) malam.

Usep mengatakan rencana relokasi ini bukanlah yang pertama kali didengar warga Kampung Pulo. Menurut dia, warga di sini sudah sering mendengar sosialisasi tentang rencana pemindahan mereka dari wilayah yang sangat kerap tergenang banjir ini.

"Sudah lama sudah dulu-dulu. Sudah ada sosialisasi bahkan sudah ke kecamatan juga," ujar Usep. Belum lama ini, imbuh dia, dia dan petugas dari Kelurahan Kampung Melayu bahkan sudah melakukan verifikasi ulang data penduduk di wilayahnya.

Menurut Usep, sampai sekarang masalah ganti rugi untuk rencana relokasi itu masih simpang siur. Belum ada informasi jelas, kata dia, tentang siapa saja yang berhak menerima pembayaran ganti rugi. "Soalnya berita dari atas itu kan masih simpang siur. Ada yang dapat ada yang enggak," ujar Usep.

Sementara itu, Ketua RT 03 RW 03 Kampung Pulo, Budi, mengatakan mendapat informasi bahwa hanya warga yang memiliki sertifikat tanah yang bakal mendapatkan ganti rugi bila direlokasi. Namun, ujar dia, warga yang menerima ganti rugi ini tak akan mendapatkan alokasi unit di rumah susun.

Sebaliknya, kata Budi, warga yang tak punya sertifikat kepemilikan lahan dan bangunan tempat tinggalnya selama ini di kawasan tersebut akan mendapatkan alokasi unit di rumah susun tetapi tidak menerima ganti rugi. Mekanisme itu, ujar dia, masih mengundang pro dan kontra dari warganya.

"Walaupun enggak nempati rusunnawa, warga maunya diganti tapi sesuailah, jadi ganti untung. Penggantian sesuai dengan perekonomian sekarang, harga rumah sekarang. Mereka enggak masalah tidak ditempatkan di rumah susun tapi diganti sehingga bisa beli rumah lagi," tutur Budi.

Sebelumnya, Jokowi blusukan ke Rumah Susun Kampung Melayu, Jatinegara, Jakarta Timur, Selasa (5/8/2014). Dia mengatakan, rusun yang belum rampung itu diperuntukkan bagi warga bantaran Sungai Ciliwung, tepatnya warga dari Kampung Pulo.

"Desember 2014 sudah siap ditempati rusun ini. Detik itu selesai, langsung harus masuk ke sini semua. Harus pindah," ujar Jokowi. Menurut dia, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta telah melaksanakan sosialisasi relokasi kepada warga Kampung Pulo sejak lama. Oleh sebab itu, tidak pantas jika niat baik pemerintah tersebut ditolak oleh warga bantaran kali.

Jokowi mengaku sudah menyiapkan jurus penangkal bila ternyata masih ada penolakan warga saat relokasi terjadi. Begitu digusur, kata dia, bantaran kali yang selama ini menjadi tempat tinggal warga akan langsung dibangun turap agar tidak bisa ditempati lagi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

[POPULER JABODETABEK] Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper | Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

[POPULER JABODETABEK] Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper | Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

Megapolitan
Daftar 73 SD/MI Gratis di Tangerang dan Cara Daftarnya

Daftar 73 SD/MI Gratis di Tangerang dan Cara Daftarnya

Megapolitan
Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi 'Penindakan'

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi "Penindakan"

Megapolitan
Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Megapolitan
Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Megapolitan
Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Megapolitan
Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Megapolitan
Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Megapolitan
Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Megapolitan
Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Megapolitan
Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Megapolitan
Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Megapolitan
Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com