Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Imigrasi Jakbar Tawarkan Layanan 1 Atap untuk Warga

Kompas.com - 14/08/2014, 21:47 WIB
Fitri Prawitasari

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Kantor Imigrasi Jakarta Barat menerapkan pelayanan One Stop Service (OSS) atau Pelaksanaan Sistem Penerbitan Paspor Terpadu. Dengan demikian, para pemohon paspor akan dilayani di satu meja hingga pembuatan selesai.

Hal itu dikemukakan oleh Kepala Kantor Imigrasi Jakarta Barat, Bambang Satrio. Pelayanan ini menguntungkan pemohon lantaran menghemat tenaga.

"Dahulu, pelayanan pembuatan paspor itu ada sekitar 12 tahapan. Tetapi, sistem OSS ini memangkas tahapan, menjadi satu meja. Jadi semua proses dilakukan di situ, mulai dari penerimaan data pemohon, wawancara, foto, cuma 1 meja ini," jelasnya ketika ditemui di kantor Imigrasi Jakarta Barat, Jl. Pos Kota No. 4, Kamis (14/8/2014).

Melalui sistem OSS ini, kata Bambang, penerbitan paspor hanya membutuhkan waktu tiga sampai empat hari kerja. Biayanya sekitar Rp 300 ribu.

Bambang menuturkan, pelayanan OSS ini telah berlaku sejak 27 Januari 2014. Sebelumnya, di kantor imigrasi Jakarta Barat diterapkan One Day Service (ODS). Namun, dalam ODS, hanya melayani para pemohon pergantian paspor, bukan pemohon baru.

Pelayanan OSS di mendapat sambutan dari pemohon paspor baru. Antonius, warga Duri Kosambi, mengatakan, proses pembuatan paspor menjadi lebih sederhana.

"Lebih mudah ya, hanya tinggal daftar, antre dan urus data dan wawancara di satu orang dan tunggu hasilnya tiga hari lagi," ujarnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Bakal Maju di Pilkada Depok, Imam Budi Hartono Klaim Punya Elektabilitas Besar

Bakal Maju di Pilkada Depok, Imam Budi Hartono Klaim Punya Elektabilitas Besar

Megapolitan
Seorang Pria Diduga Lecehkan 5 Bocah Laki-laki di Jakbar

Seorang Pria Diduga Lecehkan 5 Bocah Laki-laki di Jakbar

Megapolitan
74 Kelurahan di Jakarta Masih Kekurangan Anggota PPS untuk Pilkada 2024

74 Kelurahan di Jakarta Masih Kekurangan Anggota PPS untuk Pilkada 2024

Megapolitan
Denda Rp 500.000 Untuk Pembuang Sampah di TPS Lokbin Pasar Minggu Belum Diterapkan

Denda Rp 500.000 Untuk Pembuang Sampah di TPS Lokbin Pasar Minggu Belum Diterapkan

Megapolitan
Warga Boleh Buang Sampah di TPS Dekat Lokbin Pasar Minggu pada Pagi Hari, Petugas Bakal Lakukan 'OTT'

Warga Boleh Buang Sampah di TPS Dekat Lokbin Pasar Minggu pada Pagi Hari, Petugas Bakal Lakukan "OTT"

Megapolitan
Remaja yang Tusuk Seorang Ibu di Bogor Ditahan Selama 7 Hari

Remaja yang Tusuk Seorang Ibu di Bogor Ditahan Selama 7 Hari

Megapolitan
Dubes Palestina: Gaza Utara Hancur Total, Rafah Dikendalikan Israel

Dubes Palestina: Gaza Utara Hancur Total, Rafah Dikendalikan Israel

Megapolitan
Warga Luar Jadi Biang Kerok Menumpuknya Sampah di TPS Dekat Lokbin Pasar Minggu

Warga Luar Jadi Biang Kerok Menumpuknya Sampah di TPS Dekat Lokbin Pasar Minggu

Megapolitan
Remaja yang Tusuk Seorang Ibu di Bogor Kini Berstatus Anak Berhadapan dengan Hukum

Remaja yang Tusuk Seorang Ibu di Bogor Kini Berstatus Anak Berhadapan dengan Hukum

Megapolitan
Seorang Pria Ditemukan Meninggal Dunia di Dalam Bajaj, Diduga Sakit

Seorang Pria Ditemukan Meninggal Dunia di Dalam Bajaj, Diduga Sakit

Megapolitan
PKS-Golkar-Nasdem Masih Terbuka ke Parpol Lain untuk Berkoalisi di Pilkada Depok 2024

PKS-Golkar-Nasdem Masih Terbuka ke Parpol Lain untuk Berkoalisi di Pilkada Depok 2024

Megapolitan
Dukung Penertiban Jukir Liar, Pegawai Minimarket: Kadang Mereka Suka Resek!

Dukung Penertiban Jukir Liar, Pegawai Minimarket: Kadang Mereka Suka Resek!

Megapolitan
Diduga Mengantuk, Sopir Angkot di Bogor Tabrak Pengendara Sepeda Motor hingga Tewas

Diduga Mengantuk, Sopir Angkot di Bogor Tabrak Pengendara Sepeda Motor hingga Tewas

Megapolitan
Pengendara Motor Tewas Usai Ditabrak Angkot di Bogor

Pengendara Motor Tewas Usai Ditabrak Angkot di Bogor

Megapolitan
Soal Jakarta Tak Lagi Jadi Ibu Kota, Ahok : Harusnya Tidak Ada Pengangguran

Soal Jakarta Tak Lagi Jadi Ibu Kota, Ahok : Harusnya Tidak Ada Pengangguran

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com