Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ahok: Paling Kasihan Jadi Anak Kota, Keluar Duit Banyak Pulang Sekolah

Kompas.com - 20/08/2014, 13:04 WIB
Kurnia Sari Aziza

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama menilai anak-anak di kota besar lebih memprihatinkan dibanding anak-anak yang menetap di kampung dan desa. Hal ini disampaikan Basuki saat memberikan sambutan pada Hari Anak Nasional di Wahana Treasure Land, Dufan, Jakarta, Rabu (20/8/2014).

"Kita bersyukur Presiden menetapkan Hari Anak Nasional. Tapi, sebenarnya yang paling kasihan itu menjadi anak kota. Kalau anak kampung, pulang sekolah terbiasa beraktivitas di lapangan. Kalau anak-anak di kota, biasanya keluar duit banyak pulang sekolah," kata Basuki.

Oleh karena itu, ia mengapresiasi langkah PT Pembangunan Jaya Ancol yang memberi kesempatan kepada ribuan anak-anak jalanan serta anak yatim piatu. Mereka diberi kesempatan untuk menikmati wahana di Dufan secara cuma-cuma.

Dalam kesempatan itu, Basuki juga menginstruksikan Dinas Sosial DKI untuk memperhatikan anak-anak jalanan. Ia tidak mau lagi melihat ada anak jalanan dan justru yang melaporkan kepada Dinas Sosial DKI.

Pria yang akrab disapa Ahok itu juga tidak mau Dinas Sosial DKI terus beralasan mengabaikan keberadaan anak jalanan dengan alasan status bukan warga DKI.

"Kalau ada anak jalanan langsung saja dibina ke panti kita. Tidak perlu lagi ditanya-tanya asalnya dari mana. Mereka itu kadang-kadang dieksploitasi untuk dapat uang. Ini namanya perbudakan anak," ujar Basuki.

Peringatan Hari Anak Nasional Provinsi DKI tahun ini melibatkan 1.200 peserta anak-anak, yang terdiri dari anak telantar, anak dengan keterbatasan mental, anak berhadapan hukum, anak yatim piatu, dan lainnya.

Adapun tema Hari Anak Nasional ini adalah "Indonesia Satu Aksi Stop Kekerasan terhadap Anak". Selain dihadiri oleh Basuki, kegiatan Hari Anak Nasional itu juga diisi dengan pemberian santunan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Polisi Sebut Keributan Suporter di Stasiun Manggarai Libatkan Jakmania dan Viking

Polisi Sebut Keributan Suporter di Stasiun Manggarai Libatkan Jakmania dan Viking

Megapolitan
Aditya Tak Tahu Koper yang Dibawa Kakaknya Berisi Mayat RM

Aditya Tak Tahu Koper yang Dibawa Kakaknya Berisi Mayat RM

Megapolitan
Kadishub DKI Jakarta Tegaskan Parkir di Minimarket Gratis

Kadishub DKI Jakarta Tegaskan Parkir di Minimarket Gratis

Megapolitan
Koper Pertama Kekecilan, Ahmad Beli Lagi yang Besar untuk Masukkan Jenazah RM

Koper Pertama Kekecilan, Ahmad Beli Lagi yang Besar untuk Masukkan Jenazah RM

Megapolitan
Polisi Masih Buru Pemasok Narkoba ke Rio Reifan

Polisi Masih Buru Pemasok Narkoba ke Rio Reifan

Megapolitan
Dishub DKI Jakarta Janji Tindak Juru Parkir Liar di Minimarket

Dishub DKI Jakarta Janji Tindak Juru Parkir Liar di Minimarket

Megapolitan
Kasus Pembunuhan Wanita Dalam Koper, Korban Diduga Tak Tahu Pelaku Memiliki Istri

Kasus Pembunuhan Wanita Dalam Koper, Korban Diduga Tak Tahu Pelaku Memiliki Istri

Megapolitan
Tangkap Aktor Rio Reifan, Polisi Sita 1,17 Gram Sabu dan 12 Butir Psikotropika

Tangkap Aktor Rio Reifan, Polisi Sita 1,17 Gram Sabu dan 12 Butir Psikotropika

Megapolitan
Polisi Usut Indentitas Mayat Laki-laki Tanpa Busana di Kanal Banjir Barat Tanah Abang

Polisi Usut Indentitas Mayat Laki-laki Tanpa Busana di Kanal Banjir Barat Tanah Abang

Megapolitan
Sebelum Dibunuh Arif, RM Sempat Izin ke Atasan untuk Jenguk Kakaknya di RS

Sebelum Dibunuh Arif, RM Sempat Izin ke Atasan untuk Jenguk Kakaknya di RS

Megapolitan
Keluarga Tolak Otopsi, Jenazah Pemulung di Lenteng Agung Segera Dibawa ke Kampung Halaman

Keluarga Tolak Otopsi, Jenazah Pemulung di Lenteng Agung Segera Dibawa ke Kampung Halaman

Megapolitan
Mayat Laki-laki Tanpa Busana Mengambang di Kanal Banjir Barat Tanah Abang

Mayat Laki-laki Tanpa Busana Mengambang di Kanal Banjir Barat Tanah Abang

Megapolitan
Perempuan Dalam Koper Bawa Rp 43 Juta, Hendak Disetor ke Rekening Perusahaan

Perempuan Dalam Koper Bawa Rp 43 Juta, Hendak Disetor ke Rekening Perusahaan

Megapolitan
Rio Reifan Lagi-lagi Terjerat Kasus Narkoba, Polisi: Tidak Ada Rehabilitasi

Rio Reifan Lagi-lagi Terjerat Kasus Narkoba, Polisi: Tidak Ada Rehabilitasi

Megapolitan
Dibutuhkan 801 Orang, Ini Syarat Jadi Anggota PPS Pilkada Jakarta 2024

Dibutuhkan 801 Orang, Ini Syarat Jadi Anggota PPS Pilkada Jakarta 2024

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com