Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tiga Kendaraan Besar Milik Pendukung Prabowo Disita Polisi

Kompas.com - 21/08/2014, 19:27 WIB
Abba Gabrillin

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Sebanyak tiga unit mobil besar milik pendukung Prabowo Subianto-Hatta Rajasa disita oleh pihak kepolisian.

Hal tersebut dilakukan saat polisi melakukan pembubaran paksa massa pendukung Prabowo yang memaksa untuk menembus barikade pengamanan polisi di Jalan Medan Merdeka Barat, Jakarta Pusat, Kamis (21/8/2014).

Menurut Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya Komisaris Besar Rikwanto, tiga unit kendaraan besar tersebut saat ini disita dan dibawa ke Polda Metro Jaya.

"Iya benar, ada tiga truk. Kendaraan tersebut digunakan massa untuk menembus penjagaan," ujar Rikwanto, saat ditemui di depan patung Arjuna Wiwaha, Jalan Medan Merdeka Barat, Jakarta Pusat.

Dari pantauan Kompas.com, truk-truk tersebut digunakan oleh para pendukung Prabowo untuk merusak kawat duri yang dipasang sebagai pengamanan di ujung Jalan Medan Merdeka Barat.

Saat dilakukan pembubaran paksa dengan gas air mata dan water cannon, massa pendukung Prabowo kemudian berhamburan meninggalkan barisan pengamanan polisi. Saat itu, petugas segera menyita truk-truk tersebut. [Baca: Truk Pendukung Prabowo Coba Terobos Kawat Berduri].

Adib Zain, pengurus Partai Amanat Nasional (PAN) yang datang dari Bandung, Jawa Barat, untuk mendukung Prabowo, mengatakan, ketiga truk tersebut, masing-masing dimiliki oleh massa Forum Komunikasi Putra-Putri Purnawirawan dan Putra-Putri TNI POLRI, Pemuda Panca Marga, dan Laskar Merah Putih.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Megapolitan
Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program 'Bebenah Kampung'

Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program "Bebenah Kampung"

Megapolitan
Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Megapolitan
Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Megapolitan
Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Megapolitan
Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Megapolitan
2 Pria Rampok Taksi 'Online' di Kembangan untuk Bayar Pinjol

2 Pria Rampok Taksi "Online" di Kembangan untuk Bayar Pinjol

Megapolitan
Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Megapolitan
Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Megapolitan
Prabowo-Gibran Belum Dilantik, Pedagang Pigura: Belum Berani Jual, Presidennya Masih Jokowi

Prabowo-Gibran Belum Dilantik, Pedagang Pigura: Belum Berani Jual, Presidennya Masih Jokowi

Megapolitan
Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Sendiri Pakai Senpi

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Sendiri Pakai Senpi

Megapolitan
2 Pria Rampok Taksi Online di Jakbar, Leher Sopir Dijerat dan Ditusuk

2 Pria Rampok Taksi Online di Jakbar, Leher Sopir Dijerat dan Ditusuk

Megapolitan
Polisi Periksa Kejiwaan Orangtua yang Buang Bayi ke KBB Tanah Abang

Polisi Periksa Kejiwaan Orangtua yang Buang Bayi ke KBB Tanah Abang

Megapolitan
Golkar Buka Peluang Lanjutkan Koalisi Indonesia Maju pada Pilkada DKI 2024

Golkar Buka Peluang Lanjutkan Koalisi Indonesia Maju pada Pilkada DKI 2024

Megapolitan
Di Tanah Tinggi Hampir Mustahil Menyuruh Anak Tidur Pukul 10 Malam untuk Cegah Tawuran

Di Tanah Tinggi Hampir Mustahil Menyuruh Anak Tidur Pukul 10 Malam untuk Cegah Tawuran

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com