Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ruko Terkena Proyek MRT, Pemilik Meninggal Kena Serangan Jantung

Kompas.com - 05/09/2014, 11:51 WIB
Christina Andhika Setyanti

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com
- Ella (45) tak hanya harus merelakan ruko mebel usahanya untuk dibongkar demi pembangunan mass rapid transit (MRT) pada Rabu (3/9/2014) lalu. Dia juga kehilangan suaminya, Idham Cholid bin Satiri (49), yang meninggal karena sakit jantung.

"Begitu dengar bongkaran bangunan MRT, dia mungkin kaget dan kena serangan jantung. Saya sudah rapi-rapi barang tapi saudara yang lain kan banyak yang belum dibongkar (rukonya)," kata Ella, di rumahnya di Jalan Panglima Polim Tujuh, Jakarta Selatan, Jumat (5/9/2014).

Ella mengatakan, kondisi Idham drop lantaran pusing kala harus membagi warisannya dari hasil pembebasan lahan ini. Ada empat ruko milik keluarga sang suami yang terkena pembebasan.

"Ada empat ruko punya keluarga yang kena gusur. Kalau punya saya hanya sekitr 10 meter mundur ke belakang. Nah, mungkin suami kepikiran sama adik-adiknya, makanya drop," tuturnya.

Dikisahkan Ella, pagi hari, Idham terlihat sehat dan menyaksikan proses pembongkaran rukonya. Lima belas menit menonton pembongkaran, Idham mengeluh nyeri di dadanya. Sakit di dadanya pun membuatnya jatuh pingsan. Sejak dulu, Idham memang menderita darah tinggi.

Ella panik dan membawa suaminya ke RS Fatmawati. Sayang, setelah tiga jam dirawat, Idham menghembuskan nafas terakhir.

Ella mengatakan, kalau dirinya sudah ikhlas dengan kejadian tersebut. Ia juga tak akan menuntut pihak Pemkot Jaksel. "Kasihan almarhum suami saya kalau masalahnya diperpanjang. Pihak Pemkot Jaksel juga sampai kirim bunga dukacita. Saya juga kaget ketika karangan bunganya datang," ujarnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

DBD Masih Menjadi Ancaman di Jakarta, Jumlah Pasien di RSUD Tamansari Meningkat Setiap Bulan

DBD Masih Menjadi Ancaman di Jakarta, Jumlah Pasien di RSUD Tamansari Meningkat Setiap Bulan

Megapolitan
Tak Hanya Membunuh, Pria yang Buang Mayat Wanita di Dalam Koper Sempat Setubuhi Korban

Tak Hanya Membunuh, Pria yang Buang Mayat Wanita di Dalam Koper Sempat Setubuhi Korban

Megapolitan
Polisi Duga Ada Motif Persoalan Ekonomi dalam Kasus Pembunuhan Wanita di Dalam Koper

Polisi Duga Ada Motif Persoalan Ekonomi dalam Kasus Pembunuhan Wanita di Dalam Koper

Megapolitan
Pria di Pondok Aren yang Gigit Jari Rekannya hingga Putus Jadi Tersangka Penganiayaan

Pria di Pondok Aren yang Gigit Jari Rekannya hingga Putus Jadi Tersangka Penganiayaan

Megapolitan
Dituduh Gelapkan Uang Kebersihan, Ketua RW di Kalideres Dipecat

Dituduh Gelapkan Uang Kebersihan, Ketua RW di Kalideres Dipecat

Megapolitan
Pasien DBD di RSUD Tamansari Terus Meningkat sejak Awal 2024, April Capai 57 Orang

Pasien DBD di RSUD Tamansari Terus Meningkat sejak Awal 2024, April Capai 57 Orang

Megapolitan
Video Viral Keributan di Stasiun Manggarai, Diduga Suporter Sepak Bola

Video Viral Keributan di Stasiun Manggarai, Diduga Suporter Sepak Bola

Megapolitan
Terbakarnya Mobil di Tol Japek Imbas Pecah Ban lalu Ditabrak Pikap

Terbakarnya Mobil di Tol Japek Imbas Pecah Ban lalu Ditabrak Pikap

Megapolitan
Berebut Lahan Parkir, Pria di Pondok Aren Gigit Jari Rekannya hingga Putus

Berebut Lahan Parkir, Pria di Pondok Aren Gigit Jari Rekannya hingga Putus

Megapolitan
DLH DKI Angkut 83 Meter Kubik Sampah dari Pesisir Marunda Kepu

DLH DKI Angkut 83 Meter Kubik Sampah dari Pesisir Marunda Kepu

Megapolitan
Janggal, Brigadir RAT Bunuh Diri Saat Jadi Pengawal Bos Tambang, tapi Atasannya Tak Tahu

Janggal, Brigadir RAT Bunuh Diri Saat Jadi Pengawal Bos Tambang, tapi Atasannya Tak Tahu

Megapolitan
8 Pasien DBD Masih Dirawat di RSUD Tamansari, Mayoritas Anak-anak

8 Pasien DBD Masih Dirawat di RSUD Tamansari, Mayoritas Anak-anak

Megapolitan
Pengelola Imbau Warga Tak Mudah Tergiur Tawaran Jual Beli Rusunawa Muara Baru

Pengelola Imbau Warga Tak Mudah Tergiur Tawaran Jual Beli Rusunawa Muara Baru

Megapolitan
UPRS IV: Banyak Oknum yang Mengatasnamakan Pengelola dalam Praktik Jual Beli Rusunawa Muara Baru

UPRS IV: Banyak Oknum yang Mengatasnamakan Pengelola dalam Praktik Jual Beli Rusunawa Muara Baru

Megapolitan
9 Jam Berdarah: RM Dibunuh, Mayatnya Dimasukkan ke Koper lalu Dibuang ke Pinggir Jalan di Cikarang

9 Jam Berdarah: RM Dibunuh, Mayatnya Dimasukkan ke Koper lalu Dibuang ke Pinggir Jalan di Cikarang

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com