Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tolak Pilkada oleh DPRD, Ridwan Kamil dan Ahok Saling Menguatkan

Kompas.com - 16/09/2014, 15:09 WIB
Kurnia Sari Aziza

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Wali Kota Bandung Ridwan Kamil memberi semangat kepada Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki "Ahok" Tjahaja Purnama terkait sikap mereka menolak revisi RUU Pilkada bahwa kepala daerah dipilih oleh DPRD.

Terlebih, saat ini Basuki telah memutuskan mengundurkan diri dari Gerindra dan keputusannya memunculkan masalah baru dengan petinggi partai berlambang burung garuda itu.

"Kami (Ridwan dan Ahok) biasa BBM-an dan saling menyemangati menguatkan bahwa sikap kami (menolak revisi RUU Pilkada) itu benar," kata pria yang akrab disapa Kang Emil itu, di Balaikota Jakarta, Selasa (16/9/2014). [Baca: Kemacetan Jakarta Pindah ke Bandung pada Akhir Pekan, Ridwan Kamil Datangi Ahok]

Sebagai Ketua Asosiasi Wali Kota Wilayah Jawa, Emil mengatakan bahwa semua wali kota di Pulau Jawa telah menyepakati menolak pemilihan kepala daerah oleh DPRD. Selain itu, asosiasi kepala daerah pimpinannya juga telah bersepakat untuk melakukan efisiensi pemilihan langsung, seperti pembatasan kampanye terbuka.

"Kalau UU Pilkada disahkan, kita punya hak judicial review. Kita semua ini memiliki kepentingan, karena kepala daerah itu obyek penderita. Kedua, saya berkaca pada calon independen seperti saya tidak mungkin lolos menjadi kepala daerah, tanpa melalui pemilihan langsung," kata dia.

Menurut Emil, pemilihan kepala daerah langsung oleh rakyat sangat penting. Sebab, masyarakat bisa mengetahui kualitas calon pemimpin mereka.

Sedangkan apabila DPRD yang memilih, masyarakat hanya menerima calon pemimpin tanpa mengetahui rekam jejaknya. Pertemuan antara Basuki dan Emil berlangsung selama lebih kurang 45 menit.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Polisi Sebut Keributan Suporter di Stasiun Manggarai Libatkan Jakmania dan Viking

Polisi Sebut Keributan Suporter di Stasiun Manggarai Libatkan Jakmania dan Viking

Megapolitan
Aditya Tak Tahu Koper yang Dibawa Kakaknya Berisi Mayat RM

Aditya Tak Tahu Koper yang Dibawa Kakaknya Berisi Mayat RM

Megapolitan
Kadishub DKI Jakarta Tegaskan Parkir di Minimarket Gratis

Kadishub DKI Jakarta Tegaskan Parkir di Minimarket Gratis

Megapolitan
Koper Pertama Kekecilan, Ahmad Beli Lagi yang Besar untuk Masukkan Jenazah RM

Koper Pertama Kekecilan, Ahmad Beli Lagi yang Besar untuk Masukkan Jenazah RM

Megapolitan
Polisi Masih Buru Pemasok Narkoba ke Rio Reifan

Polisi Masih Buru Pemasok Narkoba ke Rio Reifan

Megapolitan
Dishub DKI Jakarta Janji Tindak Juru Parkir Liar di Minimarket

Dishub DKI Jakarta Janji Tindak Juru Parkir Liar di Minimarket

Megapolitan
Kasus Pembunuhan Wanita Dalam Koper, Korban Diduga Tak Tahu Pelaku Memiliki Istri

Kasus Pembunuhan Wanita Dalam Koper, Korban Diduga Tak Tahu Pelaku Memiliki Istri

Megapolitan
Tangkap Aktor Rio Reifan, Polisi Sita 1,17 Gram Sabu dan 12 Butir Psikotropika

Tangkap Aktor Rio Reifan, Polisi Sita 1,17 Gram Sabu dan 12 Butir Psikotropika

Megapolitan
Polisi Usut Indentitas Mayat Laki-laki Tanpa Busana di Kanal Banjir Barat Tanah Abang

Polisi Usut Indentitas Mayat Laki-laki Tanpa Busana di Kanal Banjir Barat Tanah Abang

Megapolitan
Sebelum Dibunuh Arif, RM Sempat Izin ke Atasan untuk Jenguk Kakaknya di RS

Sebelum Dibunuh Arif, RM Sempat Izin ke Atasan untuk Jenguk Kakaknya di RS

Megapolitan
Keluarga Tolak Otopsi, Jenazah Pemulung di Lenteng Agung Segera Dibawa ke Kampung Halaman

Keluarga Tolak Otopsi, Jenazah Pemulung di Lenteng Agung Segera Dibawa ke Kampung Halaman

Megapolitan
Mayat Laki-laki Tanpa Busana Mengambang di Kanal Banjir Barat Tanah Abang

Mayat Laki-laki Tanpa Busana Mengambang di Kanal Banjir Barat Tanah Abang

Megapolitan
Perempuan Dalam Koper Bawa Rp 43 Juta, Hendak Disetor ke Rekening Perusahaan

Perempuan Dalam Koper Bawa Rp 43 Juta, Hendak Disetor ke Rekening Perusahaan

Megapolitan
Rio Reifan Lagi-lagi Terjerat Kasus Narkoba, Polisi: Tidak Ada Rehabilitasi

Rio Reifan Lagi-lagi Terjerat Kasus Narkoba, Polisi: Tidak Ada Rehabilitasi

Megapolitan
Dibutuhkan 801 Orang, Ini Syarat Jadi Anggota PPS Pilkada Jakarta 2024

Dibutuhkan 801 Orang, Ini Syarat Jadi Anggota PPS Pilkada Jakarta 2024

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com