Usmar mengatakan, pemerintah tidak setuju jika terminal dijadikan mal dan hotel. Bangunan komersial boleh ada, tetapi jangan kerdilkan layanan terminal. ”Kami ingin mengembalikan fungsi Terminal Baranangsiang jadi jantung moda transportasi Bogor,” katanya.
Bus-bus transpakuan, Damri tujuan Bandar Udara Soekarno-Hatta, shuttle bus yang kini ngetem di luar terminal harus ditarik lagi ke dalam. ”Agar terintegrasi dan terpusat sehingga tidak menyulitkan penumpang. Untuk itulah desain harus diubah dan kami menghendaki secepat yang pengembang bisa,” kata Usmar.
Di Jakarta Barat, masalah yang dihadapi sejumlah terminal bus di sana justru di luar terminal bus, yaitu di sekitar gerbang keluar. Di tempat itu, puluhan bus pengumpan, terutama mikrolet, berhenti menunggu penumpang. Dampaknya lalu lintas macet seperti terlihat di Terminal Kalideres. Puluhan mikrolet jurusan Kalideres-Kotabumi, Tangerang, membuat separuh badan Jalan Daan Mogot tertutup.
Di tempat lain, bus-bus antarkota lebih memilih menunggu penumpang di sekitar kantor perusahaan otobus (PO)-nya. Akibatnya, Terminal Grogol sepi, tetapi sejumlah ruas jalan tempat bus-bus mangkal di depan kantor macet.
Terminal Pondok Cabe
Perbaikan fungsi terminal juga dilakukan oleh Pemerintah Kota Tangerang. Pemerintah Kota Tangerang Selatan bersedia mengaktifkan kembali Terminal Pondok Cabe di Jalan Raya Kemiri, Kelurahan Pondok Cabe Udik, Kecamatan Pamulang, dengan melakukan revitalisasi.
”Terkait dengan penutupan Terminal Lebak Bulus, kami akan mengaktifkan Terminal Pondok Cabe. Insya Allah pemerintah pusat akan membantu dana dari APBN. Sebagian lagi, bantuan dana dari Pemerintah DKI bagi daerah mitra itu akan kami masukkan untuk pembangunan Terminal Pondok Cabe,” kata Wali Kota Tangerang Selatan Airin Rachmi Diany.
Sejauh pengamatan, Senin (22/9/2014), kondisi terminal bus antarkota dan antarprovinsi (AKAP) seluas 2,4 hektar ini memprihatinkan. Sebagian besar bangunannya dalam kondisi rusak parah, seperti menara pengendali dan infrastruktur jalan buruk dan banyak berlubang. (MDN/NEL/BRO/WIN/PIN/A14)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.