Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ini Penjagaan Polisi Saat Jakarta Marathon 2014

Kompas.com - 24/10/2014, 15:06 WIB
Jessi Carina

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Perhelatan Jakarta Marathon pada Minggu (26/10/2014) nanti akan dijaga oleh 800 personel polisi. Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Polda Metro Jaya Komisaris Besar Rikwanto mengatakan polisi beserta panitia acara akan bekerja sama menyiapkan segala sesuatunya sejak H-1 acara.

"Malamnya sudah menjaga bersama panitia mempersiapkan segala sesuatu yang perlu diantisipasi seperti adanya gangguan, sabotase dan lainnya. Sehingga pada waktu jam 5 pagi itu peserta sudah datang, sudah berkumpul di Monas. Jam 5.30 sudah start," ujar Rikwanto di Mapolda Metro Jaya, Jumat (24/10/2014).

Rikwanto mengatakan, kompetisi yang digelar bersamaan dengan car free day ini diharapkan akan selesai pukul 09.00 WIB. Jarak terjauh yang dapat diikuti oleh peserta Jakarta Marathon ini adalah 42 Km.

Apabila setelah pukul 09.00 WIB, masih ada pelari yang belum sampai di garis finish, polisi akan menjaring. Polisi akan menelusuri jalur-jalur Jakarta Marathon untuk mencari dan mengangkut pelari yang tak kuat melanjutkan hingga garis finish.

"Ada mobil nanti yang akan berkeliling di rute yang dilalui para pelari, untuk mengangkat mereka yang tidak kuat lagi," ujar Rikwanto.

Selain menjaring, polisi dan panitia juga akan menyediakan posko-posko kesehatan di titik tertentu. Peserta Jakarta Marathon yang membutuhkan perawatan medis, akan dibawa ke posko tersebut.

Jika pertolongan lebih lanjut dibutuhkan, peserta akan dirujuk ke beberapa rumah sakit seperti RS Atma Jaya, RS Tebet, RSCM, RS Gatot Subroto, dan RS Siloam. "Prinsipnya Polda Metro Jaya sudah siap mengamankan," ujar Rikwanto.

Jakarta Marathon akan berlangsung Minggu, pukul 05.00–12.00 WIB. Sebagian jalan di Ibu Kota akan ditutup sejak pukul 02.00–12. 00 Wib. Jakarta Marathon 2014 diselenggarakan Inspiro, bekerja sama dengan Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif serta Pemerintah Provinsi DKI Jakarta.

Ada lima kategori yang diperlombakan pada Jakarta Marathon 2014 yakni Marathon 42,195 kilometer, Half Marathon 21 kilometer, 10K (10 kilometer), 5K (5 kilometer), dan Maratoonz (khusus anak-anak).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Soal Tepati Janji Beri Pekerjaan ke Jukir, Heru Budi: Nanti Dipikirkan

Soal Tepati Janji Beri Pekerjaan ke Jukir, Heru Budi: Nanti Dipikirkan

Megapolitan
Polisi Selidiki Pihak yang Bekingi Parkir Liar di Depan Masjid Istiqlal

Polisi Selidiki Pihak yang Bekingi Parkir Liar di Depan Masjid Istiqlal

Megapolitan
Bawaslu Kirim Surat ke Heru Budi, Ingatkan untuk Tak Rotasi Pejabat DKI Jelang Pilkada 2024

Bawaslu Kirim Surat ke Heru Budi, Ingatkan untuk Tak Rotasi Pejabat DKI Jelang Pilkada 2024

Megapolitan
Polisi Tangkap 2 Pengoplos Elpiji 3 Kg ke Tabung 12 Kg di Bogor

Polisi Tangkap 2 Pengoplos Elpiji 3 Kg ke Tabung 12 Kg di Bogor

Megapolitan
Polisi Tindak Pungli di Depan Masjid Istiqlal, Salah Satu Pelaku Positif Sabu

Polisi Tindak Pungli di Depan Masjid Istiqlal, Salah Satu Pelaku Positif Sabu

Megapolitan
Minta Dishub Tertibkan Parkir Liar di Jakarta, Heru Budi: Harus Manusiawi

Minta Dishub Tertibkan Parkir Liar di Jakarta, Heru Budi: Harus Manusiawi

Megapolitan
Keluarga Korban Kecelakaan Bus Pariwisata SMK Lingga Kencana Terima Santunan Rp 60 Juta

Keluarga Korban Kecelakaan Bus Pariwisata SMK Lingga Kencana Terima Santunan Rp 60 Juta

Megapolitan
Tukang Tambal Ban Digeruduk Ojol, Diduga Sebar Ranjau Paku di Jalan MT Haryono

Tukang Tambal Ban Digeruduk Ojol, Diduga Sebar Ranjau Paku di Jalan MT Haryono

Megapolitan
Cabuli 5 Anak di Cengkareng, Pelaku Masuk Rumah Korban dan 'Ngaku' Ingin Beli Pulsa

Cabuli 5 Anak di Cengkareng, Pelaku Masuk Rumah Korban dan "Ngaku" Ingin Beli Pulsa

Megapolitan
Murid dan Guru SMK Lingga Kencana Trauma, Menangis Saat Ditanya Kronologi Kecelakaan

Murid dan Guru SMK Lingga Kencana Trauma, Menangis Saat Ditanya Kronologi Kecelakaan

Megapolitan
Kontennya Diduga Merendahkan Bahasa Isyarat, Komika Gerall Dilaporkan ke Polisi

Kontennya Diduga Merendahkan Bahasa Isyarat, Komika Gerall Dilaporkan ke Polisi

Megapolitan
Soal Dugaan Bus Pariwisata SMK Lingga Kencana Tidak Laik Jalan, Yayasan Harap Polisi Beri Info Seterang-terangnya

Soal Dugaan Bus Pariwisata SMK Lingga Kencana Tidak Laik Jalan, Yayasan Harap Polisi Beri Info Seterang-terangnya

Megapolitan
Pemkot Depok Beri Santunan Korban Kecelakaan Bus SMK Lingga Kencana

Pemkot Depok Beri Santunan Korban Kecelakaan Bus SMK Lingga Kencana

Megapolitan
Pemprov DKI Jakarta Bangun RDF di Rorotan Cilincing, Tampung 2.500 Ton Sampah Per Hari

Pemprov DKI Jakarta Bangun RDF di Rorotan Cilincing, Tampung 2.500 Ton Sampah Per Hari

Megapolitan
Percaya Bus Laik Jalan, Yayasan SMK Lingga Kencana: Kalau Tak Yakin, Enggak Diberangkatkan

Percaya Bus Laik Jalan, Yayasan SMK Lingga Kencana: Kalau Tak Yakin, Enggak Diberangkatkan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com