Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bersama Panglima Kostrad, Ahok Habiskan 20 Peluru Saat Latihan Menembak

Kompas.com - 27/10/2014, 16:19 WIB
Kurnia Sari Aziza

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Sebelum menghadiri pelantikan menteri Kabinet Kerja di Istana Merdeka, Pelaksana Tugas (Plt) Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama mengunjungi Markas Komando Cadangan Strategis Angkatan Darat (Kostrad) di Jalan Medan Merdeka Timur untuk mencoba lapangan tembak di sana.

"Katanya tuh lapangan tembak yang ada di dalam ruangan, baru diperbaiki, makanya pengen coba. Ada pistol baru juga di sana. Saya belum pernah coba, ya coba saja," kata Basuki, di Balaikota, Senin (27/10/2014).

Di sana, Basuki menghabiskan sekitar 20 peluru saat latihan menembak bersama Panglima Kostrad Letnan Jenderal TNI Mulyono dengan menggunakan pistol jenis Sig Sauer p226.

Aksi menembak itu telah diabadikannya ke akun Instagram @basukibtp. Dalam foto yang diunggahnya itu, dengan menggunakan kemeja putih, Basuki tampak serius dan fokus menembak papan target yang ada di depannya.

Saat ditanya apakah latihan menembak itu untuk persiapan pengamanannya jelang diangkat menjadi gubernur DKI, pria yang akrab disapa Ahok itu membantahnya.

Justru, lanjut dia, orang tidak perlu berlatih menembak sehingga apabila ada kejadian yang tidak diinginkan dan membuat si kepala daerah terpaksa menembakkan peluru, si kepala daerah tidak dihukum. Sebab, sang kepala daerah itu tidak memiliki kemampuan menggunakan senjata api.

"Kalau mau bagus, jangan pernah latihan nembak supaya kalau nembak orang ke kaki kenanya kepala, bukan salah kita dong. Kalau sudah pintar nembak, terus nembak kaki orang dan kena kepala, ya salah karena protap (prosedur tetap)-nya itu nembak kaki," kata Basuki tertawa.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Sosok Dimas Aditya Korban Kecelakaan Bus Ciater Dikenal Tak Mudah Marah

Sosok Dimas Aditya Korban Kecelakaan Bus Ciater Dikenal Tak Mudah Marah

Megapolitan
Dua Truk TNI Disebut Menerobos CFD Jakarta, Ini Klarifikasi Kapendam Jaya

Dua Truk TNI Disebut Menerobos CFD Jakarta, Ini Klarifikasi Kapendam Jaya

Megapolitan
Diiringi Isak Tangis, 6 Korban Kecelakaan Bus Ciater Dimakamkan di TPU Parung Bingung

Diiringi Isak Tangis, 6 Korban Kecelakaan Bus Ciater Dimakamkan di TPU Parung Bingung

Megapolitan
Titik Terang Kasus Mayat Terbungkus Sarung di Pamulang: Terduga Pelaku Ditangkap, Identitas Korban Diketahui

Titik Terang Kasus Mayat Terbungkus Sarung di Pamulang: Terduga Pelaku Ditangkap, Identitas Korban Diketahui

Megapolitan
3 Pelajar SMK Lingga Kencana Korban Kecelakaan Bus Dishalatkan di Musala Al Kautsar Depok

3 Pelajar SMK Lingga Kencana Korban Kecelakaan Bus Dishalatkan di Musala Al Kautsar Depok

Megapolitan
Isak Tangis Iringi Kedatangan 3 Jenazah Korban Kecelakaan Bus Ciater: Enggak Nyangka, Pulang-pulang Meninggal...

Isak Tangis Iringi Kedatangan 3 Jenazah Korban Kecelakaan Bus Ciater: Enggak Nyangka, Pulang-pulang Meninggal...

Megapolitan
Terduga Pembunuh Pria Dalam Sarung di Pamulang Ditangkap

Terduga Pembunuh Pria Dalam Sarung di Pamulang Ditangkap

Megapolitan
Pemprov DKI Lepas Ratusan Jemaah Haji Kloter Pertama Asal Jakarta

Pemprov DKI Lepas Ratusan Jemaah Haji Kloter Pertama Asal Jakarta

Megapolitan
Pesan Terakhir Guru SMK Lingga Kencana Korban Kecelakaan Bus di Ciater Subang

Pesan Terakhir Guru SMK Lingga Kencana Korban Kecelakaan Bus di Ciater Subang

Megapolitan
Gratis Untuk Anak Pejuang Kanker, Begini Syarat Menginap di 'Rumah Anyo'

Gratis Untuk Anak Pejuang Kanker, Begini Syarat Menginap di 'Rumah Anyo'

Megapolitan
Gelar 'Napak Reformasi', Komnas Perempuan Ajak Masyarakat Mengingat Tragedi 12 Mei 1998

Gelar "Napak Reformasi", Komnas Perempuan Ajak Masyarakat Mengingat Tragedi 12 Mei 1998

Megapolitan
Jatuh Bangun Pinta Mendirikan 'Rumah Anyo' Demi Selamatkan Para Anak Pejuang Kanker

Jatuh Bangun Pinta Mendirikan 'Rumah Anyo' Demi Selamatkan Para Anak Pejuang Kanker

Megapolitan
Saat Epy Kusnandar Ditangkap karena Narkoba, Diam Seribu Bahasa

Saat Epy Kusnandar Ditangkap karena Narkoba, Diam Seribu Bahasa

Megapolitan
Misteri Mayat Pria Terbungkus Sarung di Pamulang, Diduga Dibunuh Lalu Dibuang

Misteri Mayat Pria Terbungkus Sarung di Pamulang, Diduga Dibunuh Lalu Dibuang

Megapolitan
Pelajar SMK Lingga yang Selamat dari Kecelakaan Tiba di Depok, Disambut Tangis Orangtua

Pelajar SMK Lingga yang Selamat dari Kecelakaan Tiba di Depok, Disambut Tangis Orangtua

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com